Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Model Kamus Kata Penggolong Bahasa Mandarin Berbasis Nomina Alfabetis dalam Bahasa Indonesia Imelda Imelda
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i1.624

Abstract

Since the annulment of Presidential Instruction No. 14/1967, which prohibits the celebration of Chinese New Year and Chinese culture in Indonesia, there has been a gradual increase in Indonesian interest in Chinese culture, including learning Mandarin. And with the increasingly tight trade relations between China and Indonesia, the need for human resources who can communicate well, especially oral communication, increases. Mandarin learners in Indonesia are not limited to those who came from Chinese ethnic, but also come from non-Chinese ethnicities. The need for literacy materials for learning Mandarin is getting higher, this is needed to help the process of learning Mandarin language. This research used quantitative research methods with questionnaire data collection techniques. Respondents of this study were undergraduate students of Chinese Literature at Maranatha Christian University Bandung, class of 2019/2020. This study aims to determine the effectiveness of learning Chinese noun classifier words by using a Chinese noun classifier dictionary model based on alphabetical nouns in Indonesian.
PERBANDINGAN KATA PENGGOLONG NOMINA DALAM BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INDONESIA Selvia; Imelda
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KREDO VOLUME 4 NO 1 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v4i1.4735

Abstract

Dewasa ini, hubungan erat antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dalam berbagai aspek, mempengaruhi peningkatan jumlah orang Tiongkok yang mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, maupun sebaliknya. Kebutuhan literatur mengenai bahasa dan budaya Indonesia dan Tiongkok pun semakin bertambah. Situasi ini mengharuskan banyak dilakukan penelitian terkait kedua bahasa tersebut. Penelitian yang dilakukan penulis kali ini adalah komparasi antara kata penggolong dalam bahasa Mandarin dengan kata penggolong dalam bahasa Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah peneliti ingin menemukan persamaan dan perbedaan kata penggolong dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia serta penggunaannya dalam kalimat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kontrastif. Penulis membatasi kajian pada kata penggolong nomina dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan selain memiliki persamaan konstruksi sintaksis umum, kata penggolong satuan ukur dalam kedua bahasa ini juga memiliki ketentuan yang sama. Dalam kedua bahasa tersebut satu jenis benda (selain orang dan binatang) dapat menggunakan lebih dari satu kata penggolong. Perbedaan kata penggolong bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin terdapat pada jenis dan prasyarat penggunaan kata penggolong untuk orang, benda, prasyarat kata penggolong yang bisa dihilangkan dalam kalimat dan prasyarat kata penggolong yang bisa direduplikasi.
ANALISIS KESALAHAN PENYEBUTAN NOMINAL UANG DALAM BAHASA MANDARIN Imelda
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 20 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v20i1.799

Abstract

Students will never escape mistakes in learning a language, be it their mother tongue as a first language or a foreign language as a second language. If analyzed, errors in language will help the language learning process be more mature and reasonable. In the process of learning Mandarin, money is something that will be encountered in everyday life. It is common for Chinese learners to make mistakes in mentioning money nominal, considering that there are several different factors in the writing rules and the rules for mentioning money nominal in Rupiah from Indonesia and the Renminbi currency from China. Based on this, the researcher believes that research is needed to analyze the mistakes that Indonesians often make in mentioning money nominal in Chinese so that the results can be observed by both teachers and students of Mandarin so that mistakes do not occur again in practice. Keywords: Mandarin, Nominal Money, Mention
Analisis Kesalahan Penempatan Kata Bantu Struktur 的de Pada Kalimat Berfrasa Endosentrik Atributif Dalam Bahasa Mandarin Imelda Imelda
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2246

Abstract

Kesulitan dan kesalahan yang sering ditemui pemelajar saat mempelajari Bahasa Mandarin, salah satunya adalah dalam penempatan dan penggunaan kata bantu struktur 的 de pada kalimat berfrasa endosentris atributif. Bahan literasi yang tidak memadai, menyebabkan kesulitan pemelajar dalam memahami hal ini. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis kesalahan penempatan kata bantu struktur 的 de pada kalimat berfrasa endosentris atributif dalam Bahasa Mandarin, serta dengan teoritis dan spesifik menjabarkan kata bantu struktur 的 de tersebut apakah bersifat wajib pakai, jangan pakai ataupun bebas pakai pada kalimat berfrasa endosentris atributif dalam Bahasa Mandarin. Tujuan penelitian ini adalah agar pemelajar maupun pengajar Bahasa Mandarin bisa lebih memahami aturan penempatan dan penggunaan kata bantu struktur 的 de pada kalimat berfrasa endosentris atributif dalam Bahasa Mandarin.