Lega Aryanti
Poltekkes Kemenkes Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efek Antifungsi Ekstrak Etanol Kombinasi Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia Pandurata Roxb.) dan Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Candida Albicans Lega Aryanti; Sonlimar Mangunsong
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rimpang temu kunei (Boesenbergiapandurata Raxb.) dikombinasikan dengan daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai bahan dasar jamu gendong yang dinamakan jamu kunci suruh. jamu ini digunakan masyarakat untuk mengobati keputihan. Kedua tanaman ini dapat mengbambat pertumbuhan jamur Candida albicans, Rimpang temu kunci mengandung senyawa alkaloid,flavonoid, sapcnin, terpenoid dan steroid dan daun sirih hjau megandung saponin, tanin dan terpenoid, semua kandnngan senyawa ini merupakan 7.3t antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas antifungi dengan adanya zona hambat kombinasi ekstrak etanol daun sirih hijau dan rimpang temu kunci terhadap Candida albicans. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan mengukur diameter zona hambat aktivitas antifungi kedua ekstrak tanaman dan nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) terhadap Candida albicans. Pada basil uji efektivitas antijamur, ekstrak etanol kedua tanaman rimpang temu lrunci dan daun sirih hijau dan menghambat pertumbuhan Candida albtcansbail: secara tunggal dan kombinasi pada konsentrasi l O"lc, 'I,dan 20% '!,kecuali pada konsentrasi 1 %'I.,. Diameter zona hambat tertinggi terdapat pada ekstrak etanol daun sirik hijau konsentras 20"/o vi, yaitu 23,64±0,79 mm. Berdasarkan hasil (lllalisis statistik one way anol'a bahwa efektivitt13 temadap Candida albicans antar kelompok terdapat perbedaan yang sig11ifikaJ1 dengan p=0,000 (p<0,05) kecuali pada ckstrak tunggal rimpang temu lrunci dan kombinasi ekstrak pada konsentrasi masing-masing 10%'/. tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan p= 0, 299 (p>0,05}dan nilai KHM (Kadar Hambat Minimum) pada tungga.1 dan.kombinasickstrak etanol daun sirih hijau (Piper betlcL.} dan rimpang temu lcunci (Boesenbergillpanduraia Roxb.) yang mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans yaitu terdapat pada konsentrasi 10% "I, dengan Nys1atin IOOIU sebagai control positif dengan nilai KHM 12,36±0,l8mm Terdapat penurunan potensi ekstrak daun sirih hijau jika di.kombinasi dengan ekstrak tumbuhan lain terhadap pertumbuhan Candida albicass