Ridwan .
Universitas Hamzanwadi

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI KARAKTER UTAMA DALAM PERILAKU ORANG-ORANG ARIF DAN IMPLIKASINYA UNTUK PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN (Studi terhadap Tokoh Arif Pesantren, Akademik dan Pemerintahan) ridwan, ridwan
Educatio Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.569 KB) | DOI: 10.29408/edc.v10i2.184

Abstract

Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui karakter utama  dalam perilaku orang-orang arif. Orang arif (‘ârif ) adalah orang yang telah mencapai derajat manusia paripurna (insan kamil). Mereka  dibesarkan dalam tradisi Islam (tasawuf) dan berlatar belakang pendidikan pondok pesantren, meskipun kemudian mereka menjadi akademisi dan pejabat pemerintah. Untuk mencapai tujuan dilakukan studi tokoh, melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Tokoh ‘ârif yang distudi meliputi pimpinan pondok pesantren Suryalaya Tasikmalaya, seorang dosen IAIN Walisongo Semarang dan Gubernur NTB. Analisis data dengan  reduksi, display data dan menarik  simpulan. Hasil studi menunjukkan bahwa ada lima karakter utama mereka, yakni kenal Allah (makrifatullah), cinta Allah dan Rasul-Nya, sangat mementingkan orang lain, kesatria dan produktif. Implikasi temuan studi adalah agar karakter utama tersebut  diwujudkan melalui pendidikan dan bimbing-an. Karena itu, perlu dikembangkan model pendidikan dan bimbingan untuk mengembangkan perilaku arif dengan mencontoh karakter orang arif. Kata kunci: karakter utama, orang arif, pendidikan dan bimbingan 
Evaluasi Layanan Konseling Kasus Siswa Pendidikan Dasar Di Lombok Timur Ridwan Ridwan
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 1 No 1 (2017): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v1i1.2354

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk memeriksa dan mendeskripsi penanganan kasus-kasus oleh guru Bimbingan dan Konseling yang bertugas di lembaga pendidikan dasar di kecamatan Selong. Metode yang digunakan adalah studi kasus, yang dalam kajian ini studi kasus digunakan sebagai sarana  evaluasi. Tujuan metode studi kasus tersebut adalah untuk memeriksa dan mendeskripsi penanganan kasus-kasus. Data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan reduksi dan display data serta menarik simpulan. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagian siswa pendidikan dasar membutuhkan perhatian khusus melalui studi kasus, yang kemudian perlu dilanjutkan dengan layanan konseling. Perhatian tersebut diberikan oleh guru bimbingan dan konseling baru sebatas penanganan kasus, kemudian diberi layanankonseling, dan belum dalam bentuk studi kasus. Hasil kajian ini merekomendasikan perlunya pelatihan studi kasus.
Pengembangan Konseling Dan Psikoterapi Komprehensif Qur’ani Untuk Mengatasi Problematika Manusia Ridwan Ridwan
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 2 No 1 (2018): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v2i1.2360

Abstract

  Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui problematika masalah manusia, dan  kemudian mengembangkan serta memetakan program bantuan yang komprehensif melalui konseling dan psikoterapi Qur’ani (Korini). Solusi komprehensif ditawarkan karena manusia dalam situasi problematika, solusinya tidak cukup diberikan dengan satu atau dua buah terapi; karena ia perlu didasarkan atas pemahaman menyeluruh terhadap hakikat inti dan faktor masalah manusia menurut al-Qur’an. Apa inti problematika manusia? Menurut alQur’an  adalah karena membangkang terhadap Tuhan, sombong, serakah, iri hati dan dengki, dan kesedihan karena frustrasi. Masalah-masalah lain muncul dari masalah inti tersebut. Selanjutnya, pemahaman terhadap problematika itu melahirkan tingkatan kebutuhan penyembuhan dan pengembangan. Mereka dikelompokkan dalam: (1)  program layanan dasar, berupa terapi fitrah, terapi pertobatan dan terapi kesombongan; (2) program layanan responsif, melalui terapi kemarahan, terapi problem-solving, terapi keserahakan, terapi kesedihan, terapi sufistik; (3) program layanan perencanaan individual, melalui layanan terapi penjangkit sukses, terapi munajat dan terapi sufistik (neo-Sufisme), dan (4) dukungan sistem, yakni untuk membangun jaringan, manajemen program, dan riset serta pengembangan. Terapi sufistik  digunakan untuk dua program, yakni untuk mengatasi penyakit hati, jiwa (mental) dalam layanan responsif, dan mengatasi gangguan dalam perjalanan rohani menuju Tuhan dalam  program perencanaan individual. Sejumlah  konseling dan psikoterapi lain dapat dimasukkan ke dalam tiap program layanan yang relevan. Tiap layanan terapi tersebut disusun dalam sebuah model, yang berisi pengertian, tujuan, sasaran terapi (spiritual, mental, moral, atau fisik), prosedur dan teknik terapi, materi terapi, kualifikasi konselor, dan indikator keberhasilan.
The Meeting Point of Neo-Sufism and School Counselors Competencies Ridwan Ridwan; Anwar Sutoyo; Ali Mansur
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v5i42020p142

