Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN PELECEHAN SEKSUAL Mega Ade Nugrahmi; Kartika Mariyona; Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Menara Medika Vol 4, No 2 (2022): VOL 4 NO 2 MARET 2022
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i2.3166

Abstract

Pelecehan seksual dapat terjadi disekolah swasta maupun negri. Pelecehan seksual pada remaja dari hasil wawancara dengan KPAI dan P2PTPA kota Bukitinggi menyebutkan, korban pelecehan paling banyak ditemui pada remaja dan anak usia sekolah dibandingkan dengan orang dewasa. Buktinggi sendiri merupakan kota wisata yang selalu di datangi oleh wisatawan, sehingga beragam budaya yang datang pun tidak dapat dihindari. Salah satu faktor terjadinya pelecehan  seksual itu pergaulan yang kurang dikontrol oleh orang tua, selain itu kemiskinan, tidak adanya pendidikan seksual yang diadapat oleh remaja dan pengaruh negatif dari kemajuan IPTEK. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan pelecehan seksual di kota bukittinggi. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan design cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 13 tahun di Kota Bukittinggi.Sampel penelitian sebanyak 40 siswi dengan tekhnik pengampilan sampel total sampling. Lokasi Penelitian dilakukan di SMP 5 Bukittinggi. Data yang digunakan adalah data primer, instrument penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakanuji chi-square dengan program komputer SPSS 16. Hasil uji statistik untuk pengetahuan dengan kejadian pelecehan seksual diperoleh nilai p=0,798 >0,05. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian pelecehan seksual pada remaja. 
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN GANGGUAN HAID Mega Ade Nugrahmi
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2183

Abstract

Kejadian status gizi kurang pada remaja putri sering luput dan terabaikan, padahal kualitas sumber daya manusia sebagai indicator keberhasilan pembangunan nasional terletak ditangan remaja. Salah satu cara untuk menentukan keadaan gizi seseorang adalah dengan menentukan Indeks Masa Tubuh ( IMT ), yaitu dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan. Tujuan Penelitian ini Diketahuinya hubungan Indeks Masa Tubuh dengan gangguan haid pada mahasiswi D-III Kebidanan Stikes Prima Nusantara Bukittinggi. Desain penelitian menggunakan metode analitik dengan design cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi tingkat II Prodi D-III Kebidanan Stikes Prima Nusantara Bukittinggi yang berjumlah 83 orang. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode wawancara .Instrumen menggunakan kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan dilakukan melalui uji statistik Chi–Square. Uji statistik bermakna bila diperoleh nilai P  0,05 pada CI 95%. Hasil didapatkan bahwa responden yang terganggu pada saat haid lebih banyak pada responden dengan IMT yang kurang yaitu 78,6% dibandingkan dengan IMT yang normal ( 15,15 % ) dan lebih ( 1,2% ). Sedangkan responden yang tidak terganggu pada saat haid lebih banyak pada responden dengan IMT yang normal yaitu 84,84 % dibandingkan dengan IMT yang kurang ( 21,4% ) dan lebih (2,4% ). Terdapat hubungan signifikan antara indeks massa tubuh dengan gangguan haid pada mahasiswi tingkat II Prodi D-III Kebidanan Stikes Prima Nusantara Bukittinggi.
Analisis Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam pengisian buku KIA pada deteksi dini kehamilan risiko tinggi di puskesmas Kota Bukittinggi Liza Andriani; Mega Ade Nugrahmi
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v9i2.274

