Permintaan pasar terkait kentang sangat tinggi mengakibatkan lahan budidaya semakin meningkat. Hal ini beresiko bagi keseimbangan lingkungan karena dapat menyebabkan bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan inovasi budidaya kentang di lahan medium. Lahan medium merupakan daerah dengan elevasi (ketinggian) 300-700 mdpl. Budidaya di lahan medium akan menyebabkan hasil yang diperoleh tidak dapat maksimal jika dibandingkan dengan hasil budidaya kentang di dataran tinggi serta tanaman akan rentan penyakit. Peran mikroorganisme yang terkandung dalam PGPR dan Tricho Powder diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimum serta membantu menekan intensitas penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PGPR komersial dalam meningkatkan hasil panen budidaya kentang, mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi Tricho Powder dalam menekan intensitas serangan penyakit, dan mengetahui salah satu jenis kandungan dalam PGPR. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi P0 (Kebiasaan Petani), P1 (PGPR 20mL), P2 (PGPR 40 mL), P3 (Tricho Powder 80gram/10Liter), P4 (Tricho Powder 150gram/10L), dan P5 (PGPR 20mL+Tricho Powder 80gr/10L). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA apabila terdapat signifikasi kemudian dilanjutkan dengan uji lanjutan yang ditentukan berdasarkan nilai KK (Koefisien Keragaman) yang di peroleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,perbedaan konsentrasi PGPR komersial memberikan pengaruh positif terhadap hasil panen kentang dengan perlakuan kombinasi PGPR 20mL/10L+Tricho Powder 80 gr/10L (P5) merupakan perlakuan terbaik menghasilkan rerata tertinggi pada setiap parameter. Selain itu pada perlakuan yang sama, intensitas penyakit berhasil ditekan sebesar 37.55% dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Berdasarkan kemampuanya dalam menghasilkan IAA (Indol Acetic Acid) dari 5 isolat yang diperoleh hanya 1 isolat (IS 5) yang menunjukkan hasil positif dan dilanjutkan ke uji molekuler.Genus Bacillus teridentifikasi sebagai salah satu jenis kandungan dalam PGPR dan memiliki kekerabatan terdekat dengan spesies Bacillus velezensis.