Nani Dian Sari
Prodi Desain Komunikasi Visual, Universitas Utpadaka Swastika

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REPRESENTASI AKTIVITAS PEREMPUAN "MANUMBUAK PADI" DALAM KARYA LUKIS EVELYNA DIANITA Nani Dian Sari; Asril Asril; Yuniarti Munaf
Studi Budaya Nusantara Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Studi Budaya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKTulisan ini membahas tentang Representasi Aktvitas Perempuan Minangkabau “Manumbuak Padi” dalam Karya lukis Evelyna Dianita. Evelyna merupakan pelukis perempuan yang menghadirkan tema-tema aktivitas dan peranan perempuan Minangkabau seperti dalam aktivitas keseharian, perempuan dalam ritual, perempuan dalam pasar, perempuan dalam pedesaan serta perempuan dalam kaba/cerita. Hal tersebut menjadi identitas karyanya sebagai pelukis perempuan yang lahir dan tumbuh besar di Minangkabau. Artikel ini bertujuan untuk membahas karya Evelyna yang berjudul “Manumbuak Padi”  dari sudut pandang semiotik. Manumbuak padi merupakan bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh perempuan Minangkabau masa lampau di halaman rumah gadang, kegiatan menumbuk padi ini dilakukan masyarakat Minangkabau merupakan kegiatan gotong royong  memisahkan padi dari kulitnya. Studi ini menggunakan metode kualitatatif yang diperoleh melalui observasi, pengamatan, wawancara, dokumentasi serta analisis data. Berdasarkan hasil analisis bahwa terlihat kegelisahan Evelyna terhadap kebiasaan aktivitas menumbuk padi dengan cara tradisional di masyarakat Minangkabau sudah mulai memudar karena digantikan oleh teknologi canggih seperti heler. Perasaan tersebut terlihat pada pemaknaan simbol warna langit yang dihadirkan Evelyna dalam karyanya. Kerjasama dalam aktivitas sehari-hari yang dilakukan perempuan Minangkabau mulai terkikis dengan hadirnya teknologi. Tulisan mengenai lukisan Evelyna Dianita ini diharapkan dapat menjadi acuan, sehingga terbuka peluang bagi peneliti lain untuk meneliti dari sudut pandang serta keilmuan yang berbeda. Aktivitas Perempuan, Representasi, Karya Lukis dan Evelyna DianitaABSTRACTThis paper discusses the Representation of the Minangkabau Women's Activity " Manumbuak Padi" in Evelyna Dianita's painting. Evelyna is a female painter who presents the themes of activities and roles of Minangkabau women such as women's daily activities, women in rituals, women in markets, women in the rural realm and women in kaba / stories. This became the identity of his work as a female painter who was born and grew up in Minangkabau. This article aims to discuss Evelyna's work entitled manumbuak padi  from a semiotic perspective.Manumbuak Padi is a form of collaborative activities carried out by Minangakabau women in the gadang home yard, this traditional activity for the Minangkabau community aims to separate rice from its skin. This study uses a qualitative method that passes observations, interviews, documentation and data analysis. Based on the results of the analysis that Evelyna's anxiety about the habit of pounding rice in the traditional way in the Minangkabau community had begun to fade, which was replaced by advanced technology such as helers. This feeling can be seen in the meaning of the sky color symbol that is presented by Evelyna in her work. The writing about Evelyna Dianita's paintings is expected to be a reference, so that there are opportunities for other researchers to examine from different perspectives and sciences.  
PELATIHAN INDUSTRI KERAJINAN DESAIN ORNAMEN DAN KALIGRAFI MASJID DI DESA KUMUN HILIR KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH, JAMBI Justian, Repi; Dian sari, Nani; Purnama Sari, Santi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (BHAKTIMAS)
Publisher : UNIT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - UTPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/bhaktimas.v1i2.78

