Syefira Salsabila
Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SILACAK: Bagaimana Penggunaan Aplikasi Pelacakan Kasus Kontak Erat COVID-19 di Indonesia Taufiq Hamzah Sitompul; Popy Meilani; Syefira Salsabila; Lalu Lian Hariwangi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 2 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i2.357

Abstract

AbstractCOVID-19started outbreaks in Indonesia from March 2020, with a large spread rate making not only Indonesia, but all exposed countries in the world find the difficulties to deal with it. The advance of technology has been used to overcome the COVID-19 cases. The Ministry of Health supported by Health Information System Programme (HISP) Indonesia adopted the DHIS2 platform in the development of a contact tracing application called SILACAK. In this study, we will discuss the development of the SILACAK application which is used as a COVID-19contact tracing application in Indonesia. The method in this study is a qualitative method with an action research approach. The use of SILACAK starts from the primary healthcare level by utilizing health workers and collaboration with volunteers and The Indonesian National Military and The Indonesia National Police. The use of SILACAK was used in stages and in July 2020 it was used by 34 provinces. Currently SILACAK is used as a tool for tracking and monitoring close contact, in which close contact tracing (at least 80%) and the ratio of close contact to confirmation cases are used as a national reference (1:15).  However, for some regions there are those that cannot exceed this provision because tacthe number of close contacts does not exceed the specified limit. So that, another assessment was also carried out to see the performance of contact tracing, which consisted of: close contacts who conducted entry and exit tests, close contacts who were monitored and completed the monitoring.Keyword: SILACAK, DHIS2, COVID-19, contact tracing applicationAbstrakCOVID-19 memasuki Indonesia di bulan Maret 2020, dengan laju penyebaran yang besar membuat tidak hanya Indonesia tapi seluruh negara yang terpapar di dunia merasa kesulitan dalam menghadapinya. Kecanggihan teknologi dimanfaatkan untuk menanggulangi COVID-19. Kementerian Kesehatan didukung oleh Health Information System Programme (HISP) Indonesia mengadopsi platform DHIS2 dalam pengembangan aplikasi Pelacakan Kasus Kontak COVID-19 yang disebut SILACAK. Dalam penelitian ini akan membahas perkembangan aplikasi SILACAK yang digunakan sebagai aplikasi pelacakan kontak COVID-19 di Indonesia. Metode dalam penelitian ini dengan metode kualitatif dengan pendekatan action research. Pemanfaatan SILACAK dimulai dari level puskesmas dengan memanfaatkan tenaga Kesehatan dan berkolaborasi dengan relawan serta TNI dan POLRI. Penggunaan SILACAK digunakan secara bertahap dan di bulan Juli 2020 dimanfaatkan oleh 34 provinsi.  Saat ini SILACAK dijadikan sebagai alat untuk pelacakan dan pemantauan kontak erat, yang mana pelacakan kontak erat (minimal 80%) dan rasio kontak erat dengan kasus konfirmasi yang dijadikan sebagai acuan Nasional (1:15). Namun beberapa daerah belum bisa memenuhi angka tersebut di karena kan angka dari jumlah kontak eratnya tidak memenuhi sampai angka tersebut. Sehingga dalam menilai suatu kinerja dari keberhasilan pelacakan kontak suatu daerah juga dapat mempertimbangkan dari kontak erat yang dilakukan entry tes dan exit tes, kontak erat yang dilakukan pemantauan dan menyelesaikan pemantauannya.Kata Kunci: SILACAK, DHIS2, COVID-19, aplikasi pelacakan kontak
GAMBARAN PENGETAHUAN, PANTANGAN MAKAN DAN POLA KONSUMSI TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PSUKEMAS MATA KOTA KENDARI TAHUN 2021 Juan Helkia Nicolas; Wa Ode Salma; Syefira Salsabila
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i3.29261

