Lukman Muslimin
Kementerian Perdagangan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL Lukman Muslimin; Fibria Indriati; Tjahya Widayanti
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol 1 No 2 (2007)
Publisher : Trade Analysis and Development Agency, Ministry of Trade of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2986.639 KB) | DOI: 10.30908/bilp.v1i2.296

Abstract

Pasar tradisional saat ini menghadapi permasalahan eksternal dan internal yang berpengaruh besar terhadap eksistensi mereka. Dari sisi eksternal pasar tradisional menghadapi kenyataan bahwa kebijakan saat ini tidak cukup mendukung potensi mereka untuk berkembang. Demikian pula persaingan dengan ritel modern yang sangat ekspansif semakin menciptakan kondisi bahwa pasar tradisional semakin ditinggalkan oleh konsumennya. Disisi internal, pasar tradisional menghadapi kenyataan bahwa fisik pasar yang tua tanpa renovasi, sementara manajemen pasar tidak mampu mengatasi perubahan dalam menata pasar tradisional yang bersih, nyaman dana man.Perubahan lingkungan dalam bisnis ritel menuntut pemecahan masalah eksternal dan internal pasar tradisional. Penelitian ini mencoba menganalisa model pengembangan tempo dulu (model tradisional), model yang berjalan saat ini (model transisi) dan model pengembangan masa depan (model integrase) yang dapat memadukan antara model yang telah dan sedang berjalan dengan model yang dibutuhkan di masa depan.Belajar dari pengalaman dalam pembinaan dan model yang dikembangkan di negara lain, maka kajian ini mencoba untuk mengintrodusir model integrase dalam pengembangan pasar tradisional.
KAJIAN KEMITRAAN USAHA PERDAGANGAN ANTARA RITEL MODERN DENGAN PEMASOK Lukman Muslimin; Yati Nuryati
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol 1 No 3 (2007)
Publisher : Trade Analysis and Development Agency, Ministry of Trade of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.886 KB) | DOI: 10.30908/bilp.v1i3.305

Abstract

Kemitraan usaha di dalam PP No 44/1997 adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai Pembinaan dan Pengembangan olehUsaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan saling memperkuat dan saling menguntungkan.Dalam prateknya ritel modern memberlakukan berbagai macam ketentuan dan syarat perdagangan (trading terms) yang menimbulkan pro kontra dandiangggap merugikan pemasok terutama pemasok UKM. Berbagai ketentuan dan trading terms yang diberlakukan dewasa ini sehinggga tercatat sekitar 35 bentuk, antara lain adanya listing fee, penalty service level, promotion discount dan biaya pasok lainnya yang dapat memberatkan pemasok dan menguntungkan ritel modrn. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa di satu sisi, ritel modern dapat bersaing dengan harga yang lebih rendah dari ritel tradisiopnal, namundi sisi lain justru dapat menekan margin pemasok.Analisa biaya, menunjukkan bahwa harga beli yang dibayar konsumen (consumer buying price) ke ritel modern lebih rendah dibandingakan ritel tradisional, tetapi keuntungan ritel modern lebih besarĀ  karena diperoleh dari potongan trading termd yang terkadang di dalam harga beli ritel modern ( retailer buying price)) dari pemasok . Jangka pendek konsumen diuntungkan, efeknya retailer biasa tidak laku, margin pemasok semakin tipis. Pada giliran selanjutnya , pemasok , prodosen harus menaikan harga retailer buying price, krena harus meminimalisir jual rugi ke Hypermaket dan pada ujung terakhir konsumen yang dirugikan.Kondisi tersebut menunjukaknnbahwa terjadi dominant bayer power . dalam kondisi demikian , praktek traiding terms dapat dirterima apabila dengan alas an efisiensi dan penguatan pasar ; namun harus diatasi oleh pemerintah apabila terjadi eksploitasi, atau abuse buyer power, untuk itu penelitian ini mengalisis struktur pasar, prilaku pasar dan kinerja pasarbserta cost and benefit untuk mengungkapkan mengapa pratek trading terms berjalan tanpa kendali dan bagaimana kemitraan usaha perdagangan yang efisien antara ritel modern dengan pemasok UKM dapat berjalan.