Johar Setiyadi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Laju Erosi DAS Citarum dari Hulu Hingga Kawasan Muara Menggunakan Sistem Dinamik Hari Prihatno; Johar Setiyadi
Jurnal Kelautan Nasional Vol 16, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.949 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v16i2.9974

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan DAS terbesar yang ada di Jawa Barat. Sedimentasi waduk, dan banjir musiman merupakan permasalahan yang sering terjadi dan merupakan akibat dari erosi dan sedimentasi yang berkepanjangan pada DAS Citarum. Erosi tanah oleh air dapat terjadi akibat tumbukan butiran tanah oleh air dan akibat aliran air permukaan. Tujuan dari tulisan ini adalah memprediksi seberapa besar laju erosi tahunan pada DAS Citarum dengan memanfaatkan pemodelan Power Sim. Sebagai data inputan untuk model digunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE), adapun untuk mengetahui laju erosi tahunan yang dinyatakan dalam ton/km2/tahun, dibutuhkan perhitungan data indeks kemiringan lereng, nilai tata guna tanah, erodibilitas dan erosivitas. Hasil perhitungan prediksi hingga 100 tahun menunjukkan laju erosi terkecil secara garis besar berada pada area muara dengan nilai laju erosi lebih dari 60 ton/km2/tahun, sementara laju erosi lebih besar dari 200 ton/km2/tahun dengan prediksi perhitungan 100 tahun kedepan mendominasi area hulu DAS Citarum.
Simulasi Numerik Dampak Badai George dan Jacob (2007) Terhadap Tinggi Gelombang Signifikan pada Laut Selatan Jawa Hingga Nusa Tenggara: Numerical Simulation of The Impact of Hurricanes George and Jacob (2007) on Significant Wave Height in The South Sea of Java and Lesser Sunda Islands Helwis Liufandy; Denny Sugianto; Widodo S. Pranowo; Johar Setiyadi; Baskoro Rochaddi
Jurnal Chart Datum Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL CHART DATUM
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v8i1.224

Abstract

Gelombang laut adalah gerakan naik dan turunnya air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut dihasilkan karena gaya pembangkit yang bekerja di laut salah satunya adalah angin. Angin dari siklon tropis dapat menjadi gaya pembangkit yang kuat bagi gelombang laut, sehingga gelombang laut yang terbentuk cenderung memiliki ketinggian yang lebih tinggi serta energi yang lebih besar. Bila gelombang tinggi tiba bersamaan dengan saat laut pasang, maka akan terjadi banjir yang biasanya disebut dengan gelombang badai. Simulasi hidrodinamika pada penelitian ini dilakukan menggunakan program Delft 3D. Delft 3D merupakan program open source yang dikembangkan oleh TU Delft (Delft University of Technology). Hasil dari model Delft 3D pada titik a memiliki nilai tinggi gelombang maksimal sebesar 4,989 m. Pada titik b memiliki nilai tinggi gelombang maksimal sebesar 5,099 m. Pada titik c memiliki nilai tinggi gelombang maksimal sebesar 4,027 m. Pada titik d memiliki nilai tinggi gelombang maksimal sebesar 7,144 m.
Halaman Depan Vol 1 No 2 Johar Setiyadi
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Karakteristik Arus Permukaan Laut pada Selat Madura: Characteristics of Sea Surface Current in Madura Strait Dumatubun, Innocentius Arya Panji Pramudewata; Widodo Setiyo Pranowo; Aida Sartimbul; Johar Setiyadi; Syarifah Hikmah Julinda Sari; Fahreza Okta Setyawan
Jurnal Chart Datum Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v10i1.325

Abstract

Selat Madura merupakan perairan yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura yang memiliki ciri yaitu relatif dangkal dan perairan semi tertutup. Sehingga pola pergerakan arus di Selat Madura mendapatkan pengaruh dari sistem angin muson di Indonesia yang berbeda tiap musimnya dan pergerakan massa air dari Laut Jawa dan Laut Bali bertemu di Selat Madura. Data arus permukaan didapatkan dari Marine Copernicus yang kemudian divisualisasikan dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV). Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan dan arah arus permukaan laut di Selat Madura beragam tiap musimnya. Ketika Musim Barat, pergerakan massa air mayoritas datangnya dari Laut Jawa dengan kecepatan kemudian berbelok masuk ke Selat Madura begitu sebaliknya yang terjadi saat Musim Timur. Rata-rata kecepatan arus berdasarkan area kajian dimana pada Utara Selat Madura (III) memiliki kecepatan sebesar 0,06-0,41 m/s. Area kajian tepat pada Selat Madura (I dan II) memiliki rata-rata kecepatan yang terbilang rendah dengan nilai berkisar 0,03-0,15 m/s. Hal tersebut dikarenakan perairan Selat Madura merupakan perairan semi-tertutup sehingga angin yang bertiup di atas permukaan laut tidak konstan.