Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi Dalam Perannya terhadap Ketahanan Energi di Indonesia Mukhamad Faeshol Umam; Farhan Muhammad; Daniel W Adityatama; Dorman P Purba
Swara Patra Vol 8 No 3 (2018): Swara Patra
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki tidak hanya potensi sumber daya energi yang besar tapi juga laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, Indonesia memerlukan pasokan energi yang cukup besar di mana saat ini konsumsi energi Indonesia masih sangat tergantung pada sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Pemanfaatan bahan bakar fosil tersebut secara berkelanjutan berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar yang menuntun kepada perubahan iklim secara global. Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006, telah mencanangkan target untuk terwujudnya bauran energi yang optimal pada tahun 2025, di mana peran energi terbarukan terhadap konsumsi energi nasional menjadi 17%. Dalam komposisi energi terbarukan tersebut, sumber energi panas bumi mendapat porsi lebih dari 5%. Target bauran energi ini bertujuan untuk mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. Walaupun tidak secara tertulis menyebutkan adanya tujuan yang berhubungan dengan pengurangan dampak terhadap lingkungan, peningkatan bauran energi bersih akan mengurangi emisi rumah kaca di Indonesia. Sayangnya, energi panas bumi sebagai salah satu sumber energi utama dalam kategori energi terbarukan belum dimanfaatkan secara optimal di negara ini. Sejak pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama, Kamojang-1, diresmikan di tahun 1983 sampai dengan tahun 2017, Indonesia baru berhasil memanfaatkan energi panas bumi sekitar 6% dari total potensi nasional. Studi ini, melalui penelusuran pustaka, berusaha untuk merangkum berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara Indonesia dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi untuk mencapai target pemerintah di tahun 2025. Studi ini juga berusaha untuk membuat berbagai alternatif solusi untuk dapat membantu mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia
Pemanfaatan Ladang Minyak Tua untuk Energi Panas Bumi Komersial: Studi Pendahuluan untuk Aplikasi di Indonesia Dorman Purba; Mukhamad Faeshol Umam; Daniel Wihelmus Adityatama; Farhan Muhammad
Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom Vol. 1 No. 1 (2019): Maksimalkan Potensi Konservasi Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/mz/2019-1/199

Abstract

Indonesia memiliki banyak ladang minyak tua dengan komposisi air terproduksi yang tinggi, dimana air terproduksi ini masih dapat dipergunakan untuk kegunaan lain. Salah satu kegunaan dari air terproduksi dengan temperature cukup tinggi ini adalah untuk pembangkit listrik dengan Siklus Rankine Organik (Organic Rankine Cycle / ORC). Gagasan untuk penggunaan sumur ladang minyak tua untuk pembangkit listrik panas bumi telah lama dipelajari dan didiskusikan di seluruh penjuru dunia untuk mengurangi biaya operasi dari produksi minyak dan gas and untuk memperpankang usia dari ladang minyak yang mulai mendekati akhir masa produksi. Meskipun umumnya reservoir minyak dan gas tidak sepanas reservoir panas bumi konvensional, tetapi beberapa studi menyimpulkan bahwa pada beberapa sumur tua di Texas dan Wyoming memiliki kedalaman yang cukup dengan suhu mencapai 121°C, dan bahkan beberapa sumur dapat mencapai 210°C. Air terproduksi dari sumur minyak harus melalui pengolahan terlebih dahulu sebelum diinjeksi kembali ke reservoir, dimana ketika lapangan minyak tersebut semakin tua, biasanya jumlah air terproduksi meningkat dan akhirnya produksi minyak akan menurun sampai ke titik di mana sumur sumur tersebut tidak lagi menghasilkan minyak dan hanya menghasilkan air. Penulisan makalah ini bertujuan untuk merangkum pengalaman pengalaman penggunaan air terproduksi dari sumur minyak tua dengan temperature cukup tinggi di seluruh dunia untuk berbagai macam aplikasi seperti pembangkit listrik atau untuk penggunaan langsung (heat exchanger, pengeringan produk agrikultur, pemandian air panas, dll). Tinjauan pustaka dilakukan dari berbagai riset dan publikasi untuk mengulas teknologi yang dibutuhkan penggunaan penggunaan tersebut di atas dan juga potensi untuk penggunaan serupa di Indonesia.