Rery Kurniawati Danu Iswanto
Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP WPS TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS HUBUNGANNYA DENGAN PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DI LEBAK Rery Kurniawati Danu Iswanto
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.794 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i1.122

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat.Kelompok masyarakat yang tidak cukup mempunyai akses layanan kesehatan adalah wanita pekerja seks.Dari risiko pekerjaannya, kelompok ini sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti IMS dan HIV/AIDS.Tujuan penelitian ini adalah menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku WPS dalam pencarian layanan IMS dan HIV Di Lebak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah WPS di Kabupaten Lebak sejumlah 233 orang, dan sampel diambil 60 orang.Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% WPS mempunyai perilaku yang kurang baik dalam pencarian layanan kesehatan. Sebagian besar WPS yaitu 63.3% melakukan perilaku mengobati sendiri menggunakan jejamuan dan hanya 23.3% WPS yang mengakses layanan ke instansi pemerintah yaitu puskesmas. Untuk perilaku pencarian layanan oleh tenaga kesehatan, paling banyak digunakan adalah dokter praktik swasta yaitu 86.7%.Uji bivariat menunjukkan faktor alasan menjadi WPS, pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS, dansikap terhadap pencegahan HIV/AIDS berhubungan dengan perilaku WPS. Berdasarkan analisis multivariat, variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku WPS adalah pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS (p= 0.013, OR=7.069). Disarankan bagi KPA dan Dinkes.Kab. Lebak agar bekerjasama melakukan sosialisasi pada semua petugas kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak agar memberikan dukungan dengan cara memberikan layanan yang ramah dan tidak diskriminatif bagi WPS, dan memberikan informasi IMS dan HIV/AIDS secara berkala bagi WPS minimal 3 bulan sekali.
FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN PENDORONG DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI LAKI-LAKI PADA KEGIATAN POSYANDU DI KABUPATEN LEBAK Rery Kurniawati Danu Iswanto; Nintinjri Husnida; Hani Sutianingsih
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 1 (2020): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i1.207

Abstract

Abstrak Rery Kurniawati Danu Iswanto, Nintinjri Husnida, Hani Sutianingsih* Korespondensi: bundamanua@yahoo.com Suatu model promosi, edukasi, dan perubahan perilaku kesehatan akan efektif jika didukung oleh partisipasi aktif dari peran laki-laki. Akan tetapi, posyandu sebagai layanan kesehatan terdepan bagi ibu dan anak pada umumnya di masyarakat hanya dikelola oleh sumber daya perempuan mulai dari tenaga kesehatan, kader, dan sasarann. Berdasarkan hal tersebut diteliti suatu model layanan posyandu yang melibatkan laki-laki dalam setiap aspeknya baik tenaga kesehatan, kader, maupun sasarannya. Salah satu teori perubahan perilaku yang relevan dalam menggambarkan rangkaian upaya perubahan perilaku kesehatan mulai dari perencanaan sampai dengan menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat adalah teori perubahan perilaku oleh L. Green (1979). Dengan model pendekatan ini diharapkan akan menguatkan layanan posyandu dan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Desain penelitian ini adalah analisis kualitatif melalui beberapa tahap penelitian. Tahap pertama akan dilakukan studi pendahuluan pada beberapa posyandu dimana subyek penelitian tinggal untuk menggali karakteristik sosial masyarakatnya. Selanjutnya melakukan diskusi fokus grup untuk menggali faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendorong dalam kaitannya dengan partisipasi laki-laki di posyandu. Tahap ketiga disusun suatu model atau skema pendekatan teori Green (1979) dalam peningkatan partisipasi laki-laki berdasarkan dari data penelitian. Adapun data diolah dan disajikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan faktor predisposisi responden sebagai kader posyandu, pekerjaan pokok responden adalah untuk menafkahi keluarga, sebagai pengisi waktu luang, dan motivasi. Sebagai sasaran posyandu, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Faktor enabling ditemukan sebagai kader posyandu: sarana/prasarana dan kompensasi. Sebagai sasaran posyandu: jadwal posyandu. Dan faktor pendorong sebagai kader posyandu, dukungan puskesmas/dinas kesehatan dan dukungan tokoh masyarakat. Sebagai sasaran posyandu, dukungan keluarga dan dukungan pekerjaan. Kata Kunci : Faktor Predisposisi, Faktor Pemungkin, Faktor Pendorong, Partisipasi Laki-laki, Posyandu Referensi : 11 (1993-2014) *Dosen Jurusan Kebidanan Rangkasbitung Poltekkes Banten