This Author published in this journals
All Journal AGRIC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABAI PELANGI (Capsicum annuum L.) PADA PERLAKUAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), KOMBINASI PGPR-PUPUK NPK, DAN PGPR-KOMPOS Jennefer Constantia; Rejeki Siti Ferniah
Agric Vol. 32 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2020.v32.i2.p95-104

Abstract

Cabai Pelangi Bolivian Rainbow merupakan salah satu varietas cabai hias yang memiliki keunikan berupa warna buahnya yang berwarna-warni. Pertumbuhan vegetatif cabai hias ini memerlukan beberapa tambahan nutrisi dan peranan mikroorganisme untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan optimal cabai pelangi menggunakan pemberian pupuk hayati PGPR, kombinasi dari pupuk hayati PGPR dan pupuk sintetik NPK, serta kombinasi pupuk hayati PGPR dan pupuk organik kompos. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah tanah hitam sebagai kontrol (P0), tanah hitam ditambah pemberian PGPR(P1), tanah hitam ditambah pupuk kompos + PGPR(P2), dan tanah hitam ditambah NPK + PGPR (P3). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji BNT pada tahap uji รก = 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi PGPR dan kompos atau PGPR dan NPK memberikan pertumbuhan vegetatif optimal dibandingkan perlakuan tunggal PGPR.
THE POTENTIAL OF POTATO CULTIVATION (Solanum tuberosum L.) WITH THE APPLICATION OF PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AND TRICHO POWDER COMMERCIAL ON MEDIUM LAND Jennefer Constantia; Siti Nur Jannah; Wijanarka Wijanarka; Susiana Purwantisari
Agric Vol. 35 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2023.v35.i1.p133-148

Abstract

Permintaan pasar terkait kentang sangat tinggi mengakibatkan lahan budidaya semakin meningkat. Hal ini beresiko bagi keseimbangan lingkungan karena dapat menyebabkan bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan inovasi budidaya kentang di lahan medium. Lahan medium merupakan daerah dengan elevasi (ketinggian) 300-700 mdpl. Budidaya di lahan medium akan menyebabkan hasil yang diperoleh tidak dapat maksimal jika dibandingkan dengan hasil budidaya kentang di dataran tinggi serta tanaman akan rentan penyakit. Peran mikroorganisme yang terkandung dalam PGPR dan Tricho Powder diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimum serta membantu menekan intensitas penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PGPR komersial dalam meningkatkan hasil panen budidaya kentang, mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi Tricho Powder dalam menekan intensitas serangan penyakit, dan mengetahui salah satu jenis kandungan dalam PGPR. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi P0 (Kebiasaan Petani), P1 (PGPR 20mL), P2 (PGPR 40 mL), P3 (Tricho Powder 80gram/10Liter), P4 (Tricho Powder 150gram/10L), dan P5 (PGPR 20mL+Tricho Powder 80gr/10L). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA apabila terdapat signifikasi kemudian dilanjutkan dengan uji lanjutan yang ditentukan berdasarkan nilai KK (Koefisien Keragaman) yang di peroleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,perbedaan konsentrasi PGPR komersial memberikan pengaruh positif terhadap hasil panen kentang dengan perlakuan kombinasi PGPR 20mL/10L+Tricho Powder 80 gr/10L (P5) merupakan perlakuan terbaik menghasilkan rerata tertinggi pada setiap parameter. Selain itu pada perlakuan yang sama, intensitas penyakit berhasil ditekan sebesar 37.55% dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Berdasarkan kemampuanya dalam menghasilkan IAA (Indol Acetic Acid) dari 5 isolat yang diperoleh hanya 1 isolat (IS 5) yang menunjukkan hasil positif dan dilanjutkan ke uji molekuler.Genus Bacillus teridentifikasi sebagai salah satu jenis kandungan dalam PGPR dan memiliki kekerabatan terdekat dengan spesies Bacillus velezensis.