Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Distribusi dan Kajian Dampak Radionuklida 137Cs di Pesisir Barat Pulau Sumatera Murdahayu Makmur; Wahyu Retno Prihatiningsih; Mohamad Nur Yahya
Jurnal Segara Vol 16, No 1 (2020): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.811 KB) | DOI: 10.15578/segara.v16i1.7694

Abstract

Penelitan mengenai distribusi radionuklida 137Cs pada sedimen dan air laut permukaan  dan kajian dampaknya terhadap biota telah dilakukan di perairan laut di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera, pada 2015. Sampel sedimen diambil menggunakan sedimen grab, dikeringkan, dihaluskan dan dihomogenkan. Sampel air laut permukaan sebanyak 80 liter diprekonsentrasi dan endapannya dikeringkan. Pengukuran dilakukan menggunakan spektrometri gamma baik untuk sedimen dan air laut. Hasil pengukuran aktivitas 137Cs pada sedimen berkisar dari 0,013 Bq/Kg sampai dengan 0,589 Bq/Kg dengan rerata 0,233 Bq/Kg (n=18) dan pada air laut permukaan dari 0,042 Bq/m3 sampai dengan 0,205 Bq/m3 dengan rerata sebesar 0,123 Bq/m3 (n=7). Aktivitas 137Cs pada sedimen dan air laut yang terukur sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera mempunyai rentang konsentrasi aktivitas yang hampir sama dengan hasil penelitian yang dilakukan lokasi lainnya di Samudera India. Menggunakan program Erica Tool Tier 2, diketahui bahwa tidak ada dampak 137Cs terhadap biota pada lokasi penelitian, karena nilai rasio total dosis yang diterima oleh biota tersebut lebih kecil dari 1 dibandingkan dengan screening level Tier 2 sebesar 10 μGy/h.
ANALISIS KANDUNGAN KARBON ORGANIK TOTAL (KOT) DALAM SEDIMEN DI PERAIRAN SLUKE KABUPATEN REMBANG Nova Putri Dewanti; Muslim Muslim; Wahyu Retno Prihatiningsih
Journal of Oceanography Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.426 KB)

Abstract

Perairan Sluke terletak di bagian timurKabupaten Rembang yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Sedimen dasar laut selalu menjadi tempat pengendapan utama dari berbagai proses yang terjadi di laut. Bahan organik dapat menjadi parameter penilaian tingkat kesuburan suatu perairan.Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui konsentrasi dan distribusiKarbon Organik Total (KOT) dalam sedimen.Pengambilan data dilakukan pada tanggal 8 Maret 2015 dengan menggunakan metode purposive sampling.Data tersebut diperolehdari 9 stasiun penelitian yang mewakili wilayah perairan tersebut.Data primer berupa sampel sedimen dasar, sedangkan data sekunder meliputi pergerakan arus Perairan Sluke. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode analisa tekstur sedimen menggunakan metode dry sieving (pengayakan) dan wet sieving (pemipetan), sedangkan metode pengukuranKarbon Organik Total (KOT) dalam sedimen menggunakan metode loss of weight on ignition (LOI %). Metode pengukuran arus menggunakan metode euler.Hasil penelitian ini adalah konsentrasiKarbon Organik Total (KOT) dalam sedimen di Perairan Sluke berkisar antara 3,401% - 13,739%.Distribusi Karbon Organik Total (KOT) dalam sedimen dipengaruhi oleh jenis butir sedimen, dimana jenis butir sedimen yang halus seperti lanau dan lempung memiliki kandungan Karbon Organik Total (KOT) lebih tinggi dibandingkan dengan jenis butir sedimen yang kasar seperti pasir.Pergerakan massa air tidak mempengaruhi distribusi Karbon Organik Total dalam sedimen secara signifikan. 
Activity Concentration of 226Ra and 232Th in Sediments and Seawater of Cirebon (Northern West Java) Muhaemin, Moh; Wahyu Retno Prihatiningsih; Mohamad Nur Yahya; Yogi Priasetyono; Anggun Dinanti Pantis; Salsabela Marisya Athariq; Murdahayu Makmur; Deddy Irawan Permana Putra; Ambar Winansi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 2026: JIPK VOLUME 18 ISSUE 1 YEAR 2026 (FEBRUARY 2026, ISSUE IN PROGRESS)
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research 226Ra and 232Th were determined in sediments and seawater of Cirebon waters. The activity of natural radionuclides varies in Cirebon waters. Natural radioactivity in sediment is relatively higher than in seawater. Natural radioactivity in sediment and seawater is comparable to other regions' levels.   Abstract 226Ra and 232Th are natural radionuclides with long half-lives, and they have a dangerous radiation exposure effect on marine biota and even humankind. This study investigates the activity concentration and horizontal distribution of natural radionuclides 226Ra and 232Th in sediments and seawater from the coastal waters of Cirebon, Indonesia, directly adjacent to the Cirebon Coal-Fired Power Station (CFPS). The activity concentrations of 226Ra and 232Th radioactivity were measured using gamma-ray spectrometry. Radioactivity analysis of 226Ra and 232Th was conducted on sediment and seawater columns. Furthermore, Ocean Data View (ODV) version 5.8.2 software was used to analyse the horizontal distribution pattern. The results showed that the highest concentrations of 226Ra and 232Th radioactivity were found in the sediment rather than the water column, even though they varied by location. The concentration activity of 226Ra and 232Th radioactivity was found to be a linear function of distance from the potential pollution source. Higher activity was detected at stations closer to the pollution source (CFPS). There was no significant effect of the depth of radionuclide distribution. Further monitoring activities at Cirebon’s CFPS should be conducted to predict and manage the impact on biota and human life.