Parlindungan Tambunan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN LONTAR UNTUK MENAMBAH PENDAPATAN PENDUDUK Tambunan, Parlindungan
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lontar (Borassus flabellifer Linn.) adalah salah satu jenis palma atau Arecaceae yang tumbuh terutama di daerah kering. Penyebaran lontar adalah sangat luas; dari Arab Saudi sampai Indonesia. Di Indonesia, lontar banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Hampir semua bagian tumbuhan lontar dapat digunakan, dan lontar disebut dengan pohon 800 kegunaan. Produk utama lontar adalah nira didapat dari sadapan bunga, yang bisa diminum langsung atau diolah jadi gula atau diberi ragi dalam waktu singkat menjadi tuak. Anggur putih lontar dapat diubah melalui penyulingan menjadi etanol. Etanol cocok untuk campuran bahan bakar dalam mesin bensin, dan juga untuk industri farmasi. Produk samping lontar digunakan untuk bahan kerajinan, misalnya keranjang, sikat, ember, topi, dan kesetan. Batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat, baik untuk kontruksi bangunan dan jembatan. Berdasarkan banyaknya produk lontar yang mempunyai keuntungan kompetitif, lontar sangat berguna oleh penduduk setempat dan peluang meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu, produk sumberdaya unggulan daerah yang berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional perlu digali dan dikembangkan, karena memberi nilai tambah yang besar terhadap pendapatan perkapita dan kesejahteraan.
KEANEKARAGAMAN GENETIK TUMBUHAN OBAT INDONESIA; POTENSI YANG TERPENDAM Tambunan, Parlindungan
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keanekaragaman merupakan keragaman ekosistem spesies, spesies dalam populasi, dan keanekaragaman genetic antara dan dalam populasi. Keanekaragaman genetic hutan alam yang luas merupakan harta yang tersembunyi, terbentuk kompleks dan potensial. Salah satu sumberdaya genetik adalah tumbuhan obat, yang dapat berperan penting untuk pengobatan dan untuk beribu ribu produk lainnya, misalnya farmasi, melindungi hasil produk dan parfum. Pengelolaan tumbuhan obat sekarang secara umum adalah kurang baik, bahkan mengkhawatirkan sebagai akibat langsung dan tidak langsung kegiatan-kegiatan manusia, seperti tergambar dalam formula yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi satu daerah, dan diabaikan dalam persaingan dengan kebutuhan lahan, produksi makanan dan hasil intensif produksi kayu, misalnya melalui hutan tanaman cepat tumbuh sebagai pengganti hutan alam. Salah satu dasar solusi untuk perlestarian pemanfaatan hutan alam dengan konservasi sumberdaya genetik adalah rekonsiliasi yang melibatkan semua institusi terkait, pelbagai disiplin, dan kegiatan yang terpadu, saling berhubungan dan mendukung unsur-unsur dasar strategi konservasi keanekaragaman genetik.
MANAJEMEN ADAPTASI DALAM PERUBAHAN IKLIM Tambunan, Parlindungan; Suhendi, Hendi; Siswanto, Bambang Edy; Lisnawati, Yunita
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan-perubahan iklim bumi yang sekarang telah merubah sistem ekologi di sekitar bumi. Rata-rata global temperatur permukaan bertambah sekitar 0,7°C. Pertambahan-pertambahan temperatur mempengaruhi semua proses kimia dan biologi kehidupan di alam yang mengubah secara dramatis dan kompleks ekosistem permukaan bumi. Perubahan-perubahan ekosistem merupakan tantangan terbesar bagi para manajer sumber daya alam dan perencana-perencana konservasi. Oleh sebab itu, pendekatanpendekatan baru dibutuhkan untuk pengelolaan sumber daya alam dan ekosistem di dalam perubahan iklim. Salah satu pendekatan baru adalah menggunakan manajemen adaptasi. Manajemen adaptasi tidak hanya sebagai sebuah alat, tetapi juga mempunyai daya tarik perhatian pada pengalaman manajemen sebagai suatu sumber pembelajaran. Dengan pembelajaran, ide bersinar untuk menciptakan situasi yang lebih baik atau pembaharuan, karena proses perubahan ingatan dan tingkah laku terjadi dalam diri sendiri dan organsasi. Dengan demikian, implementasi manajemen adaptasi untuk mencapai solusi semua masalah adalah dengan komunikasi atau dialog antara para manajer atau pemimpin, para ahli, dan warga institusi, di samping pengetahuan sistem ekologi dan masalah lingkungan dan juga memiliki daya cipta.
KONTROL PEMBANGUNAN DAN KONSERVASI UNTUK MENYELAMATKAN BUMI Tambunan, Parlindungan; Wibowo, Ari; Lisnawati, Yunita
ISSN 0216-0897
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan berperanan penting di planet untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca pada lapisan atmosfir. Menurut Protokol Kyoto, pengurangan emisi karbon terjadi melalui hutan. Dalam hal ini, manajemen hutan yang tepat akan memberi kontribusi yang sangat baik pada pengurangan gas rumah kaca. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, fungsi hutan dalam menyerap gas rumah kaca, hutan merupakan ekosistem yang kompleks dan kebijakan pada pengurangan karbon dapat dimulai dari tingkat-tingkat pohon, yaitu konservasi karbon, penyerapan karbon, dan penggantian pohon. Dasar kebijakan-kebijakan adalah ilmu agama yang kuat dan ilmu pengetahuan yang tepat. Penerapan strategi untuk mencapai konservasi karbon terbaik adalah dengan mengontrol pembangunan dan konservasi wilayah dengan kemajuan managemen. Karena dengan manajemen yang maju emisi karbon berkurang sekitar 30% dari managemen yang konvensional. Dengan demikian, perangkat-perangkat hukum di sektor kehutanan dan lintas sektor perlu direview dan disesuaikan dengan kemajuan manajemen.