Abstract

Ornamen berarti dekorasi atau hiasan sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif dan ragam hias. Ornamen juga hadir menjadi warisan budaya sebagai identitas daerah, bentuk - bentuk ornamen ditemukan seperti di rumah adat dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Masyarakat dulu hingga sekarang bentuk ornamen juga hadir sebagai fungsi hiasan interior masjid sehingga menambah nilai estetis. Masyarakat desa Kumun Hilir yang memiliki potensi dalam membuat perabotan dari bahan kayu atau triplek serta didukung oleh perangkat desa setempat untuk mengadakan kegiatan bersama dalam menghias interior salah satu masjid, sehingga tim membuat program pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan pelatihan industry kerajinan desain ornamen dan kaligrafi di masjid Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki oleh masyarakat desa agar mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi produk kreatif. Pelatihan industry kerajinan desain ornamen dan kaligrafi di Desa Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan stimulus kepada masyarakat dalam mengolah potensi sumber daya manusia yang produktif melalui desain produk kerajinan desain ornamen dan kaligrafi. Sejauh ini belum ada suatu upaya yang dilakukan masyarakat untuk membuat karajinan tersebut. Permasalahannya adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki warga desa. Kegiatan pelatihan ini bersifat stimulus yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta pelatihan dengan menggunakan metode survei dan wawancara, ceramah atau diskusi, praktik dan demonstrasi, serta evaluasi. Melalui pelatihan ini masyarakat desa Kumun Hilir sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat desain ornamen dan kaligrafi. Di samping itu, masyarakat desa juga sudah bisa menggunakan media teknologi dan peralatan mesin baik dari segi cara kerja, fungsi dan kegunaannya. Berdasarkan bentuk dan fungsi dari desain ornamen dan kaligrafi untuk interior masjid yang dihasilkan sudah cukup layak untuk dipasarkan dan dijadikan salah satu sumber penunjang ekonomi desa Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR GANTUNGAN KUNCI DARI BAHAN RESIN Dian Sari, Nani; Justian, Repi; Purnama Sari, Santi; Puspitasari, Fani; Umiyati, Hesti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (BHAKTIMAS)
Publisher : UNIT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - UTPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/bhaktimas.v2i1.107

Abstract

ABSTRAK Meningkatkan kreativitas dan menghasilkan produk layak pasar sangat dibutuhkan ditengah menjamurnya pembentukan UMKM di Indonesia. Program pengabdian Masyarakat yang dilakasanakan oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Utpadaka Swastika dilakukan dengan memberikan keterampilan pembuatan gantungan kunci dari bahan resin yang dipadukan dengan katalis. kegiatan berlokasi di pendopo Universitas Utpadaka Swastika dengan peserta dari SMK Bhakti Anindya. Kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali teknik grafika dan kemampuan berwirausaha bagi siswa SMK Bhakti Anindya, tujuan dari pelatihan ini untuk menambah wawasan tentang pembuatan souvenir dari bahan resin, mengenalkan dan memberikan pelatihan, kegiatan yang dilakukan menyiapkan desain, koordinasi dengan peserta pelatihan, perancangan souvenir, pelaksanaan pelatihan. Metode pelatihan pembuatan gantungan kunci secara langsung pada masyarakat khususnya siswa-siswi kelas XII DKV SMK Bhakti Anindya. Kegiatan terbukti mampu meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tentang bahan resin dan katalis yang dipadukan dengan desain grafis sehingga menghasilkan souvenir gantungan kunci layak untuk dipasarkan. Kata kunci: Resin, katalis, gantungan kunci
ANALISIS DESAIN LOGO UNIVERSITAS UTPADAKA SWASTIKA (UTPAS) : KAJIAN SEMIOTIKA Dian Sari, Nani
CREATIVA SCIENTIA Vol 1 No 1 (2024): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v1i1.91

Abstract

Logo UTPAS (Universitas Utpadaka Swastika) menghadirkan beberapa bentuk atau objek, seperti kelopak bunga, tumbuhan padi, kapas, mercusuar, pita serta di dominasi dengan warna kuning dan ungu yang tentunya mewakili identitas UTPAS. Peneliti tertarik mengkaji logo UTPAS karena ingin mengetahui makna yang terdapat pada logo UTPAS dan sekaligus mampu menjadi media informasi bagi masyarakat terhadap UTPAS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, serta dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika Charlesh Sanders Pierce. Berdasarkan hasil analisis bahwa logo UTPAS dimaknai berdasarkan jenis dan representamen yaitu menggambarkan sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki tujuan sebagai pedoman hidup setiap insan yang berada di dalam lingkupnya melalui ilmu pengetahuaan, sikap toleransi, dan penyertaan Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut direpresentasikan dengan objek bentuk buku, mercusuar dan api yang menimbulkan kesan cahaya. Selain itu pada desain logo juga menjelaskan histories lahirnya nama UTPADAKA SWASTIKA yang di representasikan dengan objek padi berjumlah tiga puluh dan kapas berjumlah enam yang di interpretasikan sebagai tanggal dan bulan lahirnya nama UTPAS. Selanjutnya berdasarkan relasi tanda dengan objeknya, logo UTPAS menggunakan representasi objek yang telah disepakati secara umum, sehingga setiap penikmat melihat visual representasi objek dalam logo mengeluarkan pernyataan (Sinsign) dengan arti yang telah disepakati secara Legisign sesuai pengalaman penikmat, serta terdapat kombinasi warna ungu menyimbolkan kreativitas dan kebijaksanaan dan warna kuning menyimbolkan kebahagiaan. Posisi bawah pada bagian logo UTPAS terdapat teks yang bertuliskan “Universitas Utpadaka Swastika” yang melambangkan hasil akhir dan landasan dari proses yang ada sebelumnya yaitu menciptakan kejayaan dengan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan. Berdasarkan keseluruhan, logo UTPAS telah memenuhi kaidah-kaidah dalam penciptaan sebuah design grafis, kaidah tersebut bisa dilihat salah satunya yaitu kesesuaian makna logo terhadap entitas.
RE-DISIGN IDENTITAS VISUAL PRODUK USAHA “KENTANG MUSTAFA DAPOER BUNDA Purnama Sari, Santi; Dian Sari, Nani
CREATIVA SCIENTIA Vol 1 No 2 (2024): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v1i2.129

