Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN KOMPOS DAUN GAMAL (Giricidia maculata Hbr) DAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI MAHONI (Swietenia mahagoni (L) Jacq) DiPOLYBAG Musdalifah musdalifah; Retno Wulandari
Jurnal Penelitian Kehutanan BONITA Vol 1, No 1 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55285/bonita.v1i1.204

Abstract

Pemanasan global dapat diatasi dengan meningkatkan kepedulian manusia terhadap lingkungan seperti menanam pohon dan mengkonversi hutan. Mahagony (S. mahagoni (L) Jacq) banyak ditanam sebagai pohon pelindung. Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan upaya penanaman hutan. Salah satu alternatif untuk menghasilkan bibit yang baik adalah penggunaan media yang tepat sehingga mereka dapat menghasilkan bibit yang sehat dengan pertumbuhan yang optimal. Penggunaan tanah dicampur dengan bahan organik dengan dosis tertentu kompos daun gamal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan berbagai dosis kompos gamal dan tanah terhadap pertumbuhan semai mahoni dalam polibag. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019, berlokasi di tempat pembibitan permanen BPDAS Palu-Poso, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu: P0 = tanah (kontrol), P1 = tanah: kompos daun gamal 1: 1, P2 = tanah: kompos daun gamal 2: 1, P3 = tanah: daun gamal kompos 3: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan kompos daun gamal (G. maculataHbr) dan tanah memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan rata-rata pada semua perlakuan. Peningkatan rata-rata tinggi, tertinggi adalah P1 (15,59 cm), kemudian P2 (13,36 cm), P3 (11,89 cm) dan terendah adalah P0 (10,12 cm). Rata-rata peningkatan jumlah daun, tertinggi adalah P1 (5,5 daun), kemudian P2 (4,9 daun), P3 (4,3 daun) dan terendah adalah P0 (3,3 daun). Peningkatan diameter rata-rata, terbesar adalah P1 (1,79 mm), kemudian P2 (1,54 mm), P3 (1,31) dan yang terkecil adalah P0 (1,12 mm). Hasil indeks kualitas benih rata-rata, tertinggi adalah P1 (5,03), kemudian P2 (4,49), P3 (3,70) dan owest adalah P0 (2,95).
PEMBINAAN KELOMPOK PEMUDA SADAR WISATA (DARWIS) DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH UDUL Yusran Yusran; Dewi Wahyuni; Retno Wulandari; Rahmawati Rahmawati; Kartika Megawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i2.2547

Abstract

Obyek ekowisata Taman Bunga Matahari dan Camping Ground Tabingga Hills di Desa Uwemanje merupakan satu-satunya Taman bunga yang ada di Lembah Palu. Taman ini dibangun atas inisiatif beberapa pemuda yang tergabung dalam kelompok Pemuda Sadar Wisata (Darwis) Tabingga Hills. Olehnya itu, dalam rangka pengembangan ekowisata ini kedepan, maka perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan kelompok pemuda DARWIS. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra yaitu; 1) Teknik budidaya bunga matahari maupun bunga lainnya yang masih sederhana, 2) Ketersediaan benih dan bibit bunga matahari dan bunga lainnya yang kurang, 3) Manajerial wirausaha dan pemasaran ekowisata yang belum professional. Olehnya itu perlu dicarikan solusi-solusi untuk menanganinya. Metode Pendekatan yang ditawarkan adalah dalam bentuk pendidikan dan pelatihan bagi mitra dengan menggunakan metode penyuluhan, pendampingan yang berupa bimbingan teknis dan pembinaan mitra dalam pembudidayaa bunga matahari maupun bunga lainnya mulai benih hingga panen, pembuatan pupuk organic. Hasil dan luaran kegiatan pengabdian yang telah dicapai adalah Terbangunnya Taman Bunga Matahari dan bunga lainnya dengan luas ±0,5 ha secara monokultur dengan berbagai varietas warna, Terbangunnya Lokasi Persemaian Khusus Bunga Matahari maupun bunga lainnya seluar 5m x 7m serta 1500 Bibit Bunga berbagai varietas serta media social sebagai sarana pemasaran
INVENTARISASI PENYAKIT DAUN PADA TEGAKAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb) DI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH zulkaidhah zulkaidhah; Ambar Kusumawati; Yusran Yusran; Dewi Wahyuni Rahmawati; Wardah Wardah; Retno Wulandari
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6475

Abstract

Gmelina arborea Roxb merupakan jenis tanaman hutan yang memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai tanaman rehabilitasi. Namun salah satu faktor pembatas yang menjadi kendala dalam pengembangan G.arborea adalah serangan hama dan penyakit. Informasi penyakit yang merusak akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk tindakan pengendalian dan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis - jenis patogen penyebab penyakit daun, gejala serangan, frekuensi serangan, serta intensitas serangan pada tegakan gmelina di Kabupaten Sigi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah patogen penyebab penyakit daun pada tegakan gmelina ada 2 jenis yaitu jamur Phomopsis sp. penyebab penyakit bercak daun dengan gejala serangan yaitu terdapat bercak pada permukaan daun yang tidak beraturan berwarna coklat kekuningan dengan pinggiran berwarna lebih gelap dan jamur Phytopthora sp. penyebab penyakit hawar dengan gejala serangan berupa bercak kehitaman pada tangkai atau tulang daun, berwarna cokelat tua atau hitam dengan bintik putih di tengah. Frekuensi serangan penyakit pada tegakan gmelina sebesar 88,6% dan intensitas serangannya mencapai 45,5% dengan kriteria kerusakan tergolong dalam rusak sedang.