Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk stres, penggunaan coping stres dan hasil coping stres yang di gunakan narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi deskriptif. Sedangkan untuk metode pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi coping stres pada narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo yakni pertama, bentuk-bentuk stres yang di alami narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah stres psikososial. Jenis stresor yang psikososial yang di alami narapidana wanita adalah masalah hukum. Keterlibatan mereka dalam masalah hukum membuat mental mereka menurun. Keberadaan mereka di lingkungan rutan dapat menjadi faktor penyebab stres. Kedua, penggunaan coping stres pada narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah strategi coping berfokus pada emosi. Contohnya sholat, mengaji, dzikir, ngobrol dengan teman, baca-baca buku dan membuat kerajian. Ketiga, hasil coping stres yang dilakukan narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah mereka menjadi lebih tenang, lebih rileks, lebih nyaman dan mental lebih kuat. Mereka bisa menjalankan aktivitas dengan baik, lebih bersemangat dan bisa berfikir ke depan. Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk stres, penggunaan coping stres dan hasil coping stres yang di gunakan narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi deskriptif. Sedangkan untuk metode pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi coping stres pada narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo yakni pertama, bentuk-bentuk stres yang di alami narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah stres psikososial. Jenis stresor yang psikososial yang di alami narapidana wanita adalah masalah hukum. Keterlibatan mereka dalam masalah hukum membuat mental mereka menurun. Keberadaan mereka di lingkungan rutan dapat menjadi faktor penyebab stres. Kedua, penggunaan coping stres pada narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah strategi coping berfokus pada emosi. Contohnya sholat, mengaji, dzikir, ngobrol dengan teman, baca-baca buku dan membuat kerajian. Ketiga, hasil coping stres yang dilakukan narapidana wanita di rutan kelas IIB Ponorogo adalah mereka menjadi lebih tenang, lebih rileks, lebih nyaman dan mental lebih kuat. Mereka bisa menjalankan aktivitas dengan baik, lebih bersemangat dan bisa berfikir ke depan.