Abstract

Abstract: Neo-sufism is the recent Sufi movement that actively develops society. Historically, sufism has brought forth arif billâh individuals who have great faith and devotion to Allah, excellent pedagogical competence, as well as social and professional skills. This study aims to construct the meeting point between neo-sufism character and school counselor competence. It was carried out using a qualitative approach with the Hermeneutic analysis from Paul Ricoeur. The data was obtained from documents and interviews. The results reveal the meeting point between neo-sufism character and four counselors competencies. Makrifatullah (depth comprehension of God) character is linear with pedagogical and personality competence. Prioritizing other people (itsar) and noble (futuwwah) character are in line with social competence; meanwhile, creative-productive (intajiyyah) character is in accordance with professional competence. Therefore, neo-sufism character transforms counselors’ competencies to be more significant and meaningful.Abstrak: Neo-sufisme adalah sebuah gerakan sufi baru yang aktif membangun masyarakat. Dalam sejarahnya, sufisme telah melahirkan pribadi arif billâh, yang arif-bijaksana karena Allah, yang atas nama Allah mampu sebagai penyembuh. Sementara itu, salah satu kompetensi kepribadian konselor adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan, di samping kompetensi pedagogik, sosial dan profesional. Tujuan artikel ini adalah mengkonstruksi titik-temu karakter neo-sufisme dengan kompetensi konselor sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui penggunaan analisis hermeneutika dari Paul Ricouer. Data dikumpulkan dari dokumen dan wawancara kasus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat titik-temu karakter neo-sufisme dengan empat kompetensi konselor. Karakter makrifatullah bertemu dengan kompetensi pedagogik, dan kompetensi kepribadian. Sementara itu, karakter sangat mementingkan orang lain (itsar) dan karakter kesatria (futuwwah) bertemu dengan kompetensi sosial, karakter kreatif-produktif (intajiyyah) bertemu dengan kompetensi profesional. Dengan karakter neo-sufisme, kompetensi konselor akan menjadi lebih baik dan lebih bermakna.
Karakteristik siswa generasi z dan kebutuhan akan pengembangan bidang bimbingan dan konseling Ali Mansur; Ridwan Ridwan
Educatio Vol 17, No 1 (2022): Educatio: Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v17i1.5922

Abstract

Generation Z is a generation that, since childhood, has been familiar with technology. In reality, many millennial children are now found drifting in the vortex of social media, where they experience phubbing, an addiction to smartphones where they are willing to hurt their friends around them, which is a challenge for the world of education. Educational institutions need to be ready to carry out their duties to build a character who is faithful and pious, good character, knowledgeable, healthy, and so on. Guidance and Counseling teachers (counselors) need to realize that solving individual problems is complicated because each violation will harden the heart. Hence, this study aims to map the characteristics of generation Z students with their needs for guidance and counseling. The characteristics of Generation Z are a continuation of the millennial generation, where they are already small familiar with digital media. They need to undergo education and guidance appropriate to their time. Can the characteristics of Generation Z be served and their needs met with services in guidance and counseling? This question was answered by conducting qualitative research in a document study, and data analysis was carried out using Recouer's interpretation technique. The analysis results show that Generation Z's characteristics are relevant to services in the fields of Guidance and Counseling. It is just that the four areas that have been implemented so far, namely the personal, social, study, and career fields, need to be added by prioritizing the spiritual field and the field of family guidance
Pengembangan LKPD Tematik Berbasis Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Raudatul Muaiyana; Ridwan Ridwan; Muhammad Ali
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of Student Worksheets on thematic learning through the application of project based learning (PjBL) for elementary school students at SD Negeri 1 Perampuan. Based on the problems that occur in the classroom in the form of low student learning outcomes, lack of active involvement of students in the learning process and the absence of student worksheets developed by the teacher. So the learning resources used are only theme books published by the ministry. These teaching materials have not been modified according to student needs, so student learning outcomes are low and they are less motivated to participate in the learning process. The method used in this research is Borg and Gall type R&D by applying 8 research steps due to limited research time. Based on the results of the research conducted, thematic student worksheets through the application of project based learning are valid and suitable for testing. This is based on the validation results of content, design and language experts. Content validation obtained a score of 80% in the appropriate category, design validation obtained a score of 87.7% in the very valid category and language validation obtained a score of 77.5% in the valid category. Meanwhile, learning tools in the form of a syllabus and learning implementation plan obtained validation scores of 90.4 (syllabus) and 90.8 (RPP). Based on small-scale trials, an average score of 90.4% was obtained in the valid category. The results of the normality test analysis obtained scores on the experimental pretest 0.200 > 0.05 (valid), experimental posttest 0.094 > 0.05 (valid), control pretest 0.200 > 0.05 (valid), control posttest 0.192 > 0.05 (valid). The data homogeneity test results obtained were 0.247 > 0.05 (homogeneous). The results of the independent sample t test obtained a sig (2-tailed) score of 0.000 < 0.05 (there is an influence) and the ngain score for the experimental class was obtained at 72.1214 (quite effective) and the ngain score for the control class was 7.1882 (less effective). From the research data, it can be concluded that the use of thematic student worksheets through the application of project based learning is quite effective in improving student learning outcomes.
PERAN USTADZ DALAM MEKANISME PEMBIMBINGAN SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DARUL CHALIDI NW PRINGGASELA Maulidiana Zain; Ridwan Ridwan; Muhamad Takiuddin
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 5 No 1 (2021): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v5i1.3542

