Lailatul Fadilah
Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGELOLAAN DIABETES LANSIA DI POSBINDU KELURAHAN KARANGSARI KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Rohanah Rohanah; Lailatul Fadilah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 1 (2019): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.164 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v6i1.91

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada usia lanjut, hampir 50% pasien diabetes tipe 2 berusia diatas 65 tahun. Diabetes pada lansia pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup lansia. Edukasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia tentang cara hidup sehat dengan diabetes serta mencegah terjadinya komplikasi. Empat pilar pengelolaan diabetes yaitu edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani, intervensi farmakologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku sehingga lansia mampu mengelola diabetes. Hipotesa penelitian ini ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku sehingga meningkatkan kemampuan lansia mengelola diabetes yang dialaminya.. Penelitian ini dilakukan di Posbindu Kelurahan Karangsari kota Tangerang tahun 2018 dengan sampel 30 orang lansia sebagai kelompok intervensi dan 30 lansia sebagai kelompok kontrol. Desain dan metodologi penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen pre – post test. Data dianalisis menggunakan Uji dependent. t test dan independent t test. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh yang signifikan proses edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0.00 dan ada pengaruh signifikan edukasi kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok control dengan nilai pengetahuan p value 0.02 dan nilai perilaku 0.003. kesimpulan : ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku pada lansia yang mengalami Diabetes Melitus.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP HARGA DIRI MANTAN PENDERITA KUSTA DI RW 13 KELURAHAN KARANGSARI KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Rohanah Rohanah; Lailatul Fadilah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 2 (2015): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.344 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v2i2.115

Abstract

Masalah psikosoial sebagai dampak penyakit kusta sangat luas, menyebabkan individu merasa malu, takut ditolak sehingga menyebabkan harga diri rendah. Dukungan keluarga adalah perilaku melayani yang dilakukan keluarga dalam bentuk dukungan emosi, penghargaan, informasi dan instrumental. Harga diri seseorang ditentukan oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan penerimaan masyarakat terhadap harga diri mantan penderita kusta. Metoda penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah semua mantan penderita kusta yang berusia 25-40 tahun Tehnik pengambilan sampel adalah total populasi sebanyak 40 orang. Analisa data untuk univariat menggunakan distribusi frekwensi, bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: sebagian besar responden memiliki harga diri tinggi (62,5%), sebanyak 87,5% responden mendapat dukungan keluarga, responden dengan penerimaan masyarakat yang baik sebesar 72,5%. Hubungan dukungan keluarga terhadap harga diri nilainya tidak signifikan (0.369), hasil uji statistic hubungan penerimaan masyarakat harga diri ada hubungan yang signifikan (p value 0.01) dan OR 8.36. Penerimaan masyarakat perlu ditingkatkan dengan memberikan pendidikan kesehatan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat yang dapat dilakuklan oleh tenaga kesehatan.
DUKUNGAN KELUARGA YANG BAIK MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RSU TANGERANG Lailatul Fadilah; Nasihin Nasihin; Lindawati Lindawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 2 (2014): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.848 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i2.127

Abstract

Data statistik Direktorat Keswa menunjukkan klien gangguan jiwa berat terbesar di Indonesia adalah skizofrenia yakni 70% (Depkes RI, 2008) terjadi pada usia 18 sampai 45 tahun, tetapi ada juga berusia 11 sampai 12 tahun menderita skizofrenia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 persen sampai 50 persen pasien yang pulang dari rumah sakit jiwa tidak memakan obat secara teratur (Appleton dalam Keliat,1996). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 81 responden yang datang berobat ke Poli Jiwa RSU Tangerang dengan teknik consecutive sampling. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat. Dari hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR) = 19.94, artinya keluarga yang memberikan dukungan memiliki peluang 19.94 kali untuk anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa patuh minum obat.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III Een Sukaedah; Lailatul Fadilah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.416 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.152

Abstract

Kehamilan pertama bagi seorang ibu primigravida, ketika menghadapi proses persalinan cenderung mengalami kecemasan. Kecemasan akan menyebabkan ibu hamil menjadi tegang dan tidak nyaman, sehingga dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin, serta mempersulit proses persalinan. Mapierre (1985) menyatakan faktor yang berhubungan dengan kecemasan seseorang antara lain usia, tingkat pendidikan, dan dukungan keluarga termasuk dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin sehingga dapat menyebabkan kecemasan pada ibu hamil (Soelaeman 2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan dukungan suami dengan Tingkat kecemasan pada ibu Primigravida Trimester III. Sampel penelitian berjumlah 96 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat kecemasan pada ibu primigravida trimester III dengan nilai p value = 0.083. Sedangkan dukungan suami dengan tingkat kecemasan pada ibu primigravida trimester III terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p value = 0.000, yang artinya bahwa dukungan suami terhadap ibu primigravida sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecemasan. Dimana dukungan suami yang baik dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu primigravida, sehingga ibu akan merasa tenang dan nyaman dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan.
HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM STUDI D III JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG Lailatul Fadilah; Rohanah Rohanah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.601 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.155

Abstract

Mahasiswa merupakan subjek yang memiliki potensi untuk mengembangkan pola kehidupanya, dan menjadi objek dalam keseluruhan bentuk aktifitas dan kreatifitasnya. Mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan kualitas yang dimilikinya (Baharudin dan Makin, 2004). Kualitas mahasiswa dapat dilihat dari prestasi akademik yang diraihnya. Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu yang tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Situasi belajar yang sifatnya kompleks dan menyeluruh serta melibatkan interaksi beberapa komponen, sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi akademik yang setara dengan kemampuan intelegensianya. Perbedaan individual dari factor kepribadian cenderung menentukan penyesuaian diri dan kualitas prestasi akademik mahasiswa. Persepsi yang positif terhadap kepribadian akan mempengaruhi konsep diri kearah yang positif, dan mendorong individu untuk meraih prestasi (Sahlan, 2000). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan harga diri dengan prestasi akademik mahasiswa TK I Program Studi D III Jurusan Keperawatan Tangerang. Sampel penelitian berjumlah 127 responden yaitu seluruh mahasiswa TK I Prodi D III keperawatan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara harga diri dengan prestasi kademik mahasiswa tingkat I Program Studi D III Keperawatan dengan nila p = 0.702.