Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KERENTANAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI PERBATASAN KABUPATEN SAMBAS MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Pabali Musa; Adi Suryadi; Rizqi Ratna Paramitha
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.10032.2021

Abstract

COVID-19 is categorized as a non-natural disaster that affects the social and economic situation of a region. The COVID-19 pandemic has led to the temporary suspension of activities that have made it difficult to meet economic and social needs. This problem is felt by many parties, one of the affected is people living in the border area. This study is intended to reveal social and economic vulnerabilities in the border areas of Sambas Regency as a result of the COVID-19 pandemic. This research is intended to reveal social and economic vulnerabilities in the border area of Sambas Regency. The method used is a type of qualitative research with the aim of being able to explain intensively and precisely about the research object in question. Data obtained through observation techniques, interviews, and documentation using descriptive analysis. The subject of this research is the Sambas community, especially the workers, both local workers and migrant workers, as well as several related parties.  The results of this study showed that the level of social vulnerability of border communities is not very deep or not severe, due to the still strong socio-cultural and familial ties based on tribal and religious. This base strengthens people's social relations in the face of pandemics. Similarly, vulnerability in the economic field does not look serious because of the good handling and countermeasures system from local governments, as well as the maintained economic backbone of nature-based communities such as agricultures and plantations. COVID-19 dikategorikan sebagai kejadian bencana non alam yang berimbas pada situasi sosial dan ekonomi suatu wilayah. Pandemi COVID-19 berdampak pada pemberhentian aktivitas sementara yang menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosial. Permasalahan ini dirasakan oleh banyak pihak, salah satu yang terdampak adalah masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kerentanan sosial dan ekonomi di wilayah perbatasan Kabupaten Sambas akibat dari pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan tujuan agar dapat menjelaskan secara intensif dan tepat tentang objek penelitian yang dimaksud. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Sambas, khususnya para buruh, baik buruh lokal maupun buruh migran, serta beberapa pihak terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial masyarakat perbatasan tidak terlalu mendalam atau tidak parah, dikarenakan masih kokohnya ikatan sosial budaya serta kekeluargaan yang berbasiskan kesukuan dan keagamaan. Basis ini yang menguatkan relasi sosial masyarakat dalam menghadapi pandemi. Demikian pula kerentanan di bidang ekonomi tidak terlihat serius karena sistem penanganan dan penanggulangan yang cukup baik dari pemerintah setempat, serta masih terjaganya tulang punggung perekonomian masyarakat yang berbasiskan alam seperti pertanian dan perkebunan.
Makna Simbolik Pantun Melayu Sambas dalam Tradisi Mulang-Mulangkan di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan Eby Mayu; Pabali Musa; Herlan Herlan
Balale' : Jurnal Antropologi Vol 1, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.79 KB) | DOI: 10.26418/balale.v1i2.43397

Abstract

Penelitian ini berjudul “Makna Simbolik Pantun Melayu Sambas Dalam Tradisi Mulang-mulangkan Di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan”. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui awal mulanya tradisi mulang-mulangkan, serta untuk mengungkapkan makna simbolik pantun Melayu Sambas di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif yaitu berusaha untuk menjelaskan, menuturkan, mendeskripsikan, menganalisis dan sebagainya mengenai awal mulaya tradisi mulang-mulangkan serta menjelaskan makna simbolik pantun Melayu Sambas dalam tradisi mulang-mulangkan di Desa Sarilaba. Hasil penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna simbolik pantun Melayu Sambas yang tidak semua masyarakat mengetahui makna sebenarnya dari pantun dalam tradisi mulang-mulangkan. Selain makna yang tersirat di dalam berpantun juga adanya interaksi sesama Muhakam yang tanpa disadari. Peran dominan interaksi Muhakam ini, dengan melalui pantun, maka peran Muhakam dapat memberi nasihat kepada masyarakat dan khususnya kedua mempelai yang menempuh hidup baru dan membentuk keluarga baru.
MAKNA SIMBOL TRADISI TEPUNG TAWAR DI DESA DURIAN SEBATANG KECAMATAN SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Theresia Linyang; Pabali Musa; Fatmawati Nur
Balale' : Jurnal Antropologi Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.032 KB) | DOI: 10.26418/balale.v2i2.49297

Abstract

Masyarakat di Desa Durian Sebatang Kecamtan Seponti Kabupaten Kayong Utara memiliki tradisi sebagai bentuk upaya untuk melakukan pengobatan dan menghalau roh jahat (membuang sial) disekitar mereka, tradisi tersebut juga masih dilakukan hingga sekarang. Adapun nama tradisi tersebut ialah Tepung Tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tradisi, proses pelaksanaan, hingga simbol makna, serta bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori simbol Victor Turner, dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mencari tahu makna dari  bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah kualitatif dan metode deskriptif. Adapun teknik dalam pengumpulan data ialah menggunakan observasi wawancara, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dari tradisi Tepung Tawar ialah merupakan suatu tradisi yang bertujuan untuk melakukan sistem pengobatan dan membuang sial serta menghalau roh jahat agar tidak mengganggu masyarakat setempat, yang diyakini hidup berdampingan di lingkungan sekitar mereka, dengan berupaya untuk menjalin hubungan-hubungan melalui tradisi Tepung Tawar tersebut. Tradisi Tepung Tawar memiliki tahapan prosesi pelaksanaanya yaitu diawali dengan menyiapkan berbagai macam rempah-rempah (bahan-bahan) untuk membuat Tepung Tawar, kemudian menyiapkan orang, rumah atau kendaraan yang akan di Tepung Tawarkan, dan kepala adat sebagai orang yang akan menepung tawarkan. Selain itu juga dalam tradisi Tepung Tawar memiliki makna yang terdapat pada bahan-bahan yang digunakan, seperti tumbuhan dedaunan yang digunakan untuk menepung tawarkan. Sampai saat ini, tradisi Tepung Tawar masih tetap dijalankan oleh sebagian masyarakt yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TIKALA DESA PASTI JAYA KECAMATA SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG Marini; Oktaulani Ayu Lestari; Herlan; Hasanah; Pabali Musa; Syarifah Ema Rahmaniah
KOMUNITAS Vol. 14 No. 1 (2023): Islamic Community Development through Practice and Public Policy
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/komunitas.v14i1.7169