Abstract

Kekurangan energi merupakan salah satu keadaan malnutrisi. Kejadian kekurangan energi kronik merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada ibu. Angka Kematian Ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan. Data World Health Organization (WHO) menggambarkan 830/hari orang meninggal yang disebabkan kondisi komplikasi atau infeksi pada kehamilan bahkan pada proses kelahiran, dan sebagian besar penyumbang angka kematian ibu terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan pengetahuan, pantangan makan, dan pola konsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronik di wilayah kerja Puskesmas Mata Tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 143 ibu hamil dengan sampel 72, pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini berdasarkan tingkat pengetahuan dari 72 responden 65 berpengathuan cukup dan 7 berpengetahuan kurang, berdasarkan pantangan makan saat kehamilan yakni 46 responden ‎dari ‎‎72 responden tidak memiliki pantangan makan dan 26 responden lainnya ‎memiliki pantangan ‎makan, berdasarkan pola konumsi terdapat 17 orang pola konsumsinya kurang dan dengan pola konsumsi cukup ‎yakni 55 orang, berdasarkan kejadian KEK dari 72 responden tidak ‎mengalami KEK sebanyak 57 orang sedangkan sisanya 15 orang ‎mengalami KEK. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat gambaran mengenai pengetahuan, pantangan makan ‎dan pola konsumsi terhadap kejkurangan energy kronik (KEK) ‎pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mata Kota Kendari ‎Tahun 2021. ‎Kata Kunci: Kekurangan Energi Kronik, Pengetahuan, Pantangan Makan, Pola Konsumsi
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, ASUPAN ZINK DAN ZAT BESI DENGAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMEURU DAN PUSKESMAS RANOMEETO KABUPATEN KONAWE SELATAN Tasya Niansya Githa; Asnia Zainuddin; Syefira Salsabila
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i3.29189

Abstract

Stunting disebabkan oleh kekurangan asupam gizi kronik, dimana kejadian stunting terjadi karena manifestasi jangka panjang dari masa remaja, ibu hamil sampai melahirkan. Berdasarkan status gizi balita stunting pada indeks PB/U atau TB/U dengan z-score -3 sampai dengan < -2 SD (pendek) dan <-3 SD (sangat pendek).  Di provinsi Sulawesi Tenggara di tahun 2020 memiliki nilai stunting sebesar 30,2% diatas rata-rata nasional (Indonesia 24,4%) dan di wilayah Kabupaten Konawe Selatan sebesar 28,3%, tingginya cakupan tersebut perlu diperhatikan capaian pemberian ASI, asupan zat gizi sehingga intervasi dalam penanganan kasus stunting akan terus dilakukan. Berdasarkan data Puskesmas Lameuru sebanyak 26 anak dan Puskesmas Ranomeeto sebanyak 142 anak mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, asupan zink dan zat besi dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Lameuru dan Puskesmas Ranomeeto. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 168 balita menggunakan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Analisis data menggunakan uji Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pemberian ASI eksklusif (p=0,048), asupan zat besi (p=0,000) dengan stunting, namun tidak terdapat hubungan asupan zink (p=0,866) dengan stunting. Sehingga dari hasil penelitian saya menyatakan bahwa ibu yang memiliki balita disarankan mampu memberikan ASI eksklusif dan memperhatikan asupan zat gizi bayinya. Kata kunci: Stunting, ASI Eksklusif, Zink, Zat Besi
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARI TAHUN 2022 Luluh Octo Astarina; Suhadi Suhadi; Syefira Salsabila
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 4 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i4.38082

