Stevanus Budi Waluya
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Astuti Astuti; Stevanus Budi Waluya; Mohammad Asikin
Musamus Journal of Primary Education Vol 3 No 1 (2020): Musamus Journal of Primary Education
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/musjpe.v3i1.3117

Abstract

Matematika perlu diajarkan karena membentuk dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, logis, dan sistematis. Berpikir kreatif diperlukan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan yang akan dihadapi suatu saat nanti. Berpikir kreatif memiliki empat indikator, meliputi fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji coba soal kemampuan berpikir kreatif siswa sebuah SD di kota Ungaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrumen yang dipakai yakni tes kemampuan berpikir kreatif. Terdiri dari soal yang memuat indikator kemampuan berpikir kreatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas IV dengan sample berjumlah 35 siswa. Berdasarkan hasil uji coba soal bahwa soal tes kemampuan berpikir kreatif semua valid; reliable dengan tingkat kesukaran sulit, sedang, dan mudah; serta daya pembeda sangat baik, baik, buruk, dan sangat buruk. Dengan demikian, soal tes kemampuan berpikir kreatif yang telah disusun dapat digunakan untuk penelitian.
Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Astuti Astuti; Stevanus Budi Waluya; Mohammad Asikin
Musamus Journal of Primary Education Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/musjpe.v3i1.3117

Abstract

Matematika perlu diajarkan karena membentuk dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, logis, dan sistematis. Berpikir kreatif diperlukan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan yang akan dihadapi suatu saat nanti. Berpikir kreatif memiliki empat indikator, meliputi fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji coba soal kemampuan berpikir kreatif siswa sebuah SD di kota Ungaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrumen yang dipakai yakni tes kemampuan berpikir kreatif. Terdiri dari soal yang memuat indikator kemampuan berpikir kreatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas IV dengan sample berjumlah 35 siswa. Berdasarkan hasil uji coba soal bahwa soal tes kemampuan berpikir kreatif semua valid; reliable dengan tingkat kesukaran sulit, sedang, dan mudah; serta daya pembeda sangat baik, baik, buruk, dan sangat buruk. Dengan demikian, soal tes kemampuan berpikir kreatif yang telah disusun dapat digunakan untuk penelitian.
Stability analysis for the equilibrium point of the mathematical model of the spread of HIV/AIDS with treatment in the classification of sufferers’ symptoms Sherly Marlinda; Stevanus Budi Waluya
Unnes Journal of Mathematics Vol 12 No 2 (2023): Unnes Journal of Mathematics
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v12i2.71276

Abstract

Menurut WHO, pada tahun 2021 sebanyak 650.000 orang meninggal akibat HIV. Ada sekitar 38,4 juta orang yang hidup dengan HIV di dunia, dan sebanyak 1,5 juta orang terinfeksi baru HIV/AIDS. Penelitian ini membahas model matematika SEIAT berupa penyebaran penyakit HIV/AIDS dengan pemberian treatment ARV pada klasifikasi gejala penderita. Tujuan penelitian ini adalah membentuk model matematika, menganalisis kestabilan titik kesetimbangan dan menginterpretasikan simulasi model den gan bantuan program Maple. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa eksistensi titik kesetimbangan dan kestabilannya bergantung pada nilai reproduksi dasar . Dapat disimpulkan jika , maka hanya terdapat satu titik kesetimbangan, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit. Jika , maka terdapat dua titik kesetimbangan, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan penyakit. Analisis kestabilan menunjukkan bahwa titik kesetimbangan bebas penyakit akan stabil asimtotik lokal saat . Sedangkan titik kesetimbangan penyakit akan stabil asimtotik lokal saat . Selanjutnya, simulasi numerik menggunakan program Maple menghasilkan fakta, bahwa dengan diberikannya treatment pada populasi HIV gejala ringan akan menurunkan infeksi penularan virus HIV. Disamping itu, semakin besar treatment yang diberikan pada populasi HIV gejala ringan, gejala kronis, dan positif AIDS akan memberikan pengaruh dalam menurunkan infeksi gejala penyakit.
Investigation Injection of Computational Thinking Skills with Scratch on Teachers Performance: A Mixed-Method Study Marom, Saiful; Stevanus Budi Waluya; Scolastika Mariani; Bambang Eko Susilo; Wardono
Hipotenusa: Journal of Mathematical Society Vol. 6 No. 2 (2024): Hipotenusa: Journal of Mathematical Society
Publisher : Program Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/hipotenusa.v6i2.2764

Abstract

Currently, the injection of computational thinking skills in education is very important because these skills are needed in dealing with technological developments. Every teacher needs to be provided with this ability with the hope that later they will be able to inject it into every student at school. This article presents empirical experiences related to the injection of computational thinking skills for madrasah (Islamic Schools) teachers in Indonesia using the Scratch program for 60 teachers. The research method used is a mix method, namely a quantitative approach (experiment) and a qualitative approach. In quantitative analysis, two classes are used, namely experimental and control classes. In the initial stage, the measurement of computational thinking ability was carried out using 15 questions. The results of this study showed an increase in computational thinking skills in the experimental class, which was also accompanied by impressions given by participants who saw positive developments and significant explorative and practical uses in learning practices.