Jenis pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja yang sangat besar, aktivitas yang berulang, dan peregangan otot yang berlebihan dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal. PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat sehingga pajanan ergonomi dapat dialami oleh pekerjanya. 7 dari 10 pekerja di PMI Kota Tangerang Selatan mengalami keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja di PMI Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer (kuesioner dan observasi) dan sekunder (data pekerja) menggunakan metode cross sectional. Sampel diambil menggunakan total sampling dengan jumlah 59 orang. Berdasarkan hasil analisis uji bivariate, diketahui bahwa terdapat 2 variabel independen yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal yaitu usia kerja (p-value = 0,049) dan masa kerja (p-value = 0,011) sedangkan yang tidak berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal yaitu Indeks Massa Tubuh (p-value = 0,907). Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara usia kerja dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja di PMI Kota Tangerang Selatan dan tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja di PMI Kota Tangerang Selatan. Bagi pihak PMI Kota Tangerang Selatan diharapkan dapat menyesuaikan posisi dengan alat kerja yang digunakan dan melaksanakan pelatihan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal pada pekerja di PMI Kota Tangerang Selatan.