Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Determinan Pola Konsumsi Makanan Berisiko Pada Ibu di Kecamatan Mataram dan Gunungsari, Nusa Tenggara Barat Luh Putu Prema Wadhani; Nani Ratnaningsih
Amerta Nutrition Vol. 5 No. 3 (2021): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v5i3.2021.230-236

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan konsumsi pangan yang tidak sehat saat ini menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan. Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak pada perubahan pola konsumsi pada masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Konsumsi pangan yang terjadi pada setiap indivdu dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara internal maupun eksternal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan faktor determinan pola konsumsi makanan berisiko pada ibu Metode: Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendapatan survey pada bulan Januari - februari 2020. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu yang berada di Kecamatan gunungsari dan Mataram, Nusa Tenggara Barat yang diambil dengan teknik proportional random sampling sebanyak 110 sampel. Pengumpulan data determinan pola konsumsi makanan berisiko yang terdiri dari usia, pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan pengetahuan dikumpulakan dengan menggunakan kuesioner dan data pola konsumsi makanan berisikoi dikumpulkan dengan menggunakan lembar food frequency (SQ-FFQ) selama 1 bulan terakhir. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik.Hasil:  Sebanyak 75,5% ibu berusia 30 – 49 tahun, 69,9% ibu tidak bekerja, 61,8% dengan pendapatan < Rp. 1.500.000/bulan, 41,8% dengan pendidikan menengah, 77,3% ibu dengan pengetahuan konsumsi makanan berisiko yang baik dan 74,5% ibu dengan pola konsumsi makanan berisiko yang sering. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pekerjaam (p=0,824), pendapatan (p=0,931) dan pendidikan (p=0,585) terhadap pola konsumsi makanan berisiko. Terdapat pengaruh usia (p=0,001) dan pengetahuan (p= 0,019) terhadap pola konsumsi makanan berisiko.Kesimpulan: Perlunya perhatian lebih terhadap faktor yang dapat menyebabkan tingginya pola konsumsi makanan berisiko sehingga meningkatkan konsumsi makanan yang sehat.
Eksplorasi Formula dan Kandungan Gizi Dodol dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Kacang hijau (Vigna radiata) Luh Putu Prema Wadhani; Lalu Yulendra; Sri Wahyuningsih
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 40, No 1 (2023)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v40i1.7198

Abstract

ABSTRAK: Daun kelor dan kacang hijau merupakan salah satu komoditi pangan yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Pemanfaatan daun kelor dan kacang hijau dapat dilakukan dengan cara mengembangkan dalam produk olahan seperti dodol. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi formula terbaik dodol dengan penambahan daun kelor dan kacang hijau serta kandungan nutrisinya. Penelitian ini merupakan Research and Development yang menggunakan model 4D yaitu define, design, development dan disseminate. Uji organoleptik dilakukan pada 30 panelis dengan borang uji organoleptik. Uji kandungan gizi dilakukan dengan uji proksimat (kadar air, abu protein, lemak, karbohidrat by difference) dan total vitamin C. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji paired t-test. Formula terbaik dodol yaitu formula 50% daun kelor dan 50% kacang hijau.  Hasil uji kandungan gizi dodol dengan penambahan daun kelor dan kacang hijau terdiri dari kadar air 20,44%, kadar abu 1,58%, protein 4,43%, lemak 4,39%, karbohidrat 80,11% dan vitamin C 4,91%. Penambahan daun kelor dan kacang hijau dengan perbandingan 50%:50% secara efektif dapat diterima dan memiliki kandungan gizi yang baik dibutuhkan oleh tubuh.