Abstract

Pesatnya perkembangan zaman saat ini banyak wanita ibu rumah tangga membuka usaha atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang dapat dikelola dari rumah. Selain fleksibilitas waktu kerja, mereka juga tetap bisa menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga serta mampu menyeimbangkan antara tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan. Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memudahkan para usaha UMKM dalam memasarkan produk-produk yang diproduksi. Era digital saat ini banyak usaha UMKM memikirkan inovasi baru dalam mengembangkan bisnisnya agar lebih menarik dan meningkatkan minat pembeli, salah satunya melalui desain kemasan produk yang dipasarkan. Identitas visual memiliki peran penting dalam usaha UMKM untuk membangung citra usaha yang memudahkan konsumen atau pembeli mengingat brand suatu produk yang mereka minati. Setelah melakukan observasi usaha Kentang Mustafa Dapoer Bunda memiliki kelemahan dalam desain kemasan produk yang tanpak kurang menarik untuk bersaing dengan produk UMKM lainnya. Berdasarkan pada masalah yang telah dipaparkan peneliti akan berfokus pada perancangan ulang (Re-design) identitas visual yaitu bentuk logo dan kemasan terbaru yang lebih menarik sehingga mampu bersaing dipasaran. Pada proses re-design kemasan produk ini, peniliti menggunakan lima proses tahapan Orientation, Analysis, Conception, Design dan Implementation. melalui tahapan proses perancangan ini maka terciptalah sebuah desain kemasan baru yang lebih menarik dan kekinian sehingga mampu bersaing di dunia pasar.
LOGO AQUA DARI PERSPEKTIF ESTETIKA DEWITT H. PARKER Dian Sari, Nani; Magdalena Daely, Maria
CREATIVA SCIENTIA Vol 2 No 1 (2025): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v2i1.168

Abstract

A visual identity can represent an entity through visual communication. Visual communication can be done in various forms, one of which is a logo. A logo becomes a visual identity that can convey the ideas, vision and mission of an entity so that it can be recognized by many people. The AQUA logo is the visual identity of AQUA mineral water that can be recognized and remembered by the wider public. An attractive identity that makes AQUA accepted in society with the right communication approach from the logo. In this research, the method used is a qualitative descriptive method. This research aims to determine the value of beauty conveyed in the AQUA logo using Parker's aesthetic perspective. Based on the research results, it can be concluded that the AQUA logo design meets DeWitt H. Parker's aesthetic principles in creating an effective and easily recognized design. From clear unity, balance, suitability of themes and appropriate levels, every element in the AQUA logo contributes to strengthening the brand message as a fresh, clean and reliable drinking water product.
Karya Lukis Evelyna Dianita Dalam Kajian Sosiologi Historis Dian Sari, Nani; Justian, Repi; Dehadi, Mickhella
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2024): Besaung
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v9i1.3791

Abstract

Modern Indonesian painting developed in several big cities such as Yogyakarta, Bandung, Bali and also spread to other areas such as Bukittinggi and Padang. The art of painting in West Sumatra was pioneered by two great figures in the art of painting, namely Wakidi and M. Syafei. From the role of Wakidi and M. Syafei, several artists were born who are active at both regional and national levels, such as Ipe Makruf, Usman Efendi, Arby Samah, Afianto Arifin, Kamal Guci and others. Since then, young artists, both male and female, have emerged. One of the female painters from West Sumatra who is productive in painting is Evelyna Dianita, who is the daughter of the painter Afianto Arifin. Evelyna Dianita is a female painter born in Bukittinggi on 13 July 1966. In her artistic journey, Evelyna Dianita has participated in many well-known exhibition events, both solo and group. Most of his works are inspired by the works of his father "Afianto Arifin" with a naturalist painting style, only he emphasizes female figures more. The method used is the historical research method, which is a problem solving procedure using legacy data, both to understand events or conditions that occurred in the past, regardless of the current situation in relation to past events or conditions. Keywords : Evelyna Dianita, Painting, female painting artist