Claim Missing Document
Check
Articles

SEBARAN KARBON ORGANIK TOTAL PADA SEDIMEN DI PERAIRAN LAUT BELITUNG Retno Argian Pangesti Putri; Muslim Muslim; Murdahayu Makmur
Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2311.005 KB)

Abstract

Kepulauan Belitung merupakan kepulauan yang mayoritas penduduknya didominasi oleh nelayan. Tidak jarang pulau ini dikunjungi oleh wisatawan sehingga banyak aktivitas yang berlangsung terutama di pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran karbon organik total pada sedimen sebagai parameter kondisi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisa deskriptif. 6 stasiun ditentukan untuk mewakili kawasan Perairan Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran karbon organik total pada sedimen mempunyai konsentrasi tertinggi 12,05%. Kisaran konsentrasi karbon organik total pada sedimen yaitu  0,78% – 12,05%.
Analisa Kandungan Radionuklida 40K pada Sedimen di Perairan Pulau Tikus, Bengkulu Ankladito Hazmanda Syaher; Muslim Muslim; Murdahayu Makmur
Journal of Oceanography Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.249 KB)

Abstract

Naturally occurring radioactive material (NORM) adalah bahan yang umum ditemukan di lingkungan yang mengandung unsur radioaktif berasal dari alam. Radioaktivitas alam pemancar gamma energi tinggi berupa 40K secara umum dapat meningkat akibat kegiatan pengolahan hasil tambang dan industri. Provinsi Bengkulu memiliki potensi tambang dan cadangan sumber daya mineral sebagai bahan baku industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai aktivitas 40K pada sedimen dasar di lingkungan perairan Bengkulu. Selain itu untuk mengetahui pengaruh persentase jenis sedimen dan kandungan karbon terhadap konsentrasi radionuklida pada sedimen dasar. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 17 September 2014 di wilayah perairan Pulau Tikus, Bengkulu. Analisa aktivitas 40K; persentase jenis sedimen; dan kandungan karbon dilaksanakan di laboratorium Kelompok Radioekologi Kelautan BATAN dan laboratorium Geologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang. Radionuklida 40K yang terkandung dalam sedimen dasar dengan nilai antara 61,62 - 152,24 Bq/kg. Kisaran nilai aktivitas ini tergolong rendah dan menunjukkan belum terjadi pengkayaan radionuklida alam akibat proses pertambangan dan industri. Perbandingan persentase jenis sedimen dan kandungan karbon menunjukkan hubungan sangat lemah sampai kuat dengan aktivitas radionuklida 40K (R2 berkisar antara  0,0989 - 0,6676). Setelah dilakukan pengelompokan stasiun berdasarkan kedalaman ≥140 dm dan ≤10,6 dm aktivitas 40K dengan persentase jenis sedimen dan kandungan karbon menunjukkan hubungan bervariasi dari sangat rendah hingga sangat kuat (R2 berkisar antara 0,0003 - 0,9984) yang kemungkinan dipengaruhi sifat kimia senyawanya.
DISTRIBUSI RADIONUKLIDA 137Cs DI PERAIRAN SELAT PANAITAN – SELATAN GARUT Pinta Budi Pradana Hutama; Muslim Muslim; Heny Suseno; Ikhsan Budi Wahyono
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.509 KB)

Abstract

Abstrak                 Penggunaan radionuklida dalam pengembangan energi terbarukan sangat marak dilakukan akhir-akhir ini. Penggunaan tersebut tidak terlepas dari resiko kecelakaan yang dapat terjadi. Kecelakaan Fukushima pada tahun 2011 silam merupakan salah satu contohnya, dan menyumbangkan sejumlah radionuklida antropogenik ke lingkungan laut salah satunya ialah 137Cs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi 137Cs di perairan Selat Panaitan – Selatan Garut yang mungkin terbawa dari sumber (Fukushima) oleh pola arus global. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September dengan kapal riset Baruna Jaya IV BPPT. Sampel selanjutnya dipreparasi dan dianalisis di Laboratorium Bidang Radioekologi Kelautan BATAN pada bulan Oktober 2012 – Desember 2012. Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive sedangkan analisis konsentrasi 137Cs menggunakan metode dari IAEA – MEL (International Atomic Energy Agency’s Marine Environmental Laboratories). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran konsentrasi 137Cs di perairan Selat Panaitan – Selatan Garut terdeteksi relatif sama antar stasiun penelitian yakni 0,14 – 0,30 mBq/L. Nilai tersebut sangatlah kecil bila dibandingkan penelitian sebelumnya di daerah dekat sumber. Hal ini dapat terjadi karena adanya pola arus global yang membawa lepasan 137Cs dari sumber hingga perairan Indonesia. 
ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PATIMBAN SUBANG JAWA BARAT Hana Farah Frida Firismanda; Sugeng Widada; Muslim Muslim
Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.966 KB)

