Thianti Sylviningrum
Department of Pharmacology, Medical Faculty and Health Science Universitas Jenderal Soedirman

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimalisasi Peran Kader Posyandu Lansia Dalam Deteksi Dini Hiperkolesterolemia Untuk Mencegah Penyakit Jantung Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbang II Setiawati, Setiawati; Candrawati, Susiana; Sylviningrum, Thianti; Ati, Viva Ratih Bening; Wulandari, Leni; Ardinas, Shinta Prima; Bestari, Gita
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.13305

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko utama penyakit jantung pada lansia. Deteksi dini melalui skrining rutin sangat penting, namun seringkali terkendala oleh keterbatasan sumber daya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader posyandu lansia dalam deteksi dini hiperkolesterolemia di wilayah kerja Puskesmas Sumbang II. Kegiatan meliputi pelatihan penggunaan alat pengukur kolesterol digital dan edukasi tentang hiperkolesterolemia kepada 40 kader posyandu dari 8 desa. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan kader sebesar 16,25% dan 95% peserta mampu melakukan pemeriksaan kolesterol secara mandiri. Skrining awal menemukan 52,6% peserta memiliki kadar kolesterol >200 mg/dl. Program ini berhasil meningkatkan kapasitas kader dalam melakukan deteksi dini hiperkolesterolemia, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sumbang II, Banyumas Kata kunci: Hiperkolesterolemia, Kader Posyandu, Lansia, Deteksi Dini, Penyakit Jantung
Pemberdayaan Ekonomi Penyandang Thalasemia di Banyumas Raya Melalui Kegiatan Pelatihan Usaha Kain Ecoprint dan Shibotik Lestari, Diyah Woro Dwi; Rujito, Lantip; Sulistyo, Hidayat; Faiza, Dinar; Sylviningrum, Thianti
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.13478

Abstract

Penyandang thalassemia menghadapi tantangan yang signifikan terutama tantangan fisik, psikologis dan ekonomi. Keterbatasan fisik dan kewajiban melakukan transfusi darah secara rutin membatasi para penyandang dalam kegiatan ekonomi. Keterbatasan partisipasi ini dimungkinkan berpengaruh pada kondisi perekonomian mereka. Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman berinisiatif untuk menginisiasi kegiatan yang sekiranya dapat menjawab tantangan ini. Kegiatan yang dimaksudkan ialah pelatihan keterampilan pembuatan kain shibori dan ecoprint bagi anggota perkumpulan penyandang thalasemia di Banyumas Raya. Tujuan dilakukan kegiatan ini selain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan usaha kain shibori dan ecoprint, juga untuk mengakrabkan sesama anggota perkumpulan dan memperluas jejaring. Tim Pengabdi berkerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Talasemia Indonesia (PPTI) cabang Banyumas. Metode yang dilakukan meliputi pemberian materi di kelas, praktek bersama ahli dan diskusi mengenai potensi pengembangan usaha. Peserta pelatihan mengapresiasi upaya tim pengabdi dan memberikan evaluasi secara kualitatif.
Psoriasis Vulgaris Complicated by Secondary Tinea Pedis Infection: A Case Report Sylviningrum, Thianti; Anjarwati, Dwi Utami
Medical and Health Journal Vol 5 No 1 (2025): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.5.1.17324

