Agus Jalpi
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA DALAM MEMILIH JAJANAN MAKANAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN PERMATA JANNATI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2016 Achmad Rizal; Agus Jalpi
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 2, No 2 (2017): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.485 KB) | DOI: 10.31602/jpai.v2i2.782

Abstract

The quality of human resources improve is considered a key factor it takes to execute national development. Food hawker school is problems that need to be an attention for the community, especially the people old, educator, and the school management. Food and hawker school principal is at risk to biologist or chemically dirt. The results of supervision food hawker school children by BPOM of Indonesia in 2010 shows that of 2945 samples to be taken in 26 the capital provinces in Indonesia 48,35 % did not qualified. Snack habits at the school very useful if take-out is meeting requirements health, so that it could complete or add needs child nutrition these extension aims to tense knowledge students to hawker of healthy food, a participant in these extension were elementary school students in research institutes Permata Jannati Banjarmasin.
PENINGKATAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU MELALUI MEDIA PROMOSI KESEHATAN DALAM MENGATASI KASUS PREEKLAMSI IBU MELAHIRKAN DI KELURAHAN SURGI MUFTI KOTA BANJARMASIN Achmad Rizal; Asrinawaty Asrinawaty; Agus Jalpi; Umi Hani
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 5, No 1 (2019): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.5 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v5i1.2373

Abstract

Posyandu merupakan salah satu wujud nyata partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Salah satu indikatornya adalah tercapainya cakupan partisipasi ibu yang dapat meningkat dengan informasi dan ajakn yang dilakukan oleh kader Posyandu. Sasaran atau khalayak dalam pelaksanaan ini adalah kader posyandu yang berada di wilayah kelurahan surgi mufti kota Banjarmasin Pelaksanaan Kegiatan ini bertujuan untuk mengaktifkan kader posyandu memlalui peningkatan pemberdayaan melalui media promosi kesehatan. Metode yang akan dilakukan yaitu melalui pendekatan yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program pengabdian kepada masyarakat melalui media promosi kesehatan bagi kader posyandu di kelurahan surgi mufti tentang kasus preekelamsi ibu melahrikan hal ini disebabkan karena tidak mendapat penanganan yang tepat akibat minim pengetahuan ibu terhadap Tanda dan bahaya pada kehamilan, tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi otak, ginjal, hati, dan paru-paru. Preeklamsia secara tradisional dianggap sebagai kondisi yang paling sering mendahului Eklampsia (kejang karena tekanan darah tinggi pada kehamilan). Preeklampsia menyebabkan kelahiran prematur (baik spontan maupun untuk menyelamatkan bayi dan ibu), kelahiran bayi cacat atau perkembangan janin tidak sempurna, bahkan berpotensi mengancam jiwa. Hal ini terjadi karena ada gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan plesenta, sehingga hal ini mengganggu aliran darah ke bayi maupun ibu. Plasenta merupakan organ yang khusus dibentuk saat kehamilan dan berfungsi sebagai pemasok makanan maupun oksigen dari ibu ke janin. Makanan dan oksigen didistribusikan melalui aliran darah, oleh karena itu untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan janin, plasenta membutuhkan pasokan aliran darah yang besar dan konstan. Namun pada ibu yang mengalami preeklampsia, plasenta tidak mendapatkan darah yang cukup. Hal ini terjadi diperkirakan akibat plasenta yang tidak bekerja dengan baik untuk menyalurkan aliran darah tersebut, kemudian mengganggu pembuluh darah dan tekanan darah pada ibu.luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu publikasi pada jurnal ber ISSN atau Prosiding Pengabdian Kepada Masyarakat.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA KELURAHAN SUNGAI MIAI KOTA BANJARMASIN Agus Jalpi; Achmad Rizal; Fahrurazi Fahrurazi
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 6, No 2 (2020): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.437 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v6i2.3897

Abstract

Prevalensi kejadian stunting bayi berusia dibawah lima tahun (balita) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 36,4% (Penentuan Status Gizi, 2017), dimana balita sendiri mengalami stunting sebesat 26,6% dengan rincian kategori sangat pendek 9,8%, dan pendek sebesar 19,8%. Solusi yang ditawarkan Untuk meningkatkan status gizi pada anak supaya memperoleh asupan gizi baik secara kuantitas dan kualitas serta mencegah terjadinya stunting maka diperlukan peranan ibu balita, petugas kesehatan dalam hal ini kader posyandu. Dalam usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat utamanya tentang pentingnya pengetahuan gizi dan keterampilan pengolahan pangan (makanan) maka tindakan yang akan dilakukan adalah melakukan advokasi, base line data, pemberdayaan masyarakat dan kader posyandu serta evaluasi dan monitoring. Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah Ibu Rumah Tangga yang memiliki balita yang status gizi kurang dan kader posyandu sebanyak 38 orang di posyandu dengan rincian 20 ibu balita dan 8 kader posyandu. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program pengabdian kepada masyarakat melalui media promosi kesehatan bagi kader posyandu di kelurahan Sungai Miai. Kegiatan monitoring dilakukan pada tanggal 2 Maret 2020 yang bertujuan untuk mengevaluasi status gizi dalam hal peningkatan berat badan pada balita gizi kurang yang sudah mendapatkan proses pendampingan dan pengolahan sop bagi balita. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan selera makan anak sebelum dan setelah pemberian produk. Monitoring dilakukan dengan menimbang balita yang sudah mendapatkan produk intervensi. Hasil penimbangan tersebut didapatkan bahwa berat badan balita sebelum dan setelah pemberian produk makanan adalah rata-rata berat badan sebelum pemberian produk adalah 13,37 kg, dan setelah pemberian produk rata-rata mengalami kenaikan sekitar 0,86 kg sehingga rata-rata berat badan balita setelah pemberian adalah 13,23 kg. kenaikan ini cukup signifikan karena secara teori kenaikan berat badan selama satu bulan minimal mendekati 1 kg. Diharapkan ibu senantiasa aktif ke posyandu balita guna memantau tumbuh kembang anak dan aktif mencari informasi terkait pola asuh anak balitanya.