Abstract

Perairan sekitar muara Sungai Sewo Patimban dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai alur layar untuk keluar dan masuk kapal. Aktifitas di muara Sungai Sewo yang cukup tinggi berdampak pada endapan sedimen yang menyebabkan pendangkalan. Faktor hidro oseanografi seperti arus dan pasang surut merupakan faktor penting dalam persebaran sedimen dasar. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen dasar berdasarkan ukuran butir. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 - 28 Desember 2016 di perairan sekitar muara Sungai Sewo Patimban. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Pengolahan data arus dilakukan secara hidrodinamika 2D menggunakan software MIKE 21. Pengolahan data pasang surut menggunakan metode Admiralty. Analisis sedimen dasar menggunakan metode Granulometri. Analisis sedimen tersuspensi di muara sungai menggunakan metode Gravimetri. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan arus bergerak dari arah barat laut ke tenggara saat pasang dengan kecepatan tertinggi 0,1783 m/det dan dari arah tenggara ke barat laut saat surut dengan kecepatan tertinggi 0,0994 m/det. Jenis sedimen dasar yang ada di perairan Patimban yakni lanau (silt) dan lempung (clay) dengan nilai dominan silt di muara sungai berkisar 80,667% – 95,556% dan di daerah laut berkisar 80,952 % – 89,286%. Nilai sedimen tersuspensi di muara sungai berkisar antara 416 mg/l – 460 mg/l saat pasang sedangkan saat surut berkisar antara 313 mg/l – 383 mg/l, selain itu debit sungai sebesar 1,361 m3/det saat pasang dan saat surut sebesar 1,277 m3/s menyebabkan penumpukan sedimen di muara sungai. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa presentase kandungan jenis sedimen pada daerah muara sungai memiliki kandungan jenis sedimen lanau lebih besar dibandingkan daerah sekitar pantai.
STUDI KARBON ORGANIK DI SEDIMEN DENGAN UKURAN BUTIR PADA PERAIRAN TELUK JAKARTA Marissa Dwikartika; Muslim Muslim; Murdahayu Makmur
Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.237 KB)

Abstract

Perairan Teluk Jakarta memiliki berbagai aktivitas yang menimbulkan pencemaran kandungan organik yang berasal dari matinya hewan atau tumbuhan yang terendapkan dalam waktu lama atau kandungan anorganik hasil dari aktivitas industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karbon organik di sedimen dengan ukuran butir sedimen kaitannya dengan arus permukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Penentuan 6 stasiun yang mewakili daerah penelitian secara keseluruhan secara purposive. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karbon organik tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap ukuran butir sedimen yang kasar (pasir).  Arus berpengaruh terhadap karbon organik karena terjadi proses pengadukan.
STUDI KANDUNGAN RADIONUKLIDA CESIUM-137 (137CS) DALAM SEDIMEN DI PERAIRAN SEMENANJUNG MURIA KABUPATEN JEPARA Sigit Kurniawan; Muslim Muslim; Heny Suseno
Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.019 KB)

