Pandemi Covid-19 telah memengaruhi banyak kebijakan pemerintah termasuk model pembelajaran dari Mekanisme administrasi hingga sistem komunikasi. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja di rumah, belajar hingga beribadah di rumah. Seluruh tempat yang mengundang banyak massa ditutup. Begitu juga dengan sekolah, sebagai satuan pendidikan, yang otomatis menjadi tempat berkumpul bagi warga yang secara permanen terkena dampak kebijakan untuk mencegah virus COVID-19 berkumpul. Dengan adanya fenomena tersebut maka penulis mengambil sebuah latar belakang mengenai pola belajar mengaji anak selama pandemi covid-19 ini berlangsung. Dengan seluruh kegiatan yang dilakukan di rumah seharusnya tidak menjadikan seorang anak terpuruk dan meninggalkan al-Quran. Namun dengan bimbingan orang tua di rumah seharusnya seorang anak mampu untuk melanjutkan belajar mengajinya di rumah bersama orang tua dan orang-orang terdekatnya di rumah. Perubahan perilaku ini berpengaruh kepada kehidupan sehari-hari menurut neurosains. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan jarak jauh dilakukan pengisian angket untuk mengetahui sejauh mana perilaku seorang anak berubah mengenai pendidikan al-Quran. Karena sejak pandemi covid-19 berlangsung kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran ditiadakan sehingga terjadi perilaku belajar al-Quran anak di masa pandemi covid-19 dalam prespektif neurosains yang berubah.