STEFAN THEISEN
Hein Heinrich University-Dusseldorf Germany

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prevalensi dan Distribusi Cacing Pada Berbagai Organ Ikan Selar Bentong FRISKA TAMBA, MORI; DAMRIYASA, I MADE; ADI SURATMA, NYOMAN; THEISEN, STEFAN
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.704 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan distribusi cacingpada berbagai organ ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus) yangdipasarkan di Kedonganan, Badung. Sampel yang digunakan adalah 35 ekor ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus) yang berasal dari pasar ikan Kedonganan. Ikan diperiksa di laboratorium secara kasat mata yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dibawah mikroskop. Selanjutnya data mengenai distribusi cacing pada berbagai organ yang didapat dalam penelitian dapat digunakan rancangan penelitian Crosss Sectional Study yang dilaporkan secara deskriptif. Hasil pengamatan terhadap sampel adalah ditemukannya 4 jenis parasit cacing, yaitu dari filum cacing Nemathelminthes (Anisakis spp, Camallanus spp, dan Acanthocephala) dan Plathyhelminthes (Digenea). Cacing Anisakiss spp ditemukan pada organ rongga perut, usus, pylorik, perut, dan gonad. Hal ini diakibatkan karena Anisakis spp pada ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus) masih berupa larva yang hidupnya motil sehingga bisa berpindah tempat. Sedangkan Anisakis spp dewasa terdapat pada mamalia laut (lumba-lumba dan paus), dimana cacingnya sudah bersifat dormant/ menetap pada jaringan otot. Organ alami Camallanus spp adalah pada organ usus, tetapi dalam penelitian ini cacing Camallanus spp ditemukan pada organ gonad. hal ini disebabkan karena adanya migrasi cacing. Acanthocephala merupakan cacing berkepala duri, karena kekhasan tubuhnya yang memiliki proboscis yang dilengkapi dengan kait. Dalam penelitianini Acanthocephala ditemukan pada organ usus. Serta cacing lainnya dari filum Plathyhelminthes yaitu Digenea. Dimana Digenea memiliki ciri yang khas yaitu mempunyai oral sucker dan ventralsucker. Anisakis spp merupakan cacing yang paling banyak ditemukan yaitu 83,8% dari total jumlah cacing yang ditemukan. Sedangkan cacing Camallanus spp dan Acanthocephala merupakan parasit cacing yang paling sedikit ditemukan yaitu sekitar 0,95%. Serta cacing lainnya adalah Digenea yaitu sekitar 14,3%.