Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Imam Bonjol Kota Metro ) Ida Hadijah; Leni Sriharyani
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v5i2.130

Abstract

Kota Metro merupakan salah satu kota pusat perdagangan, pemerintahan dan pendidikan. Kajian pada penelitian ini adalah pada ruas jalan Imam Bonjol yang merupakan jalur padat kawasan perdagangan dan memiliki kegiatan on street parking. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya penurunan tingkat kinerja jalan akibat kegiatan on street parking. Survey dilakukan selama 3 hari yaitu hari Sabtu, Minggu dan Senin. Pengamatan dilakukan selama 12 jam yaitu pukul 06.00 – 18.00 WIB. Perhitungan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Penelitian yang dilakukan di jalan Imam Bonjol Kota Metro ini meliputi survey volume lalu lintas (Traffic Counting), yaitu mencacah semua jenis kendaraan yang melewati ruas jalan ini meliputi kendaraan berat, kendaraan ringan, motor cycle (sepeda motor) dan kendaraan tidak bermotor. Survey parkir , yaitu mengamati dan mencatat jumlah kendaraan keluar masuk on street parking.Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan on street parking sangat berpengaruh terhadap penurunan kinerja ruas jalan Imam Bonjol Kota Metro. Besarnya pengaruh penurunan kinerja jalan akibat kegiatan on street parking untuk hari Sabtu 0.19 hingga 0.40. Pada hari Minggu terjadi penurunan kinerja jalan dari 0.16 hingga 0.38. dan untuk hari Senin besarnya pengaruh penurunan kinerja jalan akibat kegiatan on street parking berkisar  0.24 hingga 0.50.
STUDI STABILISASI DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK MENGGUNAKAN ASPAL BUTON Ida Hadijah
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v3i2.183

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemakaian Asbuton dalam meningkatkan Stabilisasi Daya Dukung Tanah pada tanah dasar serta untuk mengetahui pengaruh batas-batas konsistensi tanah dengan variasi pencampuran Aspal Buton pada tanah lempung lunak.
ANALISIS SIMPANG TANPA APILL PASAR PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Ida Hadijah; Hendi Prasetio; Agus Surandono
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v9i1.1043

Abstract

Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung jaringan jalan ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Simpang Jl.Raya Metro Pekalongan-Jl.Pertanian-Jl.Raya Pekalongan Metro-Jl.Semangka, Pekalongan Lampung Timur berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan karena arus lalu lintasnya yang cukup padat terutama pada saat jam sibuk dengan berbagai jenis kendaraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang empat tanpa APILL dari beberapa parameter antara lain kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data dengan Metode Survey di persimpangan. Survei lalulintas dilakukan pada jam-jam sibuk selama tujuh hari sehingga didapatkan volume lalulintas selama satu jam puncak dari seluruh hasil survei volume lalu-lintas untuk masing-masing lengan persimpangan. Dari hasil analisis pada Eksisting didapatkan nilai kapasitas sebesar = 2882,36 smp/jam, arus lalulintas = 2243,9 smp/jam, tundaan = 12,68 det/smp sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar = 0,778, nilai ini jauh dari nilai derajat kejenuhan yang di sarankan oleh MKJI 1997 yaitu DS sebesar = 0,75.Dari hasil analisis pada kondisi alternatif 2 yaitu pemasangan rambu larangan parkir dan  Pelebaran jalan Minor dan Utama didapatkan nilai kapasitas sebesar = 3016,14 smp/jam, arus lalulintas = 2243,9 smp/jam, tundaan = 12,08 det/jam sehingga menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar = 0,744. Nilai tersebut sudah dibawah 0,75 sesuai dengan saran MKJI 1997
PENGARUH TAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC Ida Hadijah; Rofiq Amrulloh
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v6i1.261

