Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE EFFECTS OF SELF HYPNOSIS TECHNIQUE TOWARDS THE DECREASING OF MENSTRUATION PAIN LEVEL TO GIRLS TEENAGER AT SMKN 2 SUMEDANG OF SUMEDANG REGENCY IN 2019 Wulan Nur Insani
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea or menstrual cramps can be experienced by more than a half women who are having menstruation and the prevalence are so variated. Based on the data from various countries, the number of dysmenorhea cases in the world are quite high. It is approximately 50% from all women in the world have 12% of serious menstruation pain, 37% of medium menstruation pain and 49% of mild menstruation pain. Based on the research results by Lisnawati Mela stated that most of the girls students at SMAN 3 Sumedang had mild menstruation pain and some of them had medium menstruation pain. The effects of dysmenorrhea experienced by girls teenager one of them is disturbing learning activities at school. Based on the previous survey find out that the effects of dysmenorrhea at SMKN 2 Sumedang gain results that (73%, 3%) of girls teenager were able to do school lessons as usual but the menstruation pain can disturb the learning consentration, (26,7%) of girls teenager stayed in The Health School Unit Room and did not able to do school lessons as usual. One of the ways to solve the problem that is by self hypnosis or relaxation technique. The aims of this research are to know the effects of self hypnosis research towards the decreasing of menstruation pain at SMKN 2 Sumedang in 2019. The research design used pre experimental design with One Group Pre Test – Posttest Instrument research used Numerical Rating Scale (NRS) paper, univariate data analysis and bivariate analysis with t-test. The univariate results find out that the menstruation pain scale to girls teenager before did self hypnosis most of them were in scale of 5 with 54 girls teenager students (37%) , while the menstruation pain after had given self hypnosis to the first month that most of them in the pain scale of 3 as many as 47 girls teenager (32,6%) in the second month most of the girls teenager had pain scale of 2 as many as 55 girls teenager (38.2%) and in the third month most of the girls teenager had pain menstruation in the scale of 1 were as many as 66 girls teenager (45,8%). Bivariate data analysis results used t-test find out that the p value < α ( p value = 0,000).
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TERHADAP KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI DESA CANGKUANG KULON KECAMATAN DAYEUKOLOT KABUPATEN BANDUNG PERIODE JANUARI-JULI 2024 Wulan Nur Insani; Ratih Ruhayati; Sulis Rahmawati
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 3 (2024): Vol 12 No 3 September 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i3.6438

Abstract

Kunjungan balita ke posyandu adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Posyandu merupakan pelayanan kesehatan awal yang penting bagi bayi dan balita. Namun, pada kenyataannya banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan posyandu karena sibuk dengan pekerjaan atau tidak memiliki waktu untuk membawa balita mereka ke posyandu, serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya memantau tumbuh kembang balita. Ada beberapa dampak yang dialami oleh balita jika ibu tidak aktif dalam kegiatan posyandu, antara lain ibu tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai pertumbuhan normal balita, tidak mendapatkan vitamin A untuk kesehatan mata balita, serta tidak mendapatkan pemberian dan penyuluhan mengenai makanan tambahan. Sedangkan jika ibu balita aktif dalam kegiatan posyandu, maka ibu dapat memantau tumbuh kembang balitanya dengan baik. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap kunjungan balita ke posyandu di Desa Cangkuang Kulon. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan desain penelitiannya adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 96 ibu balita. Dari 96 ibu balita, yang memiliki pengetahuan baik memiliki presentasi kunjungan ke posyandu sebanyak 70 (73%) dan ibu balita yang memiliki pengetahuan kurang memiliki presentasi yang rendah atau tidak aktif, yaitu sebanyak 4 (4,2%). Ibu balita yang memiliki sikap positif memiliki presentasi kunjungan ke posyandu yang aktif yaitu sebanyak 73 (76,1%), sedangkan ibu balita yang memiliki sikap negatif memiliki presentasi kunjungan ke posyandu yang tidak aktif yaitu sebanyak 7 (7,3%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang aktif berkunjung ke posyandu yaitu sebanyak 6 (6,2%). Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kunjungan balita ke posyandu.