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran ustadz dalam mekanisme pembimbingan santri pada pondok pesantren Darul Chalidi NW Pringgasela. Tujuan lainnya yaitu untuk menganalisis peran-peran ustadz dan hambatan apa yang dihadapi dalam pembimbingan santri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan pendekatan campuran (mixed methods), yaitu perpaduan antara kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah ustadz dan santri pada jenjang pendidikan SMP IT yang merupakan bagian dari Pondok Pesantren Darul Chalidi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah angket, wawancara, oservasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif menunjukkan  bahwa peran ustadz dalam mekanisme pembimbingan santri sangat tinggi, sebesar 85,8%, sedangkan kerjasama ustadz dan guru bimbingan dan konseling dalam mekanisme pembimbingan santri pada pondok pesantren Darul Chalidi berada pada kategori Baik, dengan hasil persentase menunjukkan 81,6%. Namun berdasarkan analisis kualitatif berupa wawancara dan observasi, kasus santri terbilang masih tinggi, serta peraturan pesantren kerap dilanggar oleh santri hal ini juga didukung oleh peran guru BK yang belum maksimal. Sehingga kesimpulannya adalah meskipun peran ustadz untuk membimbing santri termasuk kategori tinggi,,namun tidak diikuti dengan pelayanan pembimbingan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling,  yang menyebabkan masih banyak kasus santri yang terjadi dan belum ditangani dengan baik.
KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN QUR'ANI TEKNIK TERAPI PENJANGKIT SUKSES UNTUK MENINGKATKAN SELF REGULATION ISLAMI SISWA KELAS AKSELERASI Martina Widya Astuti; Ridwan Ridwan; Musifuddin Musifuddin
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 7 No 2 (2023): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v7i2.24152

Abstract

Martina Widia Astuti “Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Qur'ani, Teknik Terapi Penjangkit Sukses untuk Meningkatkan Regulasi Diri Islami Siswa Kelas Akselerasi di SMAN 1 Pringgabaya” Program Studi Bimbingan dan Konseling 2023.            Self Regulation merupakan kemampuan individu secara aktif mengatur dirinya sendiri, baik mengatur fikiran, emosi, perasaan, dan kondisi serta tuntunan sosial yang berdasar pada kematangan berpikir untuk mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas penerapan konseling Qur'ani dengan menggunakan terapi penjangkit sukses untuk meningkatkan regulasi diri islami siswa kelas akselerasi di SMAN 1 Pringgabaya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian ABA subjek Tunggal. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa kelas Akselerasi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala regulasi diri dan analisis menggunakan data kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data fase awal intervensi (A1) sebelum diberikan perlakukan (pretest) berupa konseling Qur'ani dengan terapi penjangkit sukses memperoleh skor 68 dengan mean rata-rata 13,6 yang menunjukkan regulasi diri siswa dalam kategori cukup rendah. Pada fase baseline (B) skornya meningkat menjadi 74 dengan mean rata-rata 14,8, menunjukkan kategori sedang. Kemudian setelah diberikan baseline (B) berupa konseling Qur'ani dengan terapi penjangkit sukses skornya meningkat menjadi 80, dengan mean rata-rata 16, yang menunjukkan regulasi diri siswa menjadi meningkat.
Analysis of self-confidence with Ta’lim Muta’allim values based on Islamic student’s career choices Suhartiwi Suhartiwi; Muhammad Zainul Majdi; Muhamad Takiuddin; Baiq Desi Dwi Arianti; Ridwan Ridwan
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 12 No. 4 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1137800

Abstract

This study investigates the influence of self-confidence, cultivated through the internalization of Ta’lim Muta’allim values, on students' career choices. Ta’lim Muta’allim values, emphasizing discipline, respect, and the pursuit of knowledge, are hypothesized to significantly contribute to the development of students' self-confidence, a crucial determinant in career decision-making. The research aims to analyze how self-confidence, fostered by these values, impacts students' career preferences and pathways. A quantitative descriptive method was employed, with a sample of 242 students from Madrasah Aliyah Muallimat NW Pancor, Lombok, selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire assessing self-confidence in the context of Ta’lim Muta’allim values and a career choice survey. Data were analyzed using descriptive statistics and the Kruskal-Wallis Test with the JASP application. Results indicate that students' self-confidence levels were generally high and moderate, influenced by Ta’lim Muta’allim values. Furthermore, no significant differences in self-confidence levels were found across different career choices. Among the nine career choice categories, the average self-confidence level of students was high, with some categories, such as business and finance and diplomacy and governance, falling within the moderate range. In conclusion, this study provides valuable insights into how Ta’lim Muta’allim values, by enhancing self-confidence, play a crucial role in shaping students' career trajectories.