Miratul Haya
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSUMSI PROTEIN, LEMAK JENUH DAN LEMAK TAK JENUH TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU Aulia Fianti Ramadhini; Emy Yuliantini; Miratul Haya
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 14 No 2 (2019): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v14i2.405

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah diastolik maupun sistolik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan konsumsi protein, lemak jenuh dan lemak tak jenuh dengan kejadian hipertensi pada wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan asupan protein, lemak jenuh dan lemak tak jenuh dilakukan dengan metode wawancara menggunakan Food Frequency Questionaire (FFQ) semi kuantitatif. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause yang mengalami hipertensi sebanyak 52,2% dengan konsumsi protein tidak baik 62,7 %, konsumsi lemak jenuh (SFA) tidak baik sebanyak 80,6% sedangkan pada konsumsi lemak tak jenuh tunggal (MUFA) sebanyak 94% dan konsumsi lemak tak jenuh tak jenuh ganda (PUFA) sebanyak 50,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi protein dan lemak jenuh (SFA) dengan kejadian hipertensi sedangkan konsumsi lemak tak jenuh (MUFA,PUFA) tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan: Kejadian hipertensi pada wanita menopause dipengaruhi oleh konsumsi protein dan lemak jenuh (SFA), karena itu bagi wanita menopause diharapkan dapat meningkatkan asupan lemak tak jenuh (MUFA,PUFA).
Differences Of Anaemia Status, Nutritional Status And Nutritional Intake Adolescent Girl In Urban And Rural Areas Miratul Haya; Elvi Destariyani
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 11 No 1 (2020): SANITAS Volume 11 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2020.7

Abstract

Adolescence is a transition from childhood to adulthood which is marked by a number of biological, cognitive, and emotional changes. Adolescent nutritional status is very influential on brain growth needed for cognitive and intellectual processes. The emergence of adolescent nutrition problems is basically due to the wrong eating consumption behavior. A diet that is not balanced with the body's nutritional needs will cause the body to lack iron. Persistent iron deficiency in adolescent girls can cause hemoglobin (Hb) levels in the blood to decrease and cause anemia. The objective was to analyze differences in anemia status, nutritional status and nutritional intake of adolescent girls in urban and rural areas. This type of research is cross sectional with research sites in SMAN 2 Bengkulu City and SMAN 4 Bengkulu Utara. The sample of the study was young women who met the inclusion and exclusion criteria of 130 people. Data collected was characteristic of sample data obtained through questionnaires, anemia status data obtained from Hb examination using a digital hemoglobinometer, nutritional status data obtained by anthropometric index IMT / U and nutritional intake data, data were collected using the SQ-FFQ method. Data analysis using Independent t-test if the data with normal distribution and Mann Whitney U test for data with abnormal distribution. The result is, there was no difference between anemia status, nutritional status and intake of vitamin C in young women in urban and rural areas. There is a difference between protein intake and iron adolescent girls in urban and rural areas.