Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROTEKSI PRIVASI BIG DATA DALAM MEDIA SOSIAL Winarsih Winarsih; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i1.3722

Abstract

AbstrakPerkembangan media sosial di Indonesia begitu pesat dengan jumlah pengguna yang  terus  meningkat.   Akan   tetapi  hal  tersebut   kurang  diimbangi   dengan kesadaran tentang privasi dalam kaitannya dengan big data yang dihasilkan oleh penyedia  layanan.  Penyedia  layanan  memberikan  kebijakan  berupa  syarat dan ketentuan  akan tetapi masyarakat  umumnya masih rendah dalam hal memiliki kesadaran  tentang privasi  data pribadi  mereka.  Penelitian  ini bertujuan  untuk mengetahui  solusi dari permasalahan  privasi  big data  dalam  media  sosial  dan dianalisis   dengan   teori  privasi   komunikasi.   Metode  yang  digunakan   dalam penelitian ini adalah metode meta-analisis yang mengolah hasil temuan dari penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini berupa solusi bagi perlindungan privasi data individu saat pembuatan, penyimpanan, dan pemrosesan data. Kata Kunci: data besar, Indonesia, kebijakan, media sosial, privasi AbstractThe development of social media in Indonesia is high increasing. However, this is not  accompanied   by  awareness   of  privacy  in  its  commitment   to  big  data generated  by service providers.  The service provider provides an agreed policy, will provide the public about their data privacy issues. This article used Communication Privacy Management to finding solution about big data privacy problems.   The  method  used  in  this  study  is  a  meta-analysis   method   that processes  the findings  from previous  studies.  The results  of this study contain solutions for privacy protection when creating data, data storage, and processing data. Keywords: big data, Indonesia, policy, social media, privacy
RELEVANSI YURIDIS MEDIASI PENAL DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN: The Legal Relevance of Penal Mediation in Resolving Criminal Acts in the Samin Tribe Community Winarsih Winarsih; Cahya Wulandari
Indonesian Journal of Criminal Law Studies Vol. 1 No. 1 (2016): Indonesia J. Crim. L. Studies (November, 2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/v9k2gm77

Abstract

Masyarakat Suku Samin merupakan masyarakat adat yang mempunyai perilaku menyimpang dari tradisi masyarakat lain di Indonesia, seperti membangkang dan tidak patuh terhadap pemerintah. Keyakinan orang Samin dalam menjalani kehidupannya yang masih berpegang teguh terhadap nilai dan budaya mengakibatkan Suku Samin mempunyai karateristik yang berbeda dengan yang lain, termasuk dalam tata cara penyelesaian tindak pidana yang tidak menggunakan jalur pengadilan. Penelitian ini bertujuan: Pertama, menggambarkan mediasi penal yang selama ini dijalankan oleh masyarakat Suku Samin. Kedua, mendeskripsikan relevansi yuridis mediasi penal yang dilakukan oleh masyarakat Suku Samin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis dengan pendekatan kualitatif serta sumber data primer dan sekunder. Sedangkan dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik triangulasi yang digunakan untuk membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian pertama, mediasi penal selama ini dijalankan oleh masyarakat Desa Klopoduwur terhadap semua jenis tindak pidana, baik tindak pidana yang terjadi di intern Suku Samin, maupun tindak pidana yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dengan tata cara yang berbeda. Kedua, berdasar Pasal 42 ayat (2) dan ayat (3) RKUHAP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) mediasi penal yang dilakukan dapat diakui akan tetapi hanya untuk beberapa tindak pidana seperti tercantum dalam Pasal 42 ayat (3) RKUHAP. Dalam RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) mediasi penal yang dilakukan di Desa Klopoduwur dapat dikualifikasikan dalam Pasal 145 jo Pasal 146 RKUHP. Tribal community of Samin are an indigenous community who have deviant behavior of the tradition from the other communities in Indonesia, such as insubordination and disobeying toward the government. Samin belief in living life that still cling to the values and culture resulted in Samin tribe has different characteristics with the others, including the procedures for the settlement of criminal offenses that do not use the courts procedures. This research aims to: The first, to describe the penal mediation used in Samin tribe. The second, to describe the relevance of the juridical-penal mediation conducted by Samin tribe. The method used in this research is juridical sociological with a qualitative approach as well as primary and secondary data sources. Meanwhile the authors analyzed data using triangulation techniques which used to compare the results of interviews with the contents of a document relating to this research. The results from this reseach are: the first penal mediation has been used by the community of Klopoduwur for all types of crime, both offenses occurred in internal Samin tribe, as well as criminal acts committed by the society in a manner that is different. The second, under article 42 paragraph (2) and (3) RKUHAP (Draft of Criminal Court Procedure) penal mediation conducted can be recognized but only to some of criminal offenses as listed in article 42 paragraph (3) RKUHAP. In RKUHP (Draft of Criminal Code) penal mediation conducted can be qualified at article 145 in conjunction with article 146 RKUHP.