Peniel Gultom
Prodi Teknik Mesin DIII, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENTAL PENINGKATAN KEDALAMAN POTONG PROSES BUBUT SLENDER BAR DENGAN MENGGUNAKAN FOLLOWER REST DAN VARIASI SUDUT POTONG UTAMA Peniel Gultom; Masrurotul Ajiza
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.648

Abstract

Proses bubut adalah salah satu proses manufaktur yang penting dan banyak digunakan dalam industri besar, kecil dan bahkan mikro. Masukan material dan pengaturan parameter mesin bubut mempengaruhi efisiensi proses dan kualitas hasil. Persaingan di industri manufaktur menuntut produk dengan kualitas tinggi dan produktivitas tinggi juga. Parameter pemesinan seperti sudut potong, kecepatan potong dan kedalaman potong menentukan besarnya laju pengerjaan material atau material removal rate (MRR) dari proses bubut. Penentuan kedalaman pemotongan secara berlebihan justru akan menurunkan produktivitas karena adanya suatu produk yang harus dikerjakan ulang (reworked).Proses bubut lead screw, broaching cutter, axle shaft, propeller shaft dan shaft lainnya yang dalam proses pengerjaannya membutuhkan steady rest maupun follower rest sangat sulit dilakukan karena pada umumnya benda kerja tersebut memiliki tingkat kekakuan yang rendah.Penelitian ini dilakukan pada proses bubut dengan benda kerja slender bar. Hal ini disebabkan pada kenyataan dilapangan proses pembubutan slender bar merupakan proses bubut yang paling sulit untuk mendapatkan hasil yang presisi. Melihat kondisi tersebut di atas maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan sudut potong utama, kecepatan potong dan kedalaman potong pada proses bubut dengan benda kerja slender bar yang akan meningkatkan kualitas hasil bubut dan tingkat presisi pada produk. Luaran yang diperoleh merupakan parameter proses pembubutan slender bar menggunakan follower rest.
ANALISIS TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI KECIL KERAJINAN GERABAH Peniel Gultom; Priscilla Tamara
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 12 No 2 (2022): Inovatif Vol. 12 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v12i2.4553

Abstract

Gerabah (earthenware) dikenal dengan sebutan keramik tradisional sebagai hasil kerajinan masyarakat di pedesaan, juga disebut keramik rakyat karena menggunakan dengan suhu bakar rendah dan teknik pembakaran sederhana. Walaupun saat ini kebutuhan akan produk gerabah tidak setinggi dulu, akan tetapi keberadaan kerajinan yang satu ini tetap dibutuhkan oleh sebagian masyarakat untuk pemenuhan fungsi-fungsi lainnya selain fungsi praktisnya. Hal ini yang membuat beberapa sentra industri kerajinan gerabah tetap bertahan dan produktif hingga sekarang. Perkembangan zaman menuntut segala sesuatu berlangsung secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pasar akan kualitas, kuantitas serta variasi desain. Akan tetapi sebagian perajin seolah enggan bermain teknologi dalam proses produksinya. Berbagai alasan dikemukakan oleh perajin sebagai dalih ketiadaan peran teknologi dalam produksi. Tentu saja ada perbedaan yang terjadi antara produk yang tersentuh teknologi dan yang tidak tersentuh teknologi. Analisis pada penelitian ini menggunakan pendekatan teori The Function Complex. Penelitian ini khususnya ditekankan pada pengaruh penggunaan teknologi dalam industri kerajinan gerabah, teknologi apa yang diterapkan dan bagaimana dampaknya bagi peningkatan kualitas dan kuantitas dalam efektifitas dan efisiensi kerja perajin. Luaran yang diperoleh merupakan jurnal dan buku teks dalam pengembangan produk industri kecil bidang industri kreatif khususnya kluster kerajinan.