Abstract

The management of KIA program aims to strengthen and increase the reach and quality of KIA services effectively and efficiently. Today's strengthening of KIA services is prioritized on main activities, one of which is increasing early detection of risk factors and complications of obstetrics and neonates by health personnel. This study aims to analyze the factors associated with the performance of midwives in filling out the KIA handbook on early detection of high risk pregnancies. The research used is analytical and the independent variable is the level of knowledge, attitude, motivation and workload, and the dependent variable is the midwife performance. The population in the study was 37 respondents and the sampling technique was carried out by total sampling, the research data collection was carried out by using a questionnaire and observation sheet. The results of the study prove that the performance of midwives in filling out the KIA book has poor performance (62.2%), high level of knowledge (51.4%), poor attitude (51.4%), good motivation (67.6%) and light workload (83.8%). The results of multivariate analysis, it was found that the factor most related to the performance of midwives in filling out the KIA handbook was the attitude variable. Based on the research, it was concluded that the midwife would have a good performance in filling out the KIA book if it was based on a high level of knowledge, a positive attitude, high motivation, and supported by complete facilities.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DI PMB HJ NIDAUL HASNA AMd.Keb KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2021 YENI LETRIANI TANJUNG; MEGA ADE NUGRAHMI; PAGDYA HANINDA
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i1.3873

Abstract

Keluarga berencana (KB) merupakan suatu upayamengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan atau membatasi kehamilan.Pelayanan keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventifyang dasar dan utama (Roza Dkk, 2016). Tujuan utama program (keluarga berencana) KB nasional adalah untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil yang berkualitas (Arum, 2019).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KESIAPAN REMAJA PUTRI PRA-PUBERTAS DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI PANTI ASUHAN AISYIYAH BUKITTINGGI TAHUN 2021 FRE MENA DEADE; LISA ERNITA; MEGA ADE NUGRAHMI
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i1.3911

Abstract

Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka yang berumur 10 sampai 19 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak kedewasa baik secara jasmani maupun rohani. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak anak menuju dewasa, pada periode ini remaja mengalami pubertas, selama pubertas remaja mengalami perubahan dramatis dalam bentuk perubahan fisik. Tujuan : Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan kesehatan terhadap kesiapan remaja putri pra-pubertas dalam menghadapi menarche di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian jenis quasy eksperimen dengan desain penelitian pre test and post test with control group design. Hasil : remaja putri di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi tahun 2021 berusia ≥ 12 tahun yaitu 95,5%, sebagian besar remaja putri di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi tahun 2021 yaitu 75% telah siap menghadapi menarche. Kesimpulan : Distribusi frekuensi kesiapan remaja putri pra-pubertas dalam menghadapi menarche di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi tahun 2021 remaja yang siap dalam meghadapi menarche sebanyak 15 orang (75,0%) dan yang tidak siap sebanyak 5 orang (25,0%). Kata kunci : tingkat pengetahuan, kesiapan, menarche
OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONSTRASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Mega Ade Nugrahmi; Chyka Febria
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v5i2.1890

Abstract

Di Indonesia, kanker payudara juga merupakan jenis kanker terbanyak yang dijumpai pada wanita. Kemenkes RI tahun 2019, kanker payudara menempati urutan pertama dengan angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk. Untuk kanker payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan memotivasi peserta agar melakukan SADARI secara regular setiap bulannya pada hari ke 7-10 pada siklus haid. Metode yang dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan demonstrasi tentang SADARI kepada remaja putri, dengan memberikan kuisioner pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan ini setelah dilakukan edukasi untuk pengetahuan tentang SADARI meningkat dan remaja sudah tahu bagaiman cara melakukan SADARI. Simpulan dari kegiatan ini  pada saat dilakukan pre test mayoritas siswi memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 33 orang (60%), dan setelah diberikan edukasi didapatkan hasil pos test mayoritas siswi memiliki pengetahuan baik 50 orang (91%).
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Mega Ade Nugrahmi; Kartika Mariyona; Pagdya Haninda Nusantri Rusdi
Menara Medika Vol 5, No 1 (2022): VOL 5 NO 1 SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i1.3502

