M. Bustanul Ulum
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dasar-Dasar Kebijakan Kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah M. Bustanul Ulum; Mar’atus Sholihah
Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 2 No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Program Studi PGMI, IAI Al-Falah As-Sunniyyah Kencong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/au.v2i2.374

Abstract

Curriculum policies that change frequently are influenced by one basis that dominates and affects other policy bases. Political basis is the main key in curriculum development in madrasah ibtidaiyah (elementary school) in order to succeed its education process. The basic curriculum policies in madrasah ibtidaiyah does not only consist of philosophical, psychological, sociological, scientific and technological developments, organizational, and political, but are also closely related to the basis of religion as part of an institution that teaches religious education through formal education. This religious basis is important to be embedded in madrasah ibtidaiyah curriculum as an effort to answer modern problems regarding to the behavior of children and adolescents, especially children. The provision of a religious foundation carried out since childhood is believed to be able to strengthen the formation of good behavior (good morals), as has been implemented by Islamic basic education institutions (madrasah ibtidaiyah) so far by teaching religious subjects separately using the broad fields curriculum design. Kebijakan kurikulum yang sering berubah dipengaruhi oleh salah satu dasar yang mendominasi dan mempengaruhi dasar kebijakan lain. Dasar politik menjadi kunci utama dalam pengembangan kurikulum di madrasah ibtidaiyah untuk menyukseskan proses pendidikan jenjang dasar. Dasar kebijakan kurikulum di madrasah ibtidaiyah tidak hanya terdiri dari dasar filosofis, psikologis, sosiologis, perkembangan IPTEK, organisatoris, dan politik, namun juga sangat lekat dengan dasar agama sebagai bagian dari lembaga yang mengajarkan pendidikan agama melalui pendidikan formal. Dasar agama ini menjadi penting untuk disematkan dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah sebagai upaya menjawab permasalahan moderen tentang perilaku anak dan remaja, terutama anak. Pemberian fondasi agama yang dilakukan sejak masa anak-anak dipercayai mampu memperkuat pembentukan perilaku baik (akhlak baik), seperti yang telah diimplementasikan oleh lembaga pendidikan dasar Islam (madrasah ibtidaiyah) selama ini dengan mengajarkan mata pelajaran-mata pelajaran agama secara terpisah dengan menggunakan model the broad fields curriculum design.
Forming the Anti-Bullying Character of Santri: The Role of Transformation of Adab Values from the Book of Ta’limul Muta’allim Achmad Nurjadid Akmal; M. Bustanul Ulum
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i4.1142

Abstract

The phenomenon of bullying in educational institutions, including Islamic boarding schools, continues to be a serious challenge that threatens the integrity and welfare of students. This study aims to analyze in depth the specific contribution of the adab values taught in the Book of Ta'limul Muta'allim to the formation of anti-bullying character in students of the Nuris Salafiyyah Islamic Boarding School. Using a qualitative approach with a case study design, this study collected data through in-depth interviews with ustadz and students, as well as documentation analysis. The data was then analyzed thematically. Key findings suggest that manners toward teachers, which encompass respect and obedience, foster humility and empathy. Additionally, the practice of ukhuwah and solidarity among students, as manifested in loving and supporting one another, fosters a strong communal environment. The ability to maintain verbal communication and manage emotions also plays a crucial role in equipping students with wise communication skills, minimizing triggers of conflict and verbal aggression. These findings enrich socio-cultural theories by providing empirical evidence on the role of religious values-based environments in fostering prosocial behavior. The implication is that strengthening comprehensive adab education in pesantren can be an effective strategy to create a safe, harmonious, and value-centered learning environment, thereby significantly reducing the emergence of bullying behavior and supporting the development of positive character in students.
Efektivitas Metode Amsilati Terhadap Keterampilan Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren Darun Najah Umbulsari Jember Mochammad Jefri Salu Habibillah; M. Bustanul Ulum
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i2.7681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas metode Amtsilati dalam meningkatkan keterampilan membaca kitab kuning di Pondok Pesantren Darun Najah Umbulsari Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan pendekatan concurrent embedded, di mana pendekatan kualitatif menjadi yang utama dan kuantitatif sebagai pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Amtsilati, yang dirancang untuk mempermudah pemahaman gramatika Bahasa Arab seperti nahwu dan sharaf, terbukti efektif dalam pembelajaran kitab kuning. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata post-test santri sebesar 82,40 dan skor N-Gain sebesar 0,95 yang termasuk dalam kategori tinggi. Metode ini diterapkan melalui model pembelajaran klasikal yang fleksibel dan terstruktur, dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai. Dengan demikian, metode Amtsilati mampu menjawab tantangan pembelajaran kitab kuning yang selama ini dianggap sulit oleh para santri dan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di pesantren.