Wilhelmina Jeujanan
Dosen Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Musamus Papua

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI DALAM MENINGKATAN PELAYANAN PADA SEKRETARIAT KEADILAN DAN PERDAMAIAN KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE” Wilhelmina Jeujanan; Agustinus Fangohoy
SOCIETAS Vol 2 No 1 (2013): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v2i1.245

Abstract

Motivasi merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk memberi dorongan agar semangat kerja para staf tetap terjaga dalam usaha pencapaian tujuan pelayanan. Adapun tujuan  dari penelitian ini untuk mengetahui  pengaruh  motivasi terhadap peningkatan pelayanan pada  Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke.  Desain penelitian yang digunakan adalah explanatory survey, penarikan sampel sebanyak 57 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 27 orang sedangkan 30 orang diambil dengan menggunakan teknik  aksidental sampling.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research, observasi dan Kuesioner. Sedangkan rancangan uji hipotesis untuk membuktikan besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat digunakan   metode SPSS versi 10.00. Hasil penelitian tentang motivasi terhadap pelayanan di Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel motivasi (X)  terhadap variable pelayanan  (Y)  tergolong cukup kuat  yaitu 0,585. Artinya bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi  terhadap pelayanan di Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila motivasi   tinggi atau ditingkatkan maka pelayanan pun akan meningkat.
PERANAN ETIKA DALAM PELAYANAN PUBLIK (Sebuah Kajian Teoritis) Wilhelmina Jeujanan
SOCIETAS Vol 2 No 2 (2013): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v2i2.247

Abstract

Birokrat dalam menjalankan dinilai baik atau etis jika responsibel dan memiliki keprofesionalan atau kompetensi yang sangat tinggi. Akuntabilitas, yaitu berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan kewenangan administrasi publik. Birokrat yang baik atau etis adalah birokrat yang akuntabel dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Akan tetapi etika administrasi publik diatas belum cukup untuk menjamin penghapusan pelayanan publik yang buruk pada birokrasi publik. Maka dari itu, dalam pelaksanaan tugas administrasi, perlu adanya monitoring untuk memantau kinerja para administrator. Namun dalam implementasinya, monitoring tersebut tidak harus dilakukan oleh organisasi, tetapi yang paling utama adalah pemantauan dari diri sendiri yang mengacu pada nilai dalam kode etik yang disesuaikan dengan kondisinya. Selain itu, administrator juga harus memperhatikan nilai rasionalitas yang menyangkut efisiensi, efektifitas dan ekonomi. Nilai politik yang berkenaan dengan kesetaraan dan keadilan juga perlu diperhatikan. Dengan demikian, agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan pelayanan publik maka sebaiknya seorang administrator tidak hanya menerima atau mengimplementasikan nilai-nilai administrasi yang sudah ada secara kaku, namun harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Selain itu, kesadaran keimanan dan ketaqwaan juga harus dimiliki seorang administrator agar dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas serta dapat mencegah dirinya dari perilaku yang tidak terpuji
PENGARUH MOTIVASI DALAM MENINGKATAN PELAYANAN PADA SEKRETARIAT KEADILAN DAN PERDAMAIAN KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE” Wilhelmina Jeujanan; Agustinus Fangohoy
Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial Vol 2 No 1 (2013): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v2i1.245

Abstract

Motivasi merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk memberi dorongan agar semangat kerja para staf tetap terjaga dalam usaha pencapaian tujuan pelayanan. Adapun tujuan  dari penelitian ini untuk mengetahui  pengaruh  motivasi terhadap peningkatan pelayanan pada  Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke.  Desain penelitian yang digunakan adalah explanatory survey, penarikan sampel sebanyak 57 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 27 orang sedangkan 30 orang diambil dengan menggunakan teknik  aksidental sampling.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research, observasi dan Kuesioner. Sedangkan rancangan uji hipotesis untuk membuktikan besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat digunakan   metode SPSS versi 10.00. Hasil penelitian tentang motivasi terhadap pelayanan di Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel motivasi (X)  terhadap variable pelayanan  (Y)  tergolong cukup kuat  yaitu 0,585. Artinya bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi  terhadap pelayanan di Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila motivasi   tinggi atau ditingkatkan maka pelayanan pun akan meningkat.
PERANAN ETIKA DALAM PELAYANAN PUBLIK (Sebuah Kajian Teoritis) Wilhelmina Jeujanan
Societas : Jurnal Ilmu Administrasi dan Sosial Vol 2 No 2 (2013): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v2i2.247

Abstract

Birokrat dalam menjalankan dinilai baik atau etis jika responsibel dan memiliki keprofesionalan atau kompetensi yang sangat tinggi. Akuntabilitas, yaitu berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan kewenangan administrasi publik. Birokrat yang baik atau etis adalah birokrat yang akuntabel dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Akan tetapi etika administrasi publik diatas belum cukup untuk menjamin penghapusan pelayanan publik yang buruk pada birokrasi publik. Maka dari itu, dalam pelaksanaan tugas administrasi, perlu adanya monitoring untuk memantau kinerja para administrator. Namun dalam implementasinya, monitoring tersebut tidak harus dilakukan oleh organisasi, tetapi yang paling utama adalah pemantauan dari diri sendiri yang mengacu pada nilai dalam kode etik yang disesuaikan dengan kondisinya. Selain itu, administrator juga harus memperhatikan nilai rasionalitas yang menyangkut efisiensi, efektifitas dan ekonomi. Nilai politik yang berkenaan dengan kesetaraan dan keadilan juga perlu diperhatikan. Dengan demikian, agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan pelayanan publik maka sebaiknya seorang administrator tidak hanya menerima atau mengimplementasikan nilai-nilai administrasi yang sudah ada secara kaku, namun harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Selain itu, kesadaran keimanan dan ketaqwaan juga harus dimiliki seorang administrator agar dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas serta dapat mencegah dirinya dari perilaku yang tidak terpuji