Telur itik diyakini masyarakat memiliki kandungan gizi lebih baik terutama kualitas proteinnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas pakan limbah udang , meningkatkan efisiensi waktu simpan atau daya simpan pakan fermentasi, meningkatkan pendapatan peternak itik layer dan dapat meningkatkan skill peternak itik dalam teknologi pengolahan pakan . khalayak saran yang digunakan adalah kelompok mitra peternak itik layer. Metode yang dilakukan terdiri dari : 1). Pelatihan, dilakukan selama 2 hari menggunakan modul pelatihan 2). Penyuluhan model PRA (Participatory Rural Appraisal), 3). Curah Pendapat (Brain storming), 4).Demonstrasi pembuatan limbah udang fermentasi (demo), menggunakan materi bahan limbah udang. 5). Kajian hasil pakan fermentasi dan 6). Evaluasi dan Monitoring Hasil (Monev). Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan beberapa indikator yang dibuat sebelum pelaksanaan kegiatan, disusun berdasarkan kriteria yang diperoleh pada saat survei awal kegiatan 1 bulan sebelum kegiatan demo dijalankan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan skill peternak, dan Tekhnologi fermentasi mampu meningkat kualitas nutrisi limbah udang fermentasi utamanya protein murni dalam single cell protein sebagai Protein Kasar (PK) yang meningkat dari 10.36 % menjdi 14.04 % dengan menurunkan bahan kering (BK) dari 80.16 % menjadi 77.85 % dan mampu meningkat kualitas fisik limbah udang fermentasi dari segi tekstur (lebih lunak), warna (lebih kecoklatan), bau (lebih harum) dan tidak mengandung adanya jamur patogen yang membahayakan, sehingga dapat meningkatkan efesinsi penggunaan pakan . Disimpulkan bahwa Teknologi pengolahan pakan ternak sangat diperlukan oleh peternak.