Abstract

ABSTRAK Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi beban kesehatan di seluruh dunia. Menurut Globocan 2018, di dunia kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan, yaitu 24,2% dari 8,6 juta kasus baru dengan angka mortalitas sebesar 15% dari 4,2 juta kematian akibat kanker. Untuk kanker payudara, deteksi dini dapat dilakukan dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Pemeriksaan SADARI direkomendasikan sejak wanita berusia 20 tahun dengan dilakukan sendiri di rumah setiap bulannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Jenis Penelitian menggunakan metoda Quasi Eksperimen dengan design cross sectional. Penelitian ini menggunakan metoda pretest-posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di PPM Al-Kautsar Muhammadiyah Sarilamak. Sampel penelitian sebanyak 55 remaja putri dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer, instrument penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p=0,000 (
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU-IBU YANG MEMILIKI BALITA TENTANG ISI PIRINGKU (IPK) Chyka Febria; Mega Ade Nugrahmi
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.4165

Abstract

Pendahuluan: Kejadian stunting di Indonesia di tahun 2013 mencapai 37,2%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2010, kejadian stunting 35,6%, artinya terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, tetapi kalau dilihat dari data RISKESDAS tahun 2018, prevalensi stunting terlihat penurunan sebanyak 30,8%. Hal ini melihatkan di tahun 2018 angka kejadian stunting di Indonesia menurun. Mesksipun adanya penurunan, tetapi persentase ini masih dikategorikan tinggi jika dilihat persentase WHO yang semestinya < 20%.Kejadian stunting di provinsi sumatera barat merupakan urutan ke-17 dari 34 provinsi yang berada di Indonesia ialah sebanyak 36,2%, angka tersebut diatas kejadian nasional ialah 35,3% (KEMENKES RI, 2021).Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita tentang isi piringku (IPK ). Metodologi: Jenis Penelitian menggunakan metoda Quasi Eksperimen dengan design cross sectional. Penelitian ini menggunakan metoda pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-36 bulan. Sampel penelitian sebanyak 52 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer, instrument penelitian menggunakan kuisioner. Hasil: Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai p=0,007 (<0,05), berarti ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan ibu-ibu balita tentang isi piringku (IPK). Kesimpulan: dari penelitian ini ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan ibu-ibu balita tentang isi piringku sesuai usia (IPK).
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJAPUTRI DI PANTI ASUHAN AISYIYAH BUKITTINGGI TAHUN 2022 Puji Permata; Mega Ade Nugrahmi; Erpidawati Erpidawati
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.9192

Abstract

Personal hygiene saat menstruasi merupakan langkah awal untuk mewujudkan kesehatan diri. Di Indonesia terdapat sebanyak 63 juta remaja berperilaku hygiene sangat buruk, 70% diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang tepat ketika menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene remaja putri saat menstruasi di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 25 orang, jumlah sampel sebanyak 25 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian yang dilakukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi dengan nilai p-value : 0,009.Kesimpulan dari penelitian ini adalah remaja putri di Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori tinggi, perilaku personal hygiene dengan katergori positif dan terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi.
Upaya Orang Tua dalam Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak Mega Ade Nugrahmi; Chyka Febria; Kartika Mariyona; Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Amelya Permata Sari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.4494

Abstract

Cases of sexual violence that occur against children are caused by the child's ignorance of the actions taken by the perpetrator to carry out the action which is not in accordance with existing norms in society. One of the efforts to prevent sexual violence is carried out jointly and is a shared responsibility, it cannot be done by parents alone but must be able to collaborate with the government, community institutions, schools, professional staff who have knowledge of child development. This research aims to describe and explore the obstacles to parents' efforts to prevent sexual violence against children in Nagari Tanjuang Bungo, Limapuluh Kota Regency. This research is qualitative in nature, informants were selected using a purportive sampling technique with 3 informants. In-depth interview techniques use recording equipment and interview guides as well as taking notes in the field. Data analysis uses the Miles and Huberman principles. The obstacles faced by parents in preventing sexual violence are due to knowledge and work factors which mean that parents do not spend much time with their children at home. It is hoped that the local government will provide more information to parents regarding the impact of sexual violence so that this deviant behavior does not have a negative impact on both children and parents.