Abstract

AbstrakSejak tahun 1950 hingga 1960 banyakunsur radionuklida anthropogenik yang terlepas baik di laut dan di darat. Radionuklida yang masuk ke lautan akan tertranportasi ke beberapa tempat, termasuk juga ke perairanlautsampaike sedimenlautmelaluifenomenalaut yang ada.Padasedimenkonsentrasi radionuklida mencapai102 hingga 106 kali lebih besar daripada di air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsentrasi 137Cs pada sedimen dan pola sebarannyaberdasar arus pasang surut di perairan Semenanjung Muria. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 07 Mei 2013 dan proses analisa dilakukan di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada bulan Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif karena menggambarkan situasi yang diteliti dalam waktu terbatas dan tempat tertentu untuk melihat situasi dan kondisi secara lokal. Hasil penelitian menunjukan nilai konsentrasi 137Cs pada sedimen berkisar antara antara 1,45-1,63 Bq/kg. Sebaran radionuklida 137Csdipengaruhioleh arus pasang surut dan topografi pantai.Sedangkandarianalisaregresi menunjukan tidakadanyahubunganantaratingkatkonsentrasi radionuklida 137Csterhadapukuranbutirsedimen.
PENGARUH MONSUN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN SELATAN BALI Aditya Gilang Saraswata; Petrus Subardjo; Muslim Muslim
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.249 KB)

Abstract

Abstrak Klorofil-a merupakan pigmen yang sangat penting dalam proses fotosintesis fitoplankton di laut. Sedangkan suhu merupakan salah faktor dapat mempengaruhi proses fotosintesis di laut baik secara langsung maupun tidak langsung. Perairan selatan Bali merupakan salah satu daerah yang terletak di antara daerah pembangkit angin monsun, yaitu benua Asia dan Australia. Untuk mengukur konsentrasi klorofil-a dan suhu di permukaan laut dideteksi dengan Satelit Oseanografi, yaitu Aqua-MODIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh monsun (Timur dan Barat) terhadap perubahan distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a di perairan selatan Bali. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa pada monsun Timur, suhu permukaan laut memiliki kisaran nilai yang relatif lebih rendah daripada monsun Barat. Sedangkan konsentrasi klorofil-a memiliki kisaran nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan monsun Barat. Nilai suhu permukaan laut di perairan Selatan Bali memiliki kisaran nilai 26,167 oC-29,849 oC dan pada monsun barat nilai suhu permukaan laut berkisar 25,495 oC-32,774 oC. Nilai konsentrasi klorofil-a di perairan selatan Bali pada monsun Timur berada pada 0,17 mg/m3-0,996 mg/m3 dan nilai konsentrasi klorofil-a pada monsun Barat berkisar 0,031 mg/m3-0,352 mg/m3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, perubahan distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a di perairan selatan Bali dipengaruhi oleh adanya pergerakan angin monsun (Timur dan Barat).
STUDI SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN TEKSTUR SEDIMEN DI PERAIRAN SAYUNG, DEMAK Mia Juni Pratiwi; Muslim Muslim; Heny Suseno
Journal of Oceanography Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.231 KB)

Abstract

Sedimen adalah suatu proses akumulasi mineral yang diakibatkan oleh adanya pengendapan dari partikel yang terbentuk melalui proses kimia di laut. Pengambilan sampel sedimen dilakukan di perairan Sayung, Demak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari proses pengendapan maupun transportasi sedimen berdasarkan tekstur sedimen. Analisa tekstur sedimen menggunakan metode Eleftheriou dan McIntyre dan granulometri (pengayakan). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tekstur sedimen di perairan Sayung, Demak didominasi oleh jenis lanau (3,9-62,5 µm). 
ANALISIS JENIS UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN SLUKE, REMBANG Chairun Annisa Aryanti; Muslim Muslim; Murdahayu Makmur
Journal of Oceanography Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.383 KB)

Abstract

Perairan Sluke, Rembang, merupakan perairan yang terletak di Pantai Utara Jawa Tengah. Di kawasan ini terdapat aktivitas nelayan dan perusahaan listrik tenaga uap. Persebaran sedimen di kawasan ini perlu diketahui untuk informasi berkaitan dengan aktivitas perusahaan listrik tenaga uap maupun kegiatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ukuran butir  yang dihubungkan dengan pola pergerakan arus di Perairan Sluke, Rembang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 8 Maret 2015 dengan menggunakan metode purposive sampling. Data tersebut diperolehdari 9 stasiun penelitian yang mewakili wilayah perairan tersebut. Data primer berupa sampel sedimen dasar dan data arus lautsedangkan data sekunder meliputi peta batimetri Perairan Sluke.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode analisa tekstur sedimen menggunakan metode dry sieving (pengayakan) dan wet sieving (pemipetan). Metode pengukuran arus menggunakan metode euler.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur sedimen di Perairan Sluke didominasi oleh lanau. Kecepatan arus relatif kecil sehingga jenis sedimen didominasi oleh lanau.
ARUS PERMUKAAN YANG BERPENGARUH TERHADAP DISTRIBUSI 137Cs (CESIUM-137) DI PERAIRAN GRESIK Fauziah Rafsani; Muslim Muslim; Heny Suseno
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pencemaran laut di Perairan Gresik yang belum mendapat perhatian dan belum banyak diteliti adalah pencemaran zat radioaktif  radionuklida 137Cs. Unsur radionuklida ini mendapat perhatian karena sifatnya yang mudah larut di dalam air. Pencemaran apapun baik yang berasal dari daratan (land base pollution) maupun dari lautan (marine base pollution) secara langsung maupun tidak, akan signifikan mempengaruhi lingkungannya yang tidak mengenal batas teriotorial tetapi bisa bersifat global, sehingga pengetahuan tentang sirkulasi dan pergerakan polutan (termasuk zat radioaktif) sangat penting untuk diprediksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui arus  permukaan yang berpengaruh  terhadap proses distribusi kandungan 137Cs di perairan Gresik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus tertinggi berada pada angka 0,191 m/s dan kecepatan arus terendah 0,006 m/s. Arus permukaan yang membawa kandungan radionuklida hingga sampai ke perairan Gresik adalah Arus Mindanao yang masuk ke dalam jalur ARLINDO.
Co-Authors Aditya Gilang Saraswata Agustini Sinaga Ahmad Arif Ajizul Hunafah Umri AKBAR MAULANA Alfi Satriadi Alma Pratiwi Alwan Hadiyanto Amalia Rezki Septiani Amin Ankladito Hazmanda Syaher Ardi Ardi Asraf Kurnia Budimansyah Budimansyah Bukhari M Chairun Annisa Aryanti Darwis Lannai Diah Mukminatul Hasyimi Dian Nurdiansyah Dimas Pratomo Fauziah Rafsani Fitriawati Fitriawati H. Abdul Razak Nasution Hana Farah Frida Firismanda Heny Suseno Heri Effendi I Putu Axl Akbar Kurniawan Ikhsan Budi Wahyono Imroatul Muthoharoh Iqbal Aditya Putra Ismia Unasian Sari Jayanti Wahyuning Diyat Junidar Junidar Kikye Martiwi Sukiakhy Lilik Maslukhah M. Andri Bagustara Barus Maria Kurniawati Marissa Dwikartika Mia Juni Pratiwi Mobit Mobit Mohamad Arif Rahmansyah Mohamad Fadel Syahputra Muhamad Fajri Muhammad Adil Muhammad Dhafir Muhammad Fadhil Muhammad Faisal AR Pelu Muhammad Hattab Muhammad Ramadhan Muhammad Ridhwansyah Pasolo Muhammad Su’un Mukhriza Pratama Munawar Rahmat Murdahayu Makmur Nova Putri Dewanti Nur Fitriah Nur Qomari Nurmalia Hidayah Nurul Fatimah Yunita Nuur Wahidah Olih Solihin Pahlawarni Girsang Parlindungan Sinaga Petrus Subardjo Pinta Budi Pradana Hutama Pristika Handayani Ratih Siti Aminah Renny Eko Yuliarinda Retno Argian Pangesti Putri Saifuddin Amin Shafa Kamiliya Sigit Kurniawan Siti Aisyah Siti Nur Aisha Sri Azizah Nazhifah Sri Hartuti Sri Iswati Sri Yulina Wulandari Sugeng Widada Syafaruddin Syafaruddin Syamsuri Rahim Udin Supriadi Wahyu Retno Prihatiningsih Warsito Atmodjo Yaya Sonjaya Yaya Sonjaya Zulfahrizal Zulfahrizal