Abstract

Background: The coexistence of psoriasis vulgaris and tinea pedis presents significant diagnostic challenges due to similar clinical presentations. Chronic topical corticosteroid therapy may predispose psoriatic patients to secondary fungal infections through local immunosuppression. Case report: A 34-year-old female presented with a one-year history of erythematous, scaly, thickened lesions on bilateral feet extending above ankles, knees, elbows, and inguinal areas. Initial psoriasis vulgaris diagnosis led to treatment with topical desoximetasone 0.25% twice daily and oral cetirizine once 10mg daily. While other body sites improved significantly, bilateral foot lesions showed minimal response. Skin biopsy revealed characteristic psoriatic features including parakeratosis, Munro microabscesses, and epidermal acanthosis. Lactophenol cotton blue staining demonstrated septate hyphae with conidia consistent with Trichophyton species, confirming concurrent tinea pedis. Treatment was modified to fluconazole 150 mg weekly, topical ketoconazole 2% twice daily, and temporary corticosteroid discontinuation, resulting in significant improvement of foot lesions after three weeks.Summary: This case demonstrates the importance of comprehensive diagnostic evaluation when standard psoriasis treatment fails where the differential treatment response across anatomical sites served as a crucial indicator for further investigation emphasizing systematic approaches incorporating histopathological and microbiological examinations..
Acute oral toxicity and dose-dependent histopathological effects of Indonesian Ciplukan (Physalis angulata L.) extract in Sprague-Dawley rats Sylviningrum, Thianti; Inayati, Nor Sri; Setiawati, Setiawati; Arjadi, Fitranto; Novrial, Dody
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 7 No 2 (2025): From Natural Compounds to Disease Mechanisms: An Integrated Research Outlook
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v7i2.7921

Abstract

The growing global interest in herbal medicines underscores the importance of safety assessments for traditional plants. Physalis angulata L. (Ciplukan) demonstrates therapeutic potential, yet data on Indonesian extracts remain limited. This study evaluated the acute oral toxicity and determined the median lethal dose (LD50) of Indonesian Ciplukan extract. Twenty-five female Sprague-Dawley rats were divided into five groups (n=5): control (aqueous), and four groups that received extract at 100, 400, 800, or 1200 mg/kg body weight. Over 14 days, researchers monitored clinical signs, body weight, food intake, and organ weights in accordance with Acute Oral Toxicity (OECD Test Guideline 425). Major organs were examined histopathological using the modified International Harmonization of Nomenclature and Diagnostic Criteria. No mortality or significant behavioral changes were observed at any dose. Rats maintained normal body weight gain and food intake. The LD50 was determined to be exceeded 1200 mg/kg, indicating favourable acute safety. However, histopathological analysis revealed significant dose-dependent necrotic changes (p < 0.05) in the lungs, kidneys, liver, and spleen at doses of 400 mg/kg and above. Liver and spleen damage were detected first at this threshold. These findings indicate an LD50 above 1200 mg/kg body weight for Indonesian Ciplukan extract, supporting its acute safety. Nonetheless, subclinical organ toxicity occurred at doses of 400 mg/kg or higher, emphasizing the need for dose optimization in phytomedicine. The study provides regulatory-grade toxicological data to support evidence-based standardization of Indonesian herbal medicines and highlights the necessity for further research on sub chronic and chronic toxicity to establish safe therapeutic doses.
Pelatihan Diagnosis Anemia Dan Thalassemia Bagi Dokter Dan Tenaga Teknis Kesehatan Di Wilayah Banyumas Rujito, Lantip; Siswandari, Wahyu; Wahyudin, Wahyudin; Lestari, Diyah Woro Dwi; Ferine, Miko; Sylviningrum, Thianti; Suprihatin, Suprihatin; Hatmoko, Sito
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.2.1.12905

Abstract

Masalah kesehatan Thalassemia di Indonesia, khususnya di Banyumas, telah menjadi perhatian utama karena tingginya prevalensi dan dampak ekonomi yang signifikan. Kabupaten Banyumas, dengan angka carrier Thalassemia yang mencapai 8%, menghadapi tantangan besar dalam pencegahan penyakit ini. Artikel ini membahas pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam diagnosis dan pencegahan anemia serta Thalassemia di wilayah Banyumas. Pelatihan ini diikuti oleh tenaga teknis kesehatan dari berbagai Puskesmas dan berhasil meningkatkan pengetahuan serta keterampilan peserta secara signifikan. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong terbentuknya jaringan kolaborasi antar Puskesmas yang penting untuk keberhasilan implementasi program pencegahan di masa mendatang. Meskipun demikian, tantangan yang teridentifikasi selama pelatihan, seperti keterbatasan alat dan variasi pemahaman masyarakat, menunjukkan perlunya upaya berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak. Hasil pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting menuju pencapaian target zero Thalassemia mayor di Banyumas pada tahun 2030.