TGH Hudatullah MZ
IAI Hamzanwadi NW Pancor

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THAHARAH DALAM METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE H. Hudatullah MAZ
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 16 No. 2 (2018): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v16i2.192

Abstract

Kegiatan proses belajar mengajar banyak faktor yang terlibat di dalamnya baik siswa yang belajar maupun guru yang mengajar. Dalam proses belajar mengajar khususnya Pendidikan Agama Islam diperlukan keterampilan guru yang dapat memilih metode dan pendekatan belajar yang baik agar materi Pendidikan Agama Islam yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh siswa dengan baik, Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan pada siswa, faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam mengikuti proses belajar pada siswa adalah kemampuan yang dimilikinya, motivasi, minat, kebiasaan, ketekunan, dan kualitas proses belajar. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar dalam mengajar Pendidikan Agama Islam perlu dilakukan proses belajar yang lebih baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan suatu model pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep Pendidikan Agama Islam dan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode Think – Talk - Write. Penggunaan metode Think – Talk - Write ini dapat membantu guru terutama dalam mengkondisikan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan kompetetif sehingga siswa akan lebih aktif dan termotivasi , giat dalam belajar dan prestasi belajar meningkat serta meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi antar sesama temannya. Seperti yang kita ketahui bahwa apabila keaktifan dan motivasi belajar siswa meningkat dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang meningkat pula.
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Metode Jigsaw Pada Mata Pelajaran Fiqih H. Hudatullah Muhibuddin Abdul Aziz
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 17 No. 2 (2019): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v17i2.337

Abstract

Abstraksi “Abu Hurairah berkata, suatu hari Nabi Muhammad SAW bercengkramah dengan kaum dalam satu majlis, kemudian datanglah seorang badui dan ia bertanya: kapan kehancuran terjadi? Rasulullah meneruskan bicaranya pada kaum dan sebagian kaum telah mendengar apa yang dikatakan oleh orang badui sehingga mereka tidak senang terhadap Rasulullah atas perkataannya, akan tetapi menurut sebagian kaum lain bahwa Rasulullah tidak mendengarnya sampai Rasulullah menyelesaikan pembicaraannya. Rasulullah bertanya: “dimana orang yang ingin mengetahui tentang kehancuran?, orang badui itu menjawab: “saya ya rasul”, kemudian Rasulullah berkata: terjadinya kehancuran yakni ketika sebuah amanah disia-siakan”. Lalu orang badui itu kembali bertanya: “bagaimanakah amanah itu disia-siakan?”, Rasulullah menjawab: “ketika sebuah urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya” (Al-Hadits) Kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini disebabkan guru dalam penyampaian materi pelajaran lebih banyak menerapkan metode ceramah, dimana penyajian materi pelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga berakibat siswa menjadi pasif dan pemahaman serta kemampuan intelektual siswa dalam menerapkan konsep Fiqih dalam kehidupan sehari-hari kurang diterapkan yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. biasanya juga guru mengajar bukan pada bidangnya atau keahlianya sendiri, sehingga dapat mempersulit dalam mengajar ataupun dalam memilih metode pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran dengan melakukan tindakan yang melibatkan seluruh siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Adapun pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan jigsaw
1-16 Penguasaan Bahan-bahan Pelajaran Melalui Pengembangan Imajinasi Dan Penghayatan Pada Pembelajaran Fiqih H. Hudatullah; H. Imanuddin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 18 No. 2 (2020): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v18i2.372

Abstract

Proses belajar mengajar pada umumnya terjadi di dalam kelas, kelas dalam hal ini dapat berarti segala kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik disuatu ruangan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-masing. Didalam proses kegiatan belajar mengajar kebanyakan siswa yang pasif, siswa tidak memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya, disebabkan karena kebanyakan guru terjebak dengan cara-cara mengajar yang masih konvensional yaitu yang berpusat pada guru saja (teacher oriented), masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh, dan siswa tertekan karena harus mendengarkan guru bercerita selama beberapa jam tanpa memperhatikan siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan minat belajar siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran tersebut masih terdapat sejumlah guru menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi pelajaran. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, metode mengajar seperti tersebut diatas kurang efektif karena tidak mempertimbangkan kesesuaian bahan pelajaran dengan kebutuhan, dan pemahaman siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikannya selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu penggunaan metode ceramah tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga peran guru lebih banyak dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan suasana pembelajaran menjadi kurang menarik, monoton dan membosankan, bagi siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru saja melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama pada mata pelajaran Fiqih. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah Pendekatan dengan model Role Playing. Model pembelajaran ini lebih merupakan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan, sehingga model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain
Meningkatkan Literasi Anak Didik Untuk Mempercepat Membaca dan Menulis Huruf Latin Melalui Penerapan Metode Iqro’ Ahmad Hulaimi; H. Hudatullah
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 19 No. 1 (2021): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v19i1.424

