Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM PASI DARI ASUPAN BAYI DENGAN PANJANG BADAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG 2017 Chyka Febria
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 3 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i3.823

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang terjadi pada Negara-Negara berkembang. UNICEF (2009) mengemukakan sekitar 80% anak stunting terdapat di 24 negara berkembang di Asia dan Afrika. Indonesia merupakan Negara urutan kelima yang memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Saat ini, prevalensi anak stunting di bawah 5 tahun di Asia Selatan sekitar 38% (UNICEF, 2014). Di Sumatera Barat pada tahun 2013 prevalensi stunting sebesar 29,3% (DinKes Sumbar, 2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumatera Barat tahun 2015, prevalensi stunting di Kota Padang tahun 2015 sebesar 15%. Dari survei awal yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang, dari 10 bayi diukur panjang badannya didapatkan 4 bayi yang mengalami stunting, sedangkan prevalensi pemberian ASI ekslusif di wilayah tersebut cukup tinggi yaitu 54,66%. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dalam PASI dengan panjang badan bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang 2017. Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Waktu penelitian telah dimulai dari bulan januari 2017 sampai Agustus 2017. Desain penelitian yang digunakan “ Cross Sectional” dengan jumlah sampel 83 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson. Pemeriksaan kadar kalsium dalam PASI dari makanan yang dimakan sehari-hari (PASI) dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa rata-rata kadar kalsium dalam tubuh bayi usia 6-12 bulan adalah 125,4 mg/100 ml ± 29,12, rata-rata panjang badan bayi usia 6-12 bulan adalah 68,20 cm ± 2,371. Pada uji korelasi, didapatkan korelasi lemah antara kadar kalsium dalam PASI  dengan panjang badan bayi usia 6-12 bulan (r=0,045). Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa belum ditemukan korelasi  antara kadar kalsium dalam PASI dalam intake bayi dengan panjang badan bayi usia 6-12 bulan. 
Upaya Orang Tua dalam Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak Mega Ade Nugrahmi; Chyka Febria; Kartika Mariyona; Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Amelya Permata Sari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.4494

Abstract

Cases of sexual violence that occur against children are caused by the child's ignorance of the actions taken by the perpetrator to carry out the action which is not in accordance with existing norms in society. One of the efforts to prevent sexual violence is carried out jointly and is a shared responsibility, it cannot be done by parents alone but must be able to collaborate with the government, community institutions, schools, professional staff who have knowledge of child development. This research aims to describe and explore the obstacles to parents' efforts to prevent sexual violence against children in Nagari Tanjuang Bungo, Limapuluh Kota Regency. This research is qualitative in nature, informants were selected using a purportive sampling technique with 3 informants. In-depth interview techniques use recording equipment and interview guides as well as taking notes in the field. Data analysis uses the Miles and Huberman principles. The obstacles faced by parents in preventing sexual violence are due to knowledge and work factors which mean that parents do not spend much time with their children at home. It is hoped that the local government will provide more information to parents regarding the impact of sexual violence so that this deviant behavior does not have a negative impact on both children and parents.