Abstract

Jalan merupakan sarana yang sangat penting digunakan untuk transportasi bagi masayarakat. Di Indonesia, konstruksi jalan sudah banyak menggunakan campuran laston, karena dalam campuran ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama, harga relatif lebih murah dibandingkan dengan konstruksi jalan beton. Dalam penelitian ini dicoba menggunakan serat polypropylene (PP) berupa plastik gelas air mineral sebagai alternatif bahan tambahan lapisan aspal beton AC-WC. Kemasan plastik gelas air mineral yang susah terurai dan terbuang tidak dimanfaatkan menyebabkan sampah ini berserakan dimana-mana. Jenis penelitian ini adalah penambahan campuran serat polypropylene ke dalam aspal Shell Pen 60/70 (As-Pp) dengan komposisi penambahan campuran sebesar 0 % (tanpa bahan tambahan), 1 %, 2 % dan 3 % dari kadar aspal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai Density, VIM, VFA, Stabilitas, Flow dan MQ cenderung meningkat atau naik karena pengaruh penggunaan plastik. Sedangkan pada VFA mengalami penurunan. Di dapat KAO sebesar 5,6 %, 5,8 %, 5,8 % dan 6,2 %. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 di dapat penambahan serat polypropylene yang sesuai pada campuran As-Pp 1 % dengan KAO 5,8 %.
ANALISIS KINERJA PERSIMPANGAN TANPA LAMPU LALU LINTAS (STUDI KASUS PERSIMPANGAN PASAR WAY JEPARA) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Leni Sriharyani; Ida Hadijah
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v4i2.568

Abstract

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) membedakan simpang atas simpang bersinyal ( traffic signal) dan simpang tak bersinyal ( non traffic signal). Simpang tak-bersinyal paling efektif apabila ukurannya kecil dan daerah konflik lalu-lintasnya ditentukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas serta nilai tingkat kinerja jalan yang terjadi pada persimpangan tanpa lampu lalu lintas pasar Way Jepara. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Dimana data primer terdiri atas: data geometrik simpang, volume lalu lintas, hambatan samping. Sedangkan data sekunder yaitu terdiri atas: data jumlah penduduk dan peta jaringan jalan. Data primer dan sekunder selanjutnya di olah dan di analisis untuk mengetahui kinerja simpang pasar Way Jepara. Kapasitas persimpangan pasar Way Jepara pada hari Minggu untuk jam puncak pagi pukul 06.00-07.00 adalah 4547.786 smp/jam dan pada jam puncak siang pukul 13.00-14.00 sebesar 4151.144 smp/jam. Sedangkan pada hari Senin kapasitasnya pada jam puncak siang pukul 13.00-14.00 yaitu 4147, 263 smp/jam jam puncak pagi pukul 06.00-07.00 adalah 4383,510 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan hari Minggu adalah 0,28 hingga 0,406 dan derajat kejenuhan hari Senin yaitu 0,269 hingga 0,52. Simpang pasar Way Jepara masih layak untuk menampung arus lalu lintas karena nilai derajat kejenuhan yang terjadi lebih kecil dari derajat kejenuhan yang disyaratkan oleh MKJI 1997 yaitu sebesar 0.85. Tingkat kinerja simpang selain derajat kejenuhan, maka tundaan dan peluang antrian pada hari Minggu tundaannya 7,182 det/smp hingga 8,36 det/smp dan peluang antriannya 4,38-12,68 % hingga 7,76-19,07 %. Pada hari Senin tundaannya 7,225 det/smp hingga 9,324 det/smp, peluang antriannya 4,13-12,215 % hingga 11,75-26,08 %. Solusi alternatif pemecahan permasalahan di persimpang pasar Way Jepara untuk kondisi eksisting adalah dengan memasang rambu STOP (berhenti) atau rambu YIELD (beri jalan/Give Way) dan memasang rambu pengendalian kecepatan.Kata kunci: Simpang Tak Bersinyal, Kapasitas, Derajat Kejenuhan
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL (Studi Kasus: Jl. AH. Nasution – Jl. Jendral Sudirman – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Imam Bonjol) Kota Metro Ida Hadijah; Babay Adi Bimantara
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v7i2.725

