Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENTAL PENINGKATAN KEDALAMAN POTONG PROSES BUBUT SLENDER BAR DENGAN MENGGUNAKAN FOLLOWER REST DAN VARIASI SUDUT POTONG UTAMA Gultom, Peniel I; Ajiza, Masrurotul
Jurnal Industri Inovatif Vol 8 No 2 (2018): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses bubut adalah salah satu proses manufaktur yang penting dan banyak digunakan dalam industri besar, kecil dan bahkan mikro. Masukan material dan pengaturan parameter mesin bubut mempengaruhi efisiensi proses dan kualitas hasil. Persaingan di industri manufaktur menuntut produk dengan kualitas tinggi dan produktivitas tinggi juga. Parameter pemesinan seperti sudut potong, kecepatan potong dan kedalaman potong menentukan besarnya laju pengerjaan material atau material removal rate (MRR) dari proses bubut. Penentuan kedalaman pemotongan secara berlebihan justru akan menurunkan produktivitas karena adanya suatu produk yang harus dikerjakan ulang (reworked).Proses bubut lead screw, broaching cutter, axle shaft, propeller shaft dan shaft lainnya yang dalam proses pengerjaannya membutuhkan steady rest maupun follower rest sangat sulit dilakukan karena pada umumnya benda kerja tersebut memiliki tingkat kekakuan yang rendah.Penelitian ini dilakukan pada proses bubut dengan benda kerja slender bar. Hal ini disebabkan pada kenyataan dilapangan proses pembubutan slender bar merupakan proses bubut yang paling sulit untuk mendapatkan hasil yang presisi. Melihat kondisi tersebut di atas maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan sudut potong utama, kecepatan potong dan kedalaman potong pada proses bubut dengan benda kerja slender bar yang akan meningkatkan kualitas hasil bubut dan tingkat presisi pada produk. Luaran yang diperoleh merupakan parameter proses pembubutan slender bar menggunakan follower rest.
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit dan Pencatatannya Pada Koperasi Maranatha Wijayaningtyas; Dimas Indra Laksmana; Nanik Astuti Rahman; Masrurotul Ajiza
Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Asosiasi Peneliti Manajemen Adat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.987 KB) | DOI: 10.26805/jmkli.v2i2.29

Abstract

Setiap koperasi yang memiliki usaha jasa bidang simpan-pinjam, terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap calon nasabah sebelum memberikan pinjaman. Penilaian kelayakan kredit menggunakan prinsip penilaian yaitu kemampuan, modal, jaminan, dan kondisi. Namun, yang terjadi sering kali prinsip penilaian tersebut tidak dilakukan seluruhnya oleh koperasi. Hal ini karena penilaian tersebut masih dilakukan secara subjektif dan penghitungan aspek penilaian masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, aplikasi computer digunakan untuk mempermudah dan mengurangi tingkat kesalahan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membuat aplikasi penilaian kelayakan pemberian kredit dan pencatatan pembayaran kredit pada Mitra. Metode penelitian yang digunakan adalah menganalisa dan merancang sistem pendukung keputusan kelayakan kredit. Analisis sistem bertujuan agar dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan. Kesimpulannya, berdasarkan hasil uji coba bahwa aplikasi yang dibuat mampu berjalan secara efektif, dalam penilaian kelayakan kredit lebih cepat dan akurat, serta mampu menghasilkan laporan transaksi keuangan koperasi sesuai keinginan pengguna saat ini.
STUDI EKSPERIMENTAL PENINGKATAN KEDALAMAN POTONG PROSES BUBUT SLENDER BAR DENGAN MENGGUNAKAN FOLLOWER REST DAN VARIASI SUDUT POTONG UTAMA Peniel Gultom; Masrurotul Ajiza
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.648

Abstract

Proses bubut adalah salah satu proses manufaktur yang penting dan banyak digunakan dalam industri besar, kecil dan bahkan mikro. Masukan material dan pengaturan parameter mesin bubut mempengaruhi efisiensi proses dan kualitas hasil. Persaingan di industri manufaktur menuntut produk dengan kualitas tinggi dan produktivitas tinggi juga. Parameter pemesinan seperti sudut potong, kecepatan potong dan kedalaman potong menentukan besarnya laju pengerjaan material atau material removal rate (MRR) dari proses bubut. Penentuan kedalaman pemotongan secara berlebihan justru akan menurunkan produktivitas karena adanya suatu produk yang harus dikerjakan ulang (reworked).Proses bubut lead screw, broaching cutter, axle shaft, propeller shaft dan shaft lainnya yang dalam proses pengerjaannya membutuhkan steady rest maupun follower rest sangat sulit dilakukan karena pada umumnya benda kerja tersebut memiliki tingkat kekakuan yang rendah.Penelitian ini dilakukan pada proses bubut dengan benda kerja slender bar. Hal ini disebabkan pada kenyataan dilapangan proses pembubutan slender bar merupakan proses bubut yang paling sulit untuk mendapatkan hasil yang presisi. Melihat kondisi tersebut di atas maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana menentukan sudut potong utama, kecepatan potong dan kedalaman potong pada proses bubut dengan benda kerja slender bar yang akan meningkatkan kualitas hasil bubut dan tingkat presisi pada produk. Luaran yang diperoleh merupakan parameter proses pembubutan slender bar menggunakan follower rest.
English Online Teaching for Elementary Students in Covid-19 Pandemic Era at Perum. Kresna Asri Wagir Masrurotul Ajiza; Nanik Rahman Astuti
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2: Januari 2022
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v4i2.2110

Abstract

The Covid-19 pandemic has had such a huge impact on various aspects of life globally, including the world of education. This has resulted in students from elementary school to university having to study from home or what is known as online learning. Of course, this learning is not easy to implement, especially for elementary school (SD) students. In contrast to junior high school students or higher, elementary school students are seen as the most difficult to accept online learning for several reasons, including: 1) difficulties in using gadgets and lack of concentration in learning, 2) lack of motivation to do online learning, 3) difficulties in learning. understand the lessons given by their teacher due to limited space and time to get the opportunity to ask the teacher. The English language learning in this activity is carried out face-to-face. Learning is carried out for approximately 6 months using 2 teachers. In addition to focusing on teaching English, the activity also provides knowledge to students in mastering the use of technology, such as cellphones and laptops. The results of learning English to elementary school students at Perum. Kresna Asri Wagir during the Covid-19 pandemic was very helpful for students and parents who had been experiencing difficulties in learning English.
Sintesis Media Tanam dari Kulit Singkong dengan Penambahan Abu Bagasse sebagai Porogen Nanik Astuti Rahman; Iryanti Fatyasari Nata; A. Anis Artiyani; M. Masrurotul Ajiza; L. Lalu Mustiadi; Aladin Eko Purkuncoro
Buletin Profesi Insinyur Vol 4, No 1 (2021): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v4i1.95

Abstract

Penggunaan serbuk kulit singkong, selain menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, pengalihan bentuk kulit singkong menjadi serbuk dimaksudkan untuk memperbesar porinya sehingga air akan terperangkap didalamnya. Pembuatan media tanam ini dilakukan dengan cara membersihkan kulit singkong dari kotoran menempel, mengeringkan dan mengecilkan ukurannya dengan blender. Serbuk kulit singkong dicampurkan dengan arang bagasse dan tanah dengan ratio (%w/w) 50%, 45% dan 5%. Campuran yang sudah dicampur homogen didiamkan selama 10 menit, setelah itu media tanam siap diaplikasikan.  Kegiatan ini dilakukan di Desa Ngenep, Karangploso Kabupaten Malang. Untuk mendapatkan media tanam yang baik, campuran antara serbuk kulit singkong, sekam padi dan tanah berturut-turut adalah 55%; 45%; 5%. Kandungan unsur hara yang terdapat dalam media tanam dari kulit singkong ini adalah 2,9% N, 3,0% P dan 3,5% K.Kata kunci: kulit singkong, media tanam, arang bagasse, porogen
Strategi pembelajaran Bahasa Inggris pada murid Sekolah Dasar (SD) Masrurotul Ajiza; Nanik Astuti Rahman
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2: Januari 2023
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v5i2.2842

Abstract

Di Indonesia, Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang tidak digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini tentu menjadi salah satu kendala bagi para siswa untuk dapat menghafal dan memahami bahasa Inggris itu sendiri dikarenakan kurangnya intensitas penggunaannya. Pemberian pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dinilai baik karena mereka masih berada pada usia yang sangat mudah dalam menerima dan menghafal informasi Bahasa. Dikarenakan peneliti telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Perum Kresna Asri ditahun sebelumnya, maka beberapa data mengenai permasalahan yang ada telah didapatkan, yakni antara lain: (1) Siswa yang mengikuti kegiatan abdimas sangatlah beragam, mulai dari tingkat kelas maupun ketersediaan pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah masing-masing (2) motivasi siswa dalam  mengikuti pelajaran (3) Secara umum, kemampuan Bahasa Inggris siswa SD yang berada di lingkungan Perum. Kresna Asri ini masih dikategorikan kurang. Oleh karena itu, peneliti akan melaksanakan kegiatan abdimas dengan judul “Pembelajaran Bahasa Inggris dengan 3 Metode Untuk Siswa Sekolah Dasar (SD).”  Adapun ketiga metode yang akan diberikan antara lain: Grammar Translation Method (GTM), Audio Lingual Method, dan Total Physical Response. Tujuan dari pemberian pembelajaran dengan memberikan keempat metode diatas adalah untuk mendapatkan metode pembelajaran terbaik diantaranya untuk kemudian bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa secara khusus, dan metode terbaik bisa digunakan untuk pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD secara umum. Dari kegiatan abdimas yang dilaksanakan menunjukkan bahwa metode Audio lingual dan TPR dinilai bisa meningkatkan minat/ motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
EFL Students' Anxiety in Speaking English: Factors and Strategies Ajiza, Masrurotul; Rahayu , Arum Putri; Setiawati; Rohani, Tri; Deswarni, Dini
Journal of English Language Learning Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : English Language Education Department, Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jell.v8i1.8502