Abstract

Literasi merupakan fondasi dari segela pembelajaran yakni membaca dan menulis. Berbicara literasi sangat komplkes, tapi dalam tulisan ini hanya dikaji pada aspek membaca dan menulis yaitu melihat kemampuan membaca dan menulis anak didik di sekolah-sekolah dasar di samping itu juga melihat psico education dalam pembelajaran.Literasi tidak hanya berbicara tentang kemampuan membaca dan menulis tapi bagaimana seorang pendidik mampu meningkatkan gairah dan minat membaca anak didik Oleh sebab itu tulisan ini dikemukakan pengalaman seorang guru baik yang telah menerapkan literasi di sekolah tempatnya bertugas. Dalam meningkatkan minat literasi anak dibutuhkan suatu pendekatan-pendekatan dan dalam hal ini metode Iqro’ adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan literasi anak dalam membaca dan menulis.Metode ini merupakan suatu pendekatan dalam meningkatkan literasi al-Qur’an yakni suatu metode dalam belajar membaca dan menulis al-Qur’an. Tapi dalam perkembangannya metode ini ditranslit penerapannya dalam literasi huruf-huruf latin dan ternyata efektif dalam meningkatkan minat anak didik dalam membaca.Ketika membaca kalimat metode Iqro’ maka akan terbayang dipikiran kita bahwa itu sebuah metode dalam mempelajari cara membaca huruf hijaiyah agar anak mampu membaca al-Qur’an dengan baik. Hal ini didasarkan karena selama ini metode Iqro’ memamg sudah familiar di tengah-tengah masyarakat dalam mempelajari baca tulis huruf hijaiyah disebabkan karena metode ini salah satu cara cepat membaca al-Qur’an. Hal ini dibuktikan anak-anak yang belajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) mulai dipedasaan sampai perkotaan rata-rata semua memakai metode ini.
METODE DISKUSI QIRO’AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB TERHADAP MINAT BELAJAR TGH Hudatullah MZ
Tarbawi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v4i1.163

Abstract

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mapu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah target belajar.Pembelajaran subtansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, pembelajaran bahasa asing adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru anak didik yang ia ajari bahasa asing tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa asing. Pada umumnya para lulusan madrasah non pondok pesantren hanya memiliki kemampuan mendengarkan dan kemampuan membaca atau hanya memiliki salah satu keempat keterampilan yang ada, namun tidak sedikit juga lulusan madrasah yang bernaung di bawah pondok pesantren yang mampu menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari secara aktif, hal ini menunjukan bahwa mereka menguasai keterampilan berbahasa. Selain itu, guru sebagai pusat pembelajaran (Teacher Centred) bukan siswa sebagai pusat pembelajaran (Student Centred). Sehingga dalam peroses belajar mengajar guru hanya mengacu kepada teori. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, banyak siswa menyajikan hafalan terhadap materi tapi tidak memahami substansi isinya serta kurang mampu menghubungkan antara apa yang dipelajari dengan bagaimana pengaflikasian pengetahuan itu sendiri. Semua itu disebabkan karena kurangnya minat serta penguasaan konsep berpikir proses belajar mengajar pada umumnya dan khususnya dalam berdiskusi sebagai salah satu dari metode pembelajaran yang popular
Efektifitas Media Visual Untuk Meningkatkan Kompetensi KeterampilanAnakDidik Dalam Melaksanakan Shalat Sunnah Rawatib: (Classroom Actioan Reseacrh) H Imanuddin; H Hudatullah Muhibuddin Abdul Aziz
Tarbawi Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v5i2.294

Abstract

Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran kearah paradigma konstruktivisme (merancang dan membangun). Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain: Pertama, Media gerafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; Kedua, Media model solid atau media dimensi tiga, seperti model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dsb. Ketiga, Media proyeksi seperti film, filmstrip, OHP; Keempat, Media informasi, computer, internet. Kelima, Lingkungan. Tulisan ini kami sajikan dari hasil penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Pembelajaran menggunakan media merupakan salah satu tipe pembelajaran yang kreatif dan menyenagkan. Pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran lebih baik dari pada metode ceramah dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib. Dari pengalaman dilapangan tidak sedikit gurudalam proses pembelajaran sangat jarang menggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan pembelajaran monoton dan jauh dari kreatifitas da hasilnya tentu bisa ditebak yaitu hasil belajar siswa menjadi rendah dan sulit mencapai kompetensi standar. Oleh sebab itu salah satu upaya yang harus dicoba untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan mencoba menggunakan media visual dalam proses belajar mengajar sehingga peserta didik akan lebih mudah mengerti dan dapat dengan mudah menuangkan konsep-konsepnya yang begitu banyak ke dalam bentuk yang simpel.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Learning Pada Mata Pelajaran Fiqih TGH Hudatullah MZ
Tarbawi Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v7i1.614

Abstract

Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada muridnya. Dengan adanya cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pendidik harus bisa mempelajari metode pembelajaran Dalam proses belajar mengajar berlangsung, metode yang dominan digunakan guru adalah metode ceramah dan penugasan sehingga peroses pembelajaran terkesan membosankan terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran dengan melakukan tindakan yang melibatkan seluruh siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Adapun pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan kooperatif. Pembelajaran Kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Metode pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sedangkan definisi pembelajaran kooperatif adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompo-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan