Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM PUNCAK TINAMBUNG DI DESA BISSOLORO KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA Hasanuddin Molo; Sultan Sultan; Husnah Latifah; Muh Daud; Asriani Asriani
Jurnal Penelitian Kehutanan BONITA Vol 2, No 1 (2020): JUli 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55285/bonita.v2i1.432

Abstract

Objek wisata alam Puncak Tinambung Bissoloro ini merupakan objek wisata alam yang sangat potensial untuk dikembangkan karena masih banyak potensi lain didalamnya yang dapat mendukung perkembangan wisata alam, dan dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara lebih banyak lagi. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan pada bulan November sampai bulan Desember 2018. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi alam yang menjadi daya tarik objek wisata di Puncak Tinambung Bissoloro serta mengevaluasi tingkat kelayakan pengembangan objek  wisata alam tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu analisis kualitatif deskriptif dan metode penilaian kelayakan ekowisata. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Puncak Tinambung memiliki beragam potensi wisata baik flora dan fauna maupun panorama alam yang indah. Kawasan wisata alam Puncak Tinambung memenuhi kriteria  tingkat kelayakan diatas 66,6% yaitu sebesar 77,84% sehingga menjadikan kawasan wisata tersebut layak untuk dikembangkan.
IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA TABO-TABO, KECAMATAN BUNGORO, KABUPATEN PANGKEP Ummul Mu'minin; Husnah Latifah; Hasanuddin Molo; Nirwana Nirwana; Hikmah Hikmah
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2418

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan obat. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli - Agustus 2022. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik observasi, sedangkan penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan 30 responden  di Desa Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Tabo-tabo terdapat 20 diantaranya yaitu : sisik naga, rumput teki, daun cakar ayam, kerinyu, tapak kuda, legundi, ciplukan, sirih hutan, awar-awar, kunyit, cocor bebek , pacing, karamunting, tahi ayam, sidaguri, sembung , bandotan, jahe, kamandrek dan ganda rusa. Adapun bagian tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Desa Tabo-tabo yaitu: daun, akar, akar dan batang, umbi, getah dan seluruh bagian tanaman dimanfaatkan sebagia tanaman obat.
ANALISIS KEBUTUHAN KAYU DALAM PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL BEGO OLEH MASYARAKAT SUMBAWA Husnah Latifah; Hasanuddin Molo; Jamiatullsna Apriani
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.207 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.696

Abstract

Perahu tradisional merupakan salah satu alat transportasi air yang terbuat dari kayu, dibuat dengan tenaga-tenaga terampil  yang tidak memiliki pendidikan atau pelatihan khusus dibidang pembuatan perahu dengan menggunakan peralatan yang sederhana tanpa menggunakan desain gambar. Dengan adanya penelitian ini maka akan tersedia informasi tentang jenis kayu yang bisa dimanfaatkan pada bagian-bagian perahu serta volume kayu yang dibutuhkan dalam pembuatan perahu tradisional Bego, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat guna melestarikan dan membudidayakan jenis kayu yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan perahu tradisonal oleh masyarakat.  Penelitian ini bertujauan untuk mengetahui jenis kayu yang dimanfaatkan, kegunaan kayu dan volume kayu yang digunakan dalam pembuatan perahu Bego. Hasil penelitian menunjukkan pengrajin perahu Bego Desa Labuhan Jambu menggunakan 8 jenis kayu sebagai bahan baku pembuatan perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa), Bungur (Lagerstroemia speciosa per), Sappang (Biancaea sappan), Beropa/bakau (Sonneratia alba),Bidara (Ziziphus mauritiana), Laban (Vitex pubescen), Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus), dan kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri).Penggunaan kayu pada setiap bagian perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa) digunakan pada bagian solor/gading, linggi haluan, linggi buritan, pondasi mesin, lunas dan kalang. Kayu Bungur (Lagerstroemia speciosa per) digunakan pada bagian badan perahu, sebeng perahu, dek, les, lepe, sekat dan kamar mesin. Sappang (Biancaea sappan) digunakan sebagai paku kayu. Beropa/Bakau (Sonneratia alba) digunakan pada bagian solor/gading. Laban (Vitex pubescen) digunakan pada bagian kalang, linggi haluan, tiang bendera dan kaso. Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus) digunakan pada bagian les dan lepe perahu. Bidara (Ziziphus mauritiana) digunakan pada bagian solor/gading. Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) digunakan pada bagian lunas. Volume rata-rata kayu yang digunakan pada pembuatan perahu Bego adalah sebanyak 2.61 m3.
PRESKRIPSI PENGELOLAAN HUTAN JATI RAKYAT DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Hasanuddin Molo; Hikmah Hikmah; Sulfiana Sulfiana
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 1 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i1.1378

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the prescription of community teak forest management in Kahu District, Bone Regency, South Sulawesi Province. Data was collected includes primary data sourced from direct observations in the field, and respondents who are directly involved in the management of community teak forests. Data was collected through observation, interview and survey techniques and literature study. Analysis data was descriptively and quantitatively for the prescription of community teak forest management in Kahu District, Bone Regency. The results was showed that the prescription of community teak forest management applied by the community was still very simple, among others the cultivation system that was implemented only relied on natural seedlings as seed sources. Maintenance carried out in the form of cleaning weeds, pruning and maintenance of growing stubs. Harvesting is done by selecting and cutting down trees after a request from the buyer. The marketing system of teak wood production is divided into 2 ways, namely sales in the form of trees and sales in the form of bearings. The potential of community forests in Kahu Subdistrict of Bone Regency is quite large with an average total volume of 166.4 m³ / ha and a mean annual increment (MAI) of 17.8 m³ / ha / yearABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, Provinis Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer bersumber dari hasil observasi langsung di lapangan, dan responden yang terlibat langsung dalam pengelolaan hutan jati rakyat. Data dikumpulkan melalui Teknik observasi ,wawancara dan survey serta studi pustaka. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif untuk preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat yang diterapkan masyarakat masih sangat sederhana, antara lain sistem budidaya yang diterapkan hanya mengandalkan bibit anakan alami sebagai sumber bibit. Pemeliharaan yang dilakukan berupa pembersihan gulma, pemangkasan serta pemeliharaan trubusan yang sudah tumbuh. Pemungutan hasil hutan kayu yang dilakukan petani selama ini dengan cara memilih dan menebang pohon Ketika sudah ada kepastian pasar dan harga dari pembeli. Model pemasaran kayu jati yang selama ini dilkukan dengan cara menjual dalam bentuk tegakan berdiri maupun dalam bentuk log atau bantalan. Potensi volume pohon pda hutan rakyat yang ada di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone cukup besar dengan volume total rata-rata yaitu 166,4 m³/ha dan riap tahunan/mean annual increment (MAI) 17,8 m³/ha/tahu