Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EKSISTENSI JANGKOI DALAM KARYA SENI GRAFIS Repi Justian; Yuniarti Munaf; Dharsono Dharsono
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19951

Abstract

AbstrakJangkoi merupakan benda budaya yang masih hidup dan berkembang pada masyarakat Kerinci dari tempo dulu. Jangkoi yaitu alat untuk mengangkut padi saat sudah dituai. Jangkoi pada zaman dahulunya sangat mudah ditemukan di daerah Kerinci, karena benda ini banyak diproduksi para pengrajin, pada umumnya benda ini digunakan penduduk Kerinci yang mata pencaharianya sebagai petani, sehingga dahulunya perkembangan benda budaya ini di tengah-tengah masyarakat Kerinci. Jangkoi saat ini keberadaannya terkesampingkan oleh perkembangan zaman, benda ini dahulunya dekat dengan masyarakat namun sekarang sudah mulai menghilang dan tidak difungsikan lagi karena zaman sudah modren alat-alat tranportasi sangat terjangkau maka dari hal ini lah para petani lebih memakai alat yang lebih efisien dan lebih praktis seperti kendaraan bermotor, gerobak dorong dan lain-lain. Maka dari hal tersebutlah timbul rasa prihatin dan sedih pengkarya bahwa keberadaan benda budaya ini semakin tertinggalkan dan tergilas oleh perkembangan zaman. Metode yang digunakan dalam penciptaan melalui beberapa tahapan sistematis yakni tahap observasi, data lapangan, eksperimen, perenungan dan pembentukan. Dari tahapan tersebut diperoleh bentuk simbol personal. Simbol yang hadir berbagai macam bentuk visualny mengikuti ekspresi perasaan pengkarya terhadap karya itu sendiri. Karya ini digarap menggunakan teknik grafis konvensional yakni cetak tinggi (reliefprint) namun pewarnaannya menggunakan handcolouring, maka pada karya ini ialah mixmedium.  Kata Kunci: jangkoi, subjek matter, seni grafis.AbstractJangkoi is a cultural object that is still alive and well in the Kerinci community from the past. "Jangkoi" is a tool for transporting rice when it is harvested. Jangkoi in the past was very easy to find in the Kerinci area, because these objects were produced by many craftsmen, in general these objects were used by Kerinci residents whose livelihoods were farmers, so that in the past the development of this cultural object was in the midst of the Kerinci community. Jangkoi is currently being sidelined by the times, this object used to be close to the community but now it has begun to disappear and is no longer functional because of the modern times, the means of transportation are very affordable, so from this, farmers use more efficient and more efficient tools. more practical, such as motorized vehicles, wheelbarrows and others. So from this there arises a sense of concern and sorrow for the workers that the existence of these cultural objects is increasingly being abandoned and crushed by the times. The method used in creation goes through several systematic stages, namely the observation, field data, experiment, reflection and formation stages. From this stage, a personal symbol is obtained. The symbols present in various visual forms follow the expression of the writer's feelings towards the work itself. This work was produced using conventional graphic techniques, namely high print (relief print), but the coloring uses hand-coloring, so in this work is mix medium. Keywords: jangkoi, subject matter, graphic arts. 
PELATIHAN INDUSTRI KERAJINAN DESAIN ORNAMEN DAN KALIGRAFI MASJID DI DESA KUMUN HILIR KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH, JAMBI Justian, Repi; Dian sari, Nani; Purnama Sari, Santi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (BHAKTIMAS)
Publisher : UNIT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - UTPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/bhaktimas.v1i2.78

Abstract

Ornamen berarti dekorasi atau hiasan sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif dan ragam hias. Ornamen juga hadir menjadi warisan budaya sebagai identitas daerah, bentuk - bentuk ornamen ditemukan seperti di rumah adat dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Masyarakat dulu hingga sekarang bentuk ornamen juga hadir sebagai fungsi hiasan interior masjid sehingga menambah nilai estetis. Masyarakat desa Kumun Hilir yang memiliki potensi dalam membuat perabotan dari bahan kayu atau triplek serta didukung oleh perangkat desa setempat untuk mengadakan kegiatan bersama dalam menghias interior salah satu masjid, sehingga tim membuat program pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan pelatihan industry kerajinan desain ornamen dan kaligrafi di masjid Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki oleh masyarakat desa agar mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi produk kreatif. Pelatihan industry kerajinan desain ornamen dan kaligrafi di Desa Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan stimulus kepada masyarakat dalam mengolah potensi sumber daya manusia yang produktif melalui desain produk kerajinan desain ornamen dan kaligrafi. Sejauh ini belum ada suatu upaya yang dilakukan masyarakat untuk membuat karajinan tersebut. Permasalahannya adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki warga desa. Kegiatan pelatihan ini bersifat stimulus yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta pelatihan dengan menggunakan metode survei dan wawancara, ceramah atau diskusi, praktik dan demonstrasi, serta evaluasi. Melalui pelatihan ini masyarakat desa Kumun Hilir sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat desain ornamen dan kaligrafi. Di samping itu, masyarakat desa juga sudah bisa menggunakan media teknologi dan peralatan mesin baik dari segi cara kerja, fungsi dan kegunaannya. Berdasarkan bentuk dan fungsi dari desain ornamen dan kaligrafi untuk interior masjid yang dihasilkan sudah cukup layak untuk dipasarkan dan dijadikan salah satu sumber penunjang ekonomi desa Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR GANTUNGAN KUNCI DARI BAHAN RESIN Dian Sari, Nani; Justian, Repi; Purnama Sari, Santi; Puspitasari, Fani; Umiyati, Hesti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (BHAKTIMAS)
Publisher : UNIT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - UTPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/bhaktimas.v2i1.107

