Suhendi Syam
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Buton

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kemampuan Penguasaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Oleh Guru Sekolah Menengah Pertama Yurfiah Yurfiah; Suhendi Syam
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2340

Abstract

Awal mula Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI) dikenal pada tahun 1988 bersamaan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI). Pada tahun 1998 dianggap sebagai TBBI edisi pertama. Pada tahun 1993 terbit TBBI edisi ke dua, sedangkan pada tahun 1998 merupakan terbitan edisi ke tiga untuk TBBI. Tujuan dibuatnya TBBI adalah sebagai pedoman umum penggunaan tata bahasa baku yang baik dan benar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau?. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penguasaan TBBI yang digunakan oleh guru SMP di kota Baubau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah guru SMP se kota Baubau berjumlah 40 orang. Pokok penelitian ini adalah (1) Kemampuan Penguasaan tata bunyi; (2) kemampuan penguasaan tata kata; dan (3) kemampuan penguasaan tata kalimat. Setelah dilakukan penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat kemampuan penguasaan tata bunyi tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 78. Tingkat penguasaan kata tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat penguasaan kalimat tergolong baik. Simpulan ini berdasar rerata skor yang diperoleh mencapai 81. Jadi TBBI yang dirasakan sulit bagi guru SMP di kota Baubau adalah tata kata.
Tindak Tutur Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Suhendi Syam; Dina Komalasari
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2341

Abstract

Dalam Penelitian ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah bentuk tindak tutur langsung dan tidak langsung yang terjadi di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Rumusan penelitian adalah bagaimanakah tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau bisa dijadikan sebagai bahan pembelajarn bahasa Indonesia di SMA? Berdasarkan pendekatan teoritis termasuk studi pragmatis. Sedangkan berdasarkan metodologisnya termasuk pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari tekhnik sadap dan tekhnik catat. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Karya Nugraha kota Baubau yaitu (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur dalam bertransaksi; (2) berdasarkan tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu di dalam tindak tutur pembeli dengan penjual di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau. Tindak tutur yang banyak di gunakan yaitu tindak tutur ilokusi karena di dalam tuturan baik dari tuturan penjual maupun pembeli yang digunakan untuk bertransaksi lebih banyak menggunakan tindak tutur ilokusi. Sedangkan penerapan tindak tutur lokusi pada percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau hanya terdapat sedikit penerapan tindak tutur perlokusinya. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMA kelas I Semester genap khususnya pada KD 4.2 dalam materi produksi teks drama/film.
Kemampuan Penguasaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Oleh Guru Sekolah Menengah Pertama Yurfiah Yurfiah; Suhendi Syam
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 2 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2340

Abstract

Awal mula Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI) dikenal pada tahun 1988 bersamaan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI). Pada tahun 1998 dianggap sebagai TBBI edisi pertama. Pada tahun 1993 terbit TBBI edisi ke dua, sedangkan pada tahun 1998 merupakan terbitan edisi ke tiga untuk TBBI. Tujuan dibuatnya TBBI adalah sebagai pedoman umum penggunaan tata bahasa baku yang baik dan benar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau?. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penguasaan TBBI yang digunakan oleh guru SMP di kota Baubau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah guru SMP se kota Baubau berjumlah 40 orang. Pokok penelitian ini adalah (1) Kemampuan Penguasaan tata bunyi; (2) kemampuan penguasaan tata kata; dan (3) kemampuan penguasaan tata kalimat. Setelah dilakukan penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat kemampuan penguasaan tata bunyi tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 78. Tingkat penguasaan kata tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat penguasaan kalimat tergolong baik. Simpulan ini berdasar rerata skor yang diperoleh mencapai 81. Jadi TBBI yang dirasakan sulit bagi guru SMP di kota Baubau adalah tata kata.
Tindak Tutur Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Suhendi Syam; Dina Komalasari
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 2 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2341

Abstract

Dalam Penelitian ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah bentuk tindak tutur langsung dan tidak langsung yang terjadi di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Rumusan penelitian adalah bagaimanakah tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau bisa dijadikan sebagai bahan pembelajarn bahasa Indonesia di SMA? Berdasarkan pendekatan teoritis termasuk studi pragmatis. Sedangkan berdasarkan metodologisnya termasuk pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari tekhnik sadap dan tekhnik catat. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Karya Nugraha kota Baubau yaitu (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur dalam bertransaksi; (2) berdasarkan tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu di dalam tindak tutur pembeli dengan penjual di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau. Tindak tutur yang banyak di gunakan yaitu tindak tutur ilokusi karena di dalam tuturan baik dari tuturan penjual maupun pembeli yang digunakan untuk bertransaksi lebih banyak menggunakan tindak tutur ilokusi. Sedangkan penerapan tindak tutur lokusi pada percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau hanya terdapat sedikit penerapan tindak tutur perlokusinya. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMA kelas I Semester genap khususnya pada KD 4.2 dalam materi produksi teks drama/film.