Abstract

Anxiety has a big role in affecting students' performance in learning English, especially in speaking class. This study aimed to answer three questions: (1) the anxiety level the EFL students got in a speaking class, (2) some factors influence it, and (3) some strategies that can be used to minimize the level of students’ anxiety. This research used a qualitative approach by adopting a questionnaire as an instrument. The participants of this study were 113 students; 68.1% female and 31.9% male students; from 4 different universities in Indonesia from different departments (an English and non-English departments). The results of this study showed that the student’s level of anxiety was still high which was affected by internal and external factors. Those factors tended to decide the level of their anxiety. In addition, this study also showed some suggestions that can be used as strategies to minimize the level of the student’s anxiety.
Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris Ajiza, Masrurotul; Arafah, Feny
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2: Januari 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v6i2.3481

Abstract

Penggunaan media akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir sebuah pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk mendeskripsikan manfaat media audio visual pada pembelajaran bahasa inggris serta untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan media audio visual. Hal ini disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada mitra yakni tidak adanya media yang dapat membantu anak-anak dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. Adapun kegiatan abdimas ini dilaksanakan di desa Kauman, Wonorejo, Pasuruan sebagai mitra yang digandeng oleh peneliti. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pihak mitra bisa mengembangkan kemampuan putra-putri mereka dalam bidang bahasa Inggris   sehingga mampu membantu meningkatkan soft skill mereka.
The Characteristics or Preparation? the Most Influential Factor in Speaking Performance for ESP Students Ajiza, Masrurotul
Education Achievement: Journal of Science and Research Volume 6 Issue 2 July 2025
Publisher : Pusdikra-Publishing.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jsr.v6i2.2722

Abstract

This study aimed to explore the most influential factor in the speaking performance of students in English for Specific Purposes (ESP) classes. Interestingly, the participants had never previously received specific instruction or materials related to speaking performance. Despite this, their speaking abilities varied considerably. The study involved 25 students from the Civil Engineering department, most of whom are members of Generation Z and are naturally familiar with using technology to support their learning. This study is urgently needed to raise students’ awareness that relying solely on personal characteristics, particularly introverted tendencies, may not be sufficient to achieve successful speaking performance in public settings. This research sought to answer three key questions: (1) What student characteristics most influence the speaking performance of ESP students in engineering classes? (2) How does students' preparation before speaking activities impact their speaking performance? and (3) Which factor has a greater influence on ESP students' speaking performance: personal characteristics or preparation? Data were collected through class observation. The findings indicated that extroverted characteristics appeared to help students manage their speaking performance more confidently. However, despite showing fluency, many students struggled to develop communication depth. This study was limited to one ESP class in the Civil Engineering department. Future studies are encouraged to explore this topic in different fields, across larger samples, and with students who have varying levels of prior exposure to speaking instruction.
The most suitable English learning methods for young learners Masrurotul Ajiza
LEOTECH: Journal of Learning Education and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): LEOTECH: Journal of Learning Education and Technology
Publisher : CV. Akademi Merdeka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70152/leotech.v1i1.1

Abstract

The aim of this article was to know the most suitable and effective methods to apply to young learners as elementary graders. The researcher got 17 female and male students. Their grade varied from class 1 to class 6. Before conducting this study, the problems faced by the students are they seemed got difficulty memorizing English words, lacked motivation, and lacked concentration in learning English. There were 3 methods used in this study: Grammar Translation Method (GTM), Audio Lingual Method, dan Total Physical Response. The students were taught English once a week. The researcher observed the effectiveness of each method in each meeting. Those methods were used all together in each learning process. The finding showed that GTM was not effective to apply, while the two latter were good and effective to apply for those students.