Frengki Apriyanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA DENGAN ORANG TUA BERCERAI Dyah Santika Sari; Frengki Apriyanto; Miftakhul Ulfa
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 1 (2022): Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i1.72

Abstract

Latar Belakang: Tingginya angka perceraan di Indonesia memberikan dampak psikologis terhadap anak khususnya remaja. Remaja yang terkena dampak perceraian orangtua sangat membutuhkan dukungan sosial dari keluarga, teman maupun orang terdekat. Semakin tinggi dukungan yang remaja dapatkan maka semakin tinggi juga penerimaan diri yang remaja rasakan. Tujuan Penelitian: hubungan dukungan sosial dengan penerimaan diri pada remaja dengan orang tua bercerai secara literatur review. Metode Penelitian: Menggunakan studi literatur, search engine/database yang digunakan yaitu google scholar dan science direct dalam periode 10 tahun terakhir dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan kata kunci dalam pencarian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil Penelitian: Hasil kajian literatur terkait hubungan dukungan sosial dengan penerimaan diri pada remaja dengan orangtua bercerai menunjukan bahwa dari 10 artikel, terdapat 3 artikel yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan social pada remaja dengan orang tua bercerai, 3 artikel yang menyatakan terdapat hubungan penerimaan diri pada remaja dengan orangtua bercera dan dua jurnal yang meneliti tentang penerimaan diri dengan dukungan sosial. Kesimpulan: Struktur keluarga sangat berpengaruh dengan control diri dan dukungan sosial sebagai pecegahan efek buruk dari perceraian orang tua dan dukungan sosial tidak berpengaruh pada usia remaja tersebut, Dukungan sosial dengan penerimaan diri pada remaja dengan orang tua bercerai dari aspek dukangan sosial sendiri yang paling berpengaruh ada aspek informasi sedangkan penerimaan diri yaitu aspek paling berpengaruh ialahan aspek tidak menyangkal implus atau emosinya atau merasa bersalah.
Hubungan Komunikasi Petugas Kesehatan terhadap Kepatuhan Peserta Mengikuti Kegiatan Prolanis di Puskesmas Mojolangu Kota Malang Agriva Langu; Frengki Apriyanto; Dwi Norma R.
Inovasi Kesehatan Global Vol. 2 No. 1 (2025): Februari : Inovasi Kesehatan Global
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/ikg.v2i1.1232

Abstract

Chronic disease problems in the community are often found, namely Diabetes Mellitus (DM) and blood pressure. The low level of participant compliance in Prolanis activities is caused by many factors, one of the factors that can influence it is the interaction or communication factor between health workers and Prolanis participants. The purpose of this study is to analyze the correlation of health worker communication to participant compliance in participating in Prolanis activities at the Mojolangu Public Health Center, Malang City. The design of this study was quantitative correlational with a Cross sectional approach and observational analytical methods. The population was all Prolanis participants at the Mojolangu Health Center, Malang City, as many as 82 people with a sampling technique using total sampling. The instruments used were a questionnaire on communication between health workers and participants and a checklist of participant attendance in participating in Prolanis activities. The statistical test used in this study was the Spearman rank test calculation. The results of the study showed that some respondents said that communication between health workers at the Mojolangu Community Health Center was in the good category, as many as 41 respondents (50.0%). Most respondents were compliant in participating in Prolanis activities at the Mojolangu Health Center, Malang City, as many as 45 respondents (54.9%) and there was a strong relationship between health worker communication and participant compliance in participating in Prolanis activities at the Mojolangu Community Health Center, Malang City (P = 0.000; r = 0.556). Based on the results of the study, it was concluded that there is a strong relationship between communication between health workers and participant compliance in participating in Prolanis activities at the Mojolangu CommunityHealth Center, Malang City.