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Kritis tenaga kesehatan pada tahun 2013 mengalami kekurangan 17,4 juta dan diperkirakan akan berkurang 14,5 juta pada tahun 2030 dan para penelitian telah menunjukkan tidak memadainya kinerja petugas kesehatan. Tenaga kesehatan telah berkontribusi hingga 80% untuk pembangunan kesehatan yang sukses. Status tenaga kesehatan di Indonesia telah meningkat baik dalam hal jumlah, kualitas dan distribusinya, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di semua daerah terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi, kepemimpinan dan disiplin kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah jenis metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas Abeli yaitu sebanyak 82 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 40 orang.Hasil: Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan kinerja tenaga kesehatan dengan nilai (p-value = 0,007 < 0,05), kepemimpinan (p-value = 0,018 < 0,05) dan disiplin kerja (p-value = 0,000 < 0,05) dengan kinerja tenaga kesehatan..Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara motivasi, kepemimpinan dan disiplin kerja dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022, sehingga tenaga kesehatan yang memiliki kinerja baik agar dipertahankan dan terus ditingkatkan sehingga mutu pelayanan puskesmas terhadap masyarakat akan semakin baik. AbstractBackground: Critical health workers in 2013 experienced a shortage of 17.4 million and is expected to decrease by 14.5 million by 2030 and studies have shown the inadequate performance of health workers. Health workers have contributed up to 80% to successful health development. The status of health workers in Indonesia has improved both in terms of number, quality and distribution, but still cannot meet the needs of health services in all regions, especially in disadvantaged, remote, border and island areas.Objectives: The purpose of the study was to determine the relationship between motivation, leadership and work discipline with the performance of health workers at the Abeli Public Health Center, Kendari City in 2022.Methods: The research method used was a quantitative research method with a cross sectional study approach. The population in this study were all health workers who were at the Abeli Health Center as many as 82 people. The sample in the study amounted to 40 people.Results: The results of the research at the Abeli Health Center based on the results of data analysis showed that there was a relationship between motivation and performance of health workers with values (p-value = 0.007 < 0.05), leadership (p-value = 0.018 < 0.05) and work discipline (p-value = 0.000 < 0.05) with the performance of health workers.Conclusion: The conclusion in this study is that there is a relationship between motivation, leadership and work discipline with the performance of health workers at the Abeli Public Health Center, Kendari City in 2022, so that health workers who have good performance must be maintained and continuously improved so that the quality of health care services to the community will be better.
PENGARUH PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU SAKU TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA SISWA SDN 3 KENDARI KECAMATAN PUUWATU TAHUN 2023 Setya Wahyuni; Fifi Nirmala G; Syefira Salsabila
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v4i2.43215

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) yakni penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut masuk ke dalam darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kecamatan Puuwatu yakni salah satu Kecamatan di Kota Kendari yang tercatat dalam klasifikasi endemik (DBD) serta yakni Daerah dengan kasus terbanyak di Kota Kendari tahun 2021 dengan jumlah 106 kasus. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan menggunakan media buku saku terhadap perbedaan pengetahuan dan sikap dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengue pada siswa SDN 3 Kendari Kecamatan Puuwatu Tahun 2023. Metode: Penelitian ini memakai penelitian kuantitatif melalui metode Pre-Experimental Design. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel quota sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 227 orang serta sampel pada penelitian ini berjumlah 68 orang. Hasil: Menunjukan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media buku saku atas perbedaan pengetahuan serta sikap siswa atas pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Ada pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media buku saku terhadap perbedaan pengetahuan dan sikap siswa tentang pencegahan penyakit DBD.
Open Defecation Free (ODF) as One Urgent of Community-Based Total Sanitation Program in Abeli Primary Healthcare, Kendari Syefira Salsabila; Rizki Eka Sakti Octaviani; Rahman; Maryam Iskandar; Rahmatia
Saintika Medika Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol19.SMUMM1.18665

Abstract

The Community-Based Total Sanitation (STBM) Program in Indonesia is one of the efforts to overcome sanitation problems. The relationship between sanitation and stunting is that poor sanitation causes some of the most severe diseases that can lead to chronic bacterial infections that make nutrients difficult to absorb. This condition usually reduces appetite, resulting in lower nutrient intake and diverting energy for growth to fight off the body's resistance to infection. This study uses a qualitative descriptive method using an empirical approach. This research was carried out in the working area of the Abeli ealth Center, Kendari City, from May to June 2021. This study explains that employees have tried to implement government regulations regarding this ODF by referring to the regulations of the mayor of Kendari. Employees at the Puskesmas always socialize this ODF in collaboration with the local headman and cooperation within the Bappeda Kendari. This coordination is carried out in the program to eradicate open defecation, especially in coastal areas. This activity is highly highlighted by the government to achieve the target of the Healthy City. So that in 2019 all areas in Kendari City have received the ODF declaration. Kata kunci : STBM, Open Defecation Free, Sanitation
PELATIHAN PENGOLAHAN PANGAN LOKAL PADA PEREMPUAN PESISIR DALAM MEMANFAATKAN POTENSI WILAYAH PESISIR Febriana Muchtar; Lisnawaty Lisnawaty; Suhadi Suhadi; Asnia Zainuddin; Syefira Salsabila
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19551

Abstract

Abstrak: Ikan dan kelor merupakan pangan lokal yang memiliki potenzi zat gizi dan mudah ditemukan di wilayah pesisir. Keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang manfaat dan pengolahan ikan dan kelor menjadi penyebab pemanfaatan keduanya tidak optimal. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan perempuan pesisir dalam mengolah potensi pangan lokal. Kegiatan dilakukan di Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dan diikuti oleh 45 peserta. Metode yang digunakan dengan cara penyuluhan dan pelatihan pengolahan pemanfaatan potensi pangan di wilayah pesisir, melalui praktik pembuatan produk pangan yaitu nugget ikan cakalang dan stik kelor. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara penilaian menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan mencapai 96,44%, hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan dapat dikategorikan sangat baik. Pengolahan ikan dan kelor sebagai pangan lokal wilayah pesisir menjadi nugget ikan dan stik kelor mendukung diversifikasi produk olahan pangan lokal dan menambah nilai ekonomis ikan dan kelor.Abstract: Fish and moringa are local foods with nutritional potential which are available in coastal areas. Despite their availability, limited awareness about the benefits of those food and inadequate knowledge about the proper processing techniques prevented optimal utilization of those foods. This community service was administered to address this gap by educating and empowering women community living in coastal areas. This program was carried out in Leppe Village, Soropia District, Konawe Regency, involving 45 participants. Through counseling and hands-on training, participants learned to process fish and moringa into culinary delights, such as skipjack tuna nuggets and moringa sticks. The evaluation showed an impressive 96.44% comprehension rate, highlighting the program's excellence. Processing fish and moringa into processed local foods in coastal areas supports the food diversification program, while improving the diets and the livelihoods of local community in coastal areas.
ENHANCHING DISASTER PREPAREDNESS THROUGH GAMIFICATION: THE MISSION: RESILIENCE PROGRAM IN KENDARI CITY HIGH-RISK SCHOOLS Syawal Kamiluddin Saptaputra; Syefira Salsabila; Akifah Akifah; Mustaqim Mustaqim; Muh. Rahmat Ramadhan; La Ode Hasnuddin S. Sagala
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2024): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v8i4.2538

Abstract

This study aims to enhance disaster preparedness knowledge and skills among high school teachers and students in Kendari, Southeast Sulawesi, through a gamified educational approach called "Mission: Resilience." With the recognition of Kendari as a high-risk area for earthquakes, floods, and landslides, the project leverages gamification to improve engagement and learning outcomes in disaster readiness. The research involves a Participatory Rural Appraisal method, employing quizzes, flashcards, and simulations to deliver training on hazard mitigation, emergency response, and evacuation processes. Results from the pre and post-tests indicate a significant increase in disaster preparedness awareness and skills among participants. Additionally, the study confirms the effectiveness of integrating practical disaster simulations within the school curriculum. Ultimately, "Mission: Resilience" serves as a model for sustainable educational practices in disaster-prone regions, emphasizing continuous training and infrastructure enhancement to ensure long-term community resilience.
SELF LOVE EDUCATION ON TO MAINTAIN MENTAL HEALTH IN THE DIGITAL ERA TO CREATE A PRODUCTIVE, HEALTHY, AND HAPPY YOUNG GENERATION La Ode Muhamad Sety; Siti Nurfadilah H; Listy Handayani; Syefira Salsabila; Melia Pradita Rohadi; Muhammad Arifin; Dhira Fijri Yasmin
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2024): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v8i4.2499

Abstract

Mental health issues are the fifth largest contributor to the global disease burden and one of the main risk factors for morbidity and mortality among adolescents. This community service aims to increase teenagers' knowledge about the concept of self-love as an effort to maintain mental health. This activity was conducted at SMA Negeri 9 Kendari in November 2024 with the students as a target, totaling 30 people. The stages of this activity consisted of audience/socialization, data collection of prospective participants, identification of mental health issues among students, dissemination process (self-love education and distribution of flip charts, leaflets, and posters Medias to the school and Benu-Benua Health Center). As well as evaluation using the comparison of pre-test and post-test scores. All stages of this activity went well and smoothly, the school fully supported this activity, and the participants showed high enthusiasm during the education and discussion process. The evaluation result shows an increase in students' knowledge about self-love as an effort to maintain mental health after the education was conducted. Thus, it is hoped that schools and community health centers will regularly provide education on self-love to all students or adolescents to address potential mental health risks.