Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Alih Tutur Film 99 Cahaya di Langit Eropa Sutradara Guntur Soeharjanto Elvanur Syafitri; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.863 KB)

Abstract

The purposes of this research are to analyze and to explain turn taking on 99 cahaya di langit Eropa movie directed by Guntur Soeharjanto and the implications in speaking skills. This study used descriptive qualitative method. The results showed that the turn taking by memperoleh was mostly found than others by turn taking. The turn taking by merebut is found at least. The results of this research can be implicated in speaking skills in Bahasa and Sastra Indonesia study program at university level as additional teaching materials in form of discussion. The student can use the results of turn taking as the learning material in form of discussion, because all of student should become active students during the lesson. The example of turn taking in the supplementary teaching materials can help the students to comprehend the interlocutors.Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan alih tutur pada film 99 cahaya di langit Eropa sutradara Guntur Soeharjanto dan implikasinya terhadap mata kuliah keterampilan berbicara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih tutur dengan cara memperoleh ditemukan paling banyak dibandingkan cara alih tutur yang lainnya. Alih tutur dengan cara merebut ditemukan paling sedikit. Hasil penelitian ini juga dapat diimplikasikan dalam mata kuliah keterampilan berbicara di perguruan tinggi pada program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai tambahan materi ajar pada kompetensi dasar berbicara dalam bentuk berdiskusi. Peserta didik dapat menggunakan hasil penelitian alih tutur dalam materi berbicara dalam bentuk berdiskusi, karena dalam materi ini seluruh peserta didik dituntut untuk aktif selama perkuliahan berlangsung. Contoh alih tutur dalam tambahan materi ajar dapat membantu dalam memahami peralihan bertutur.Kata kunci : alih tutur, keterampilan berbicara, dan tambahan materi ajar.
DEIKSIS PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN Elvanur Syafitri; Nurlaksana Eko Rusminto; Ni Nyoman Wetty Suliani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.846 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe the use of deixist in 99 Cahaya di Langit Eropa novel with Hanum Salsabiela Rais and Rangga Almahendra as the authors and its implications for learning Indonesian language at SMA. The source of data was 99 Cahaya di Langit Eropa novel with Hanum Salsabiela Rais and Rangga Almahendra as the authors. This research used qualitative descriptive method. In this research it was found exophor and endophor. Exophor data can be personal deixist, room deixist, and time deixist. Personal deixist is divided into three, namely the first person, second person, and the third person. Then endophor deixist is divided into anaphor and cataphor. The deixist study in this research has implications for learning Indonesian language in SMA class X, on writing anecdotes text as teaching materials.Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pemakaian deiksis dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Sumber data penelitian ini adalah novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Di dalam penelitian ditemukan data eksofora dan endofora. Data eksofora berupa deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Deiksis persona terbagi menjadi tiga yaitu persona pertama, persona kedua, dan persona ketiga. Kemudian deiksis endofora yang terbagi menjadi anafora dan katafora Kajian deiksis dalam penelitian ini berimplikasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X, pada pembelajaran menulis materi teks anekdot sebagai bahan ajar.Kata kunci: deiksis, pembagian deiksis, implikasi bahan ajar.