Abstract

Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya. Kota metro adalah salah satu kota yang cukup padat di Provinsi Lampung. Oleh sebab itu arus lalu lintas cukup padat, dan ini disebabkan lalu lalang manusia, kendaraan yang melintas pada persimpangan jalan dan keadaan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan.Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis tingkat kinerja simpang ditinjau dari derajat kejenuhan, kapasitas , tundaan , serta peluang antrian dan ntuk mengetahui kelayakan tingkat kinerja pada simpang Jl. AH. Nasution – Jl. Jendral Sudirman - Jl. Ade Irma Suryani - Jl. Imam Bonjol Kota Metro.Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi dan pencatatan secara langsung di lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer deperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil instansi terkait. Sebagai dasar penyelesaian atau analisa data digunakan rumusan yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang.Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat kinerja simpang menunjukan bahwa pada hari Sabtu adalah tidak layak dalam melayani arus lalu lintas. Untuk pendekat D-A nilai derajat kejenuhan 0,862, kapasitas sesungguhnya sebesar 7389,77 smp/jam, tundaan sebesar 6,919 det/smp, dan peluang antrian sebesar 23,22 % sampai 51,31% .Kata Kunci : Bundaran, Jalinan, Simpang, KapasitasPENDAHULUANPersimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya. Hal ini di sebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatan-hambatan lalu lintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan tempat kendaraan dari berbagai arah bertemu dan merubah arah. Terjadinya permasalahan lalu lintas yaitu meningkatnya volume kendaraan pada daerah persimpangan akan mempengaruhi kapasitas persimpangan sehingga tingkat kinerja lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna lalu lintas akan menimbulkan kerugian seperti biaya dan waktu perjalanan.Kota
EVALUASI CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC MENGGUNAKAN ALAT EKSTRAKSI HASIL PRODUKSI AMP (ASPHALT MIXING PLANT) PT. TCP (TRI CIPTA PERDANA) Ida Hadijah; Tri Ani Astuti
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2012): November 2012
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v2i1.212

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja pengujian ekstraksi kadar aspal dengan alat centrifuge, dengan pelarut bensin, benda uji dari pusat pencampur (AMP) yang tidak dipadatkan.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL KOTA METRO ( STUDI KASUS PERSIMPANGAN JALAN, RUAS JALAN JEND. SUDIRMAN, JALAN SUMBAWA, JALAN WIJAYA KUSUMA DAN JALAN INSPEKSI ) Leni Sriharyani; Ida Hadijah
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v6i1.262

Abstract

Simpang adalah pertemuan atau percabangan jalan baik sebidang maupun yang taksebidang. Simpang merupakan tempat yang rawan terhadap kecelakaan karena terjadinyakonflik antara pergerakan kendaraan dengan pergerakan kendaraan lainnya. Lokasi penelitianini merupakan daerah yang cukup padat, dimana disekeliling persimpangan terdapat kawasanpertokoan, perkantoran, kawasan bisnis, dan pendidikan, memiliki volume arus lalu lintastinggi, sering terlihat kendaraan dari jalan utama melakukan pergerakan manuver memutararah (u-turn), sering terjadi kemacetan, kecelakaan dan gangguan kelancaran arus lalu lintasyang disebabkan adanya konflik- konflik yang timbul akibat kendaraan yang melintas darilima arah yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpangtidak bersinyal pada persimpangan jalan, ruas Jl Jend. Sudirman, Jl Sumbawa, Jl WijayaKusuma dan Jl Inspeksi yang ada dalam kondisi existing saat ini berupa derajat kejenuhan,tundaan dan peluang antrian dengan pendekatan MKJI 1997 serta memberikan masukan atausolusi pemecahan permasalahan pada simpang tersebut. Metoda yang digunakan adalahdengan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder, survey volume lalu lintas,survey kecepatan, serta survey hambatan samping. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwaarus lalu lintas tertinggi terjadi pada hari Senin jam puncak siang pukul 12.00-13.00 sebesar2593 kend/jam atau 1971,3 smp/jam dengan kapasitas 2215,7 smp/jam, derajat kejenuhan0,88. Dari nilai derajat kejenuhan dapat diketahui bahwa kinerja simpang ini tergolongkelas E, melebihi nilai yang disyaratkan MKJI 0,75. Penanganan yang sesuai dengankinerja simpang tersebut dalam menguraikan permasalahan kemacetan, kecelakaan dankelancaran arus lalu lintas yaitu dengan memasang rambu lalu lintas dilarang putar balik (UTURN),memasang lampu lalu lintas satu warna (kuning), dan menutup batas tengah jalanutama (Jl. Jendral Sudirman) dengan median berupa beton pracetak yang bisa dibuka biladiperlukan sepanjang 33 meter, karena secara geometrik jalan utama pada persimpangan inimenikung hingga pandangan untuk kendaraan lain kurang bebas.
ANALISIS KEPADATAN LAPANGAN DENGAN SAND CONE PADA KEGIATAN PENINGKATAN STRUKTUR JALAN TEGINENENG –BATAS KOTA METRO Ida Hadijah
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tapak.v4i2.138

Abstract

Dalam rangka program rehabilitasi dan rekonstruksi Lampung khususnya memperlancar arus transportasi di wilayah Lampung, maka kegiatan pembangunan dan pengembangan jalan perlu dilakukan. Untuk mendukung pengembangan jalan tersebut, maka pemerintah Provinsi Lampung merencanakan mengembangkan salah satu proyek pembangunan jalan yaitu Pekerjaan pembangunan jalan/ perkerasan jalan Tigeneneng-batas Kota Metro. Jalan Tegineneng-Batas Kota Metro merupakan salah satu jalan penghubung antara Kabupaten Lampung Tengah   dengan Kota Metro, arus lalu lintas yang melintasi jalan ini cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengujian kepadatan lapangan (tinjauan pada bahu jalan)  dengan  Sand Cone.Peralatan dan bahan yang digunakan untuk tes sand cone dalam penelitian ini antara lain: botol transparan, corong kalibrasi, plat untuk corong pasir, palu, sendok, kuas, pahat, timbangan serta pasir. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap pengujian sand cone pada jalan Tigeneneng - Batas Kota Metro didapatkan bahwa :       Kepadatan yang diperoleh dari hasil pengujian di lapangan dengan menggunakan alat Sand Cone didapat nilai kepadatan yaitu  101.16 %. Dan pada pengujian ini diperoleh berat isi tanah kering maksimum (dry density = γd max) yaitu sebesar 2.084 gram/cm3, serta dengan nilai OMC (Optimum Moisture) adalah 7.90 %.
ANALISIS TATA RUANG PARKIR RUMAH SAKIT MARDI WALUYO KOTA METRO Fakhri M Gufron; Leni Sriharyani; Ida Hadijah
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2021): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.424 KB) | DOI: 10.24127/jumatisi.v2i1.3678

Abstract

Pada area parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo pun, masih menggunakan tempat parkir yang seharusnya diperuntukkan untuk parkir, contohnya pada pintu masuk UGD (Unit Gawat Darurat), yang memang di peruntukkan untuk pasien yang harus mendapatkan penanganan medis yang cepat, tetapi dengan adanya parkir yang menutupi pada pintu masuk ruang UGD sangat menghambat pasien yang seharusnya membutuhkan penanganan cepat. Pola tata ruang parkir di Rumah Sakit Mardi Waluyo, masih banyak ditemukkan pola parkir / pemodelan parkir yang berbeda – beda yang masih memungkinkan bisa menjadi penyebab terjadinya penumpukkan kendaraan parkir pada Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro. Dari analisis tata ruang parkir rumah sakit mardi waluyo kota metro untuk karakteristik ruang parkir akumulasi parkir roda dua didapat pada hari senin 241 kendaraan dan roda empat didapat pada hari selasa 108 kendaraan, durasi parkir didapat lamanya waktu parkir untuk roda empat terdapat pada hari selasa yaitu 138,42 menit dan roda dua terdapat pada hari rabu 175,41 menit, kapasitas parkir kend/jam didapat hasil terbesar untuk roda empat terdapat pada hari senin 90,93 kend/jam dan roda dua pada hari selasa 52,60 kend/jam. Ketersediaan parkir untuk roda empat terdapar pada hari selasa 1134 kend dan roda dua terdapat pada hari rabu 1438 kend. Indeks parkir didapat hasil terbesar untuk roda empat pada hari selasa 97,2% dan roda dua terdapat pada hari senin 217,1%, untuk turn over pada roda empat terdapat pada hari selasa 0,47 PTO dan roda dua terdapat pada hari senin 0,79 PTO, kebutuhan ruang parkir didapat hasil perhitungan untuk roda empat 732 SRP dan roda dua 1377 SRP, untuk pola sudut parkir Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro masih dikatakan cukup dengan menggunakan pola sudut parkir sebelumnya yaitu 45°.