Abstract

ABSTRAK Meningkatkan kreativitas dan menghasilkan produk layak pasar sangat dibutuhkan ditengah menjamurnya pembentukan UMKM di Indonesia. Program pengabdian Masyarakat yang dilakasanakan oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Utpadaka Swastika dilakukan dengan memberikan keterampilan pembuatan gantungan kunci dari bahan resin yang dipadukan dengan katalis. kegiatan berlokasi di pendopo Universitas Utpadaka Swastika dengan peserta dari SMK Bhakti Anindya. Kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali teknik grafika dan kemampuan berwirausaha bagi siswa SMK Bhakti Anindya, tujuan dari pelatihan ini untuk menambah wawasan tentang pembuatan souvenir dari bahan resin, mengenalkan dan memberikan pelatihan, kegiatan yang dilakukan menyiapkan desain, koordinasi dengan peserta pelatihan, perancangan souvenir, pelaksanaan pelatihan. Metode pelatihan pembuatan gantungan kunci secara langsung pada masyarakat khususnya siswa-siswi kelas XII DKV SMK Bhakti Anindya. Kegiatan terbukti mampu meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tentang bahan resin dan katalis yang dipadukan dengan desain grafis sehingga menghasilkan souvenir gantungan kunci layak untuk dipasarkan. Kata kunci: Resin, katalis, gantungan kunci
ANALISIS FORMALISTIK, EKSPRESIVISTIK DAN INSTRUMENTALISTIK PADA POSTER SERIAL FILM ‘GAMPANG CUAN’ justian, repi
CREATIVA SCIENTIA Vol 1 No 1 (2024): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v1i1.81

Abstract

Sarana informasi banyak sekali ragamnya, salah satunya poster sebagaisarana media informasi dalam hal media iklan, seperti halnya Film GampangCuan karya Rahabi Mandra viral di media sosial akhir 2023 lalu, karenabanyaknya poster yang tersebar diberbagai platfoam yang membuatnyaberkembang cukup cepat. Poster film memiliki peranan sangat pentingdalam proses mempromosikan sebuah film. Selain sebagai identitas film,poster film juga mengandung banyak informasi yang dapat ditampilkanmelalui warna, ilustrasi, maupun tipografi. Film ini cukup diminati danditonton oleh banyak orang karena dibintangi oleh tokoh kondang danpemain yang tengah naik daun di dunia perfilman Indonesia serta memilikigenre drama komedi. Penelitian pada poster film ‘Gampang Cuan’ inimerupakan penelitian kualitatif, dengan metode analisis data menggunakanempat tahapan tinjauan desain yaitu deskriptif, analisis formal, interpretasi,dan evaluasi. Poster film menggunakan pendekatan formalistik,ekspresivistik, dan instrumentalistik secara elemen visual, layout, danwarna, bertujuan untuk menunjukkan makna dari poster. Serial film yangberjudul ‘Gampang Cuan’ menggunakan penelitian metode deskriptifkualitatif untuk menggambarkan alur benang merah hingga informasi yangdi analisis dapat tersampaikan. Kesimpulan atas hasil keseluruahan darimetode penelitian dan pendekatan yang diterapkan dari prinsip desain danelemen utama visual, bahwa memiliki pengaruh yang vital dalam prosespembuatan tata letak sebuah poster sehingga menjadi lebih menarik.
Kajian Estetika Pada Desain Kemasan Kopi Bubuk Asli Nur Cahya Since 1943: Kajian Estetika Pada Desain Kemasan Kopi Bubuk Asli Nur Cahya Since 1943 Justian, Repi
CREATIVA SCIENTIA Vol 1 No 2 (2024): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v1i2.126

