Kerajinan cor kuningan tradisional Majapahit merupakan salah warisan budaya bangsa yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.Keunikan dan kualitas menjadi ciri khas dari produk kerajinan ini.Pusat pengerajin cor kuningan tradisional Majapahit berada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.Untuk meningkatkan penjualan kerajinan cor kuningan tradisonal Majapahit diperlukan upaya-upaya teknis aplikatif tentang peningkatan kualitas produk yang ramah lingkungan.Metode peningkatan kualitas salah satunya adalah Six Sigma.Six Sigma memiliki fokus untuk mengurangi tingkat cacat, dengan mencapai standar 3,4 cacat perjuta peluang, Six Sigma memiliki 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC). Pada penelitian ini, Six Sigma diterapkan pada bagian proses produksi kerajinan cor kuningan mulai dari pembuatan master cetakan, persiapan peleburan bahan baku, proses pengecoran, pendinginan, pelepasan cetakan, dan finishing. Dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan cara mengatasi dan mengurangi banyaknya cacat yang timbul. Hasil penelitian adalah peningkatan kualitas yang ditunjukkan dengan adanya pengurangan jumlah cacat produk kerajinan cor kuningan dari nilai mean154,8 berkurang menjadi 59,5. Sedangkan dari hasil perhitungan nilai sigma cacat produk kerajinan cor kuningan dari tingkat sigma 1,7625 atau berada pada kondisi level 2 sigma meningkat menjadi 3,725 atau berada pada kondisi level 4 dengan kemungkinan kerusakan sebesar 235.000 untuk sejuta kali proses produksi. Kemampuan proses produksi dalam batas spesifikasi yang diinginkan pelanggan dan memiliki kapabilitas yang cukup baik tetapi masih diperlukan perbaikan untuk mencapai tingkat industri kecil yang berkelas dunia.