Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH BULELENG DALAM MENGURAI SAMPAH PLASTIK DI KABUPATEN BULELENG I Nyoman Ariyoga; Gede Agus Jaya Negara
PARIKSA: Jurnal Hukum Agama Hindu Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/pariksa.v5i2.1747

Abstract

Pengelolaan sampah di Indonesia, tidak sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sistem pengelolaan sampah di perkotaan harus dilaksanakan secara tepat dan sistematis. Untuk mengatasi masalah sampah, diperlukan campur tangan atau peran pemerintah. Meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun di Kabupaten Buleleng dengan perubahan gaya hidup masyarakat, maka akan timbul permasalahan yang semakin meningkat yaitu mengenai sampah. Produksi sampah di Kota Singaraja pada tahun 1997 mencapai 240 m3/hari, yang berasal dari 70,8% penduduk, pasar 14,6%, dan dari pohon pinggir jalan 8% (Profil Kota Singaraja, 2010). Target pengurangan sampah menurut Peraturan Bupati Buleleng tahun 2018 target pengurangan sampah hanya 18%, tahun 2019 mencapai 20%, 2020 mencapai 22%, dan tahun 2021 target pengurangan sampah mencapai 24%. Setiap tahun ada peningkatan target pengurangan sampah sebesar 2% per tahun. Pemerintah Kabupaten Buleleng menerbitkan dan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Sampah Plastik telah tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 97 tentang Pembatasan Sampah Plastik Sekali Pakai (PSP). Adanya regulasi dari pemerintah dan penegak hukum akan mengurangi penggunaan plastik di Kabupaten Buleleng.Kata Kunci: Sampah, Target Pengurangan, Pemerintah
PURA GIRI SALAKA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA SPIRITUAL TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI Roni Han Wasisto; Gede Agus Jaya Negara; Ni Luh Putu Supandewi
Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/cultoure.v3i2.2429

Abstract

Sebelum menjadi taman nasional, Kawasan Alas Purwo merupakan Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan yang didirikan sejak 1 September 1939. Luas Suaka Margasatwa Banyuwangi Timur ini mencapai 62.000 hektare. Perubahan status menjadi taman nasional dilakukan pada tahun 1992, dengan penambahan luas menjadi 43.420 hektar. Sejak tahun 2014, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan saat itu, luas keseluruhan Taman Nasional Alas Purwo ini ditetapkan 44.037,30 hektare. Taman Nasional