Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus-kasus negative yang dilakukan oleh para pelajar saat ini. Kasus tersebut tawuran, pencurian, narkoba dan yang lebih parah adalah berbuat mesum. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, keberadaan budaya Islami di sekolah menjadi penting. Nilai-nilai yang ada pada diri anak seringkali terkalahkan oleh budaya-budaya negative di sekitarnya. Untuk itu perlu adanya suatu budaya-budaya positif untuk diimplementasikan untuk menanggulangi budaya-budaya negative tersebut. Budaya positif tersebut bisa diwujdukan dalam bentuk pengimplementasian budaya Islami di sekolah. Karena dalam budaya Islami mengandung banyak budaya positif yang bisa dibiasakan untuk siswa. Selain dibiasakan untuk mengamalkan ajaran agama yang memang diperintahkan, juga dapat berpengaruh terhadap akhlak siswa. Adapun metode penelitan yang digunakan adalah menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk haasil data yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, sedangkan teknik analisis data dalam skripsi ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarakan dari hasil penelitian, diketahui bahwa bentuk-bentuk budaya Islami yang diimplementasikan di SMPN 1 Babakan Madang adalah 3S (snyum, salam, dan sapa), shalat dhuha, shalat jum’at, doa sebelum dan sesudah pembelajaran, shalat dzuhur berjamaah, PHBI (peringatan hari besar Islam, Isra Mi’raj, pondok Ramadhan, 1 muharram, BTQ (baca tulis Qur’an), dan Infaq. Bentuk budya Islami yang membentuk akhlak siswa melalui media/sarana, yaitu: shalat sebagai mekanisme penyucian jiwa, senyum salam, sapa sebagai perilaku sosial siswa sebagai muslim, belajar Al-Qur’an sebagai pengontrol diri siswa, doa dan dzikir sebagai ritual penenang jiwa, kegiatan PHBI sebagai penguat konsep diri siswa sebagai Muslim, dan infaq sebagai pembentuk perilaku dermawan. Sebagai hasil dari Implementasi budaya Islami dalam membentuk akhlak siswa dapat didapat empat hal, yaitu: kesucian jiwa siswa, perilaku sosial siswa sebagai Muslim, pemiliran Islami siswa, dan konsep diri siswa sebagai Muslim.