Abstract

Kopi Nur Kerinci merupakan pelopor produk kopi yang diproduksi secara langsung di Kerinci, mulai dari penanaman bibit biji kopi dilakukan oleh petani lokal hingga proses produksi dan pengolahan dilakukan di Kerinci. Kemasan merupakan perantara yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen. Kehadiran elemen visual yang merupakan area terdepan kemasan dikhususkan menempatkan identitas merek dan elemen visual, disusun dengan prinsip desain estetika agar mampu mencapai tujuan komunikasi produk (komunikator) dengan komunikan (konsumen) melalui desain kemasan yang estetis dari setiap elemen visual yang mendasarinya akan menampilkan susuan yang memiliki nilai estetika dari tangan desainer sehingga menarik untuk dilihat dan dipandang. Estetika menurut Djelantik semua benda ataupun peristiwa kesenian mengandung tiga aspek yang mendasar yaitu yang pertama berupa Wujud atau Rupa (Appearance), yang kedua adalah Bobot atau Isi (Content, Substance), dan yang ketiga adalah Penampilan atau Penyajian (Presentation). Penelitian ini tetap didasari dengan melakukan pendekatan dari kualitatif yakni bagaimana proses pengumpulan data dari deskripsi desain kemasan, melakukan analisa data Analisis formal, yaitu Pengumpulan data melalui wawancara bersama informan.
ANALISIS ESTETIKA PADA POSTER FILM ‘THE BIG 4’ DENGAN PENDEKATAN FORMALISTIK, EKSPRESIFISTIK, DAN INSTRUMENTALISTIK justian, repi; Maretita, Alisa
CREATIVA SCIENTIA Vol 2 No 1 (2025): CREATIVA SCIENTIA
Publisher : Universitas Utpadaka Swastika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70429/creativascientia.v2i1.167

Abstract

The process of extracting information in the current era of digitalization is very easy to access, one of which is access to information on the latest and old films for the public to watch and see. One information medium that is easily accessible digitally is posters.  Posters are a means of information media in terms of advertising media, such as the film The Big 4 by Timo Tjahjanto. Film posters have a very important role in the process of promoting a film. The aim of this research is to identify the visual characteristics of the poster that is made so that it can describe the contents of the entire film and the elements used to make this film interesting to watch just by looking at the poster presented. The research method used in this research is a qualitative descriptive method. This qualitative descriptive method only relies on poster visuals regarding color, layout, typography, photography and illustrations. The theoretical approaches used in this research are formalistic, expressive and instrumentalistic from design principles. The research results show that the use of color, layout, typography, photography and illustrations used in posters really influence the audience because it makes it easier for them to recall the contents of the film just by looking at the poster. The poster designed also looks simple and to the point in conveying the content of the film that will be shown. The elements included successfully convey the genre and theme of the film.
Karya Lukis Evelyna Dianita Dalam Kajian Sosiologi Historis Dian Sari, Nani; Justian, Repi; Dehadi, Mickhella
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2024): Besaung
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v9i1.3791

Abstract

Modern Indonesian painting developed in several big cities such as Yogyakarta, Bandung, Bali and also spread to other areas such as Bukittinggi and Padang. The art of painting in West Sumatra was pioneered by two great figures in the art of painting, namely Wakidi and M. Syafei. From the role of Wakidi and M. Syafei, several artists were born who are active at both regional and national levels, such as Ipe Makruf, Usman Efendi, Arby Samah, Afianto Arifin, Kamal Guci and others. Since then, young artists, both male and female, have emerged. One of the female painters from West Sumatra who is productive in painting is Evelyna Dianita, who is the daughter of the painter Afianto Arifin. Evelyna Dianita is a female painter born in Bukittinggi on 13 July 1966. In her artistic journey, Evelyna Dianita has participated in many well-known exhibition events, both solo and group. Most of his works are inspired by the works of his father "Afianto Arifin" with a naturalist painting style, only he emphasizes female figures more. The method used is the historical research method, which is a problem solving procedure using legacy data, both to understand events or conditions that occurred in the past, regardless of the current situation in relation to past events or conditions. Keywords : Evelyna Dianita, Painting, female painting artist
Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Batik Besurek Dalam Konteks Komersialisasi Saputra, Anggo Ahmad; Justian, Repi; Sari, Santi Purnama
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 10 No. 3 (2025): Besaung: Agustus-November
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v10i3.6160

Abstract

Batik besurek is an Indonesian intangible cultural heritage from Bengkulu Province with Arabic Malay calligraphy motifs. Initially, this cloth contained sacred philosophical-religious meanings and was used in traditional contexts. This study analyzes Batik besurek in the context of modern commercialization, which is motivated by the tension between the preservation of cultural heritage and market demands that risk eroding these fundamental values. The research aims to identify forms of shifting symbolic meanings, analyze driving factors, and reinterpret symbolic constructions among producers and consumers. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through observation, in-depth interviews with artisans, designers, and business actors, and documentation studies. Data analysis used Roland Barthes' semiotics to describe the denotative, connotative, and mythical meanings of commercial Batik besurek products. The results show a shift in meaning from sacred values ​​to aesthetic and economic values. Driving factors include market pressures, digital marketing strategies, and designers' interpretations of tradition. The study's conclusion underscores that commercialization has the potential to degrade the cultural meaning of Batik besurek despite its positive economic impact. These findings provide important input for stakeholders in formulating sustainable conservation strategies.