Abstract

BUMDes di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 2011, namun dalam praktiknya masih belum optimal, BUMDes dibentuk untuk membantu kesejahteraan Desa, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran BUMDes dalam pemberdayaan Masyarakat, serta menganalisis faktor pendorong dan Faktor penghambat peran BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat Tikala . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif yang bertujuan, informan pada penelitian ini sebanyak 5 orang dan lokasinya di Tikala Desa Pasti Jaya kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua program BUMDES yang telah berperan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu Program Penunjang Pertanian dan Program Usaha Simpan Pinjam Kredit Makro, dan yang menjadi faktor pendorong BUMDes adanya kolaborasi dalam menjalankan peran BUMDes serta faktor penghambat adalah Anggaran yang terbatas dan SDM BUMDes yang tidak kompeten. Kesimpulan dari penelitian ini BUMDes memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat Tikala Desa Pasti Jaya Kata Kunci: BUMDes, Masyarakat, Pemberdayaan, Peran
PEMANFAATAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERDIKARI KAMPUNG TENUN PT. PERTAMINA PATRA NIAGA INTEGRATED TERMINAL PONTIANAK OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN BATU LAYANG KOTA PONTIANAK Rahmat Arda; Pabali Musa; Indah Listyaningrum; Annisa Rizqa Alamri; Waskito Nugroho
KOMUNITAS Vol. 14 No. 1 (2023): Islamic Community Development through Practice and Public Policy
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/komunitas.v14i1.7305

Abstract

This study describes and analyzes the allocation of social responsibility program target of PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak and the utilization by the community in Batu Layang Substrict. This study was used the qualitative method with a descriptive approach. The techniques of data collection using observation, interview, and documentation. This study also used the componential analysis method to analyze the qualitative data. The results of this study is Berdikari Kampung Tenun CSR Program of PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak in the social sector included education, health, and religion was not able to be classified as Corporate Social Responsibility because there had been no significant assistance to education, health and the environmental sector, the economic sector, has a significant positive impact on the people who are members of the Kampung Tenun Khatulistiwa Group.
Performance Of Village Owned Enterprises (BUMDES) Jeruju Berkah in Jeruju Big Village Kubu Raya District (Case Study of the Tourism Business Sector in the Equator Park Area Post Covid 19) Bima Sujendra; Pabali Musa; Nahot Tua Parlindungan Sihaloho
Ilomata International Journal of Management Vol 4 No 4 (2023): October 2023
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52728/ijjm.v4i4.940

Abstract

This research aims to analyze the Development Strategy for Village-Owned Enterprises (B.U.M.D.E.S.) in Jeruju Berkah, especially in the Tourism Business Sector in the Equator Park Area in Jeruju Besar Village, Kubu Raya Regency, Post-Covid 19. This research is a qualitative descriptive research. The research results show that the establishment of Village-Owned Enterprises (B.U.M.D.E.S.) can be used as a strategy that should be considered in village development efforts and to improve community welfare. Meanwhile, the obstacles are the abandonment of Village-Owned Enterprises in the Equator Park Area Tourism Business Sector during COVID-19, the lack of number of visitors after the Village-Owned Enterprises in the Equator Park Area Tourism Business Sector reopened after COVID-19, and the lack of innovation carried out by the management in promoting Equator Tourism. Park. The efforts of the Jeruju Besar Village Government in overcoming obstacles to Village-Owned Enterprises to improve community welfare include formulating appropriate strategies, building cooperation with local governments, and recruiting competent human resources in the tourism sector.
DAMPAK GAME ONLINE MOBILE LEGENDS TERHADAP PERILAKU REMAJA USIA 17-21 TAHUN DI DESA SEKURA KABUPATEN SAMBAS Hanisa Hanisa; Mukhlis Mukhlis; Zakiah Hasan Gaffar; Marini Marini; Pabali Musa; Nurwijayanto Nurwijayanto
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Sociology of Religion Study Program, Faculty of Social Sciences, North Sumatra State Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jisa.v7i1.20070

Abstract

This study aims to provide understanding to the community, especially teenagers in Sekura Village regarding the negative impacts of the Mobile Legends online game so that they can reduce their playing hours so as not to cause addiction that results in them. This research was conducted using a descriptive method with a qualitative approach, the determination of informants was carried out using the purposive sampling method, namely adolescents aged 17-21 years who were addicted to online games and parents of these adolescents. The results of this study show that there is a phenomenon of online game addiction that occurs in Sekura Village and is mostly experienced by mid-to-late adolescent adolescents, because at that age it is very vulnerable to the impact of online games due to their immature minds and still want to play a lot. The causative factors of online game addiction are boredom so looking for more fun things, following friends and lack of supervision from parents. The negative impact of Mobile Legends game addiction results in teenagers wasting their time on things that are not useful, often and easily speak abusive or negative language, health that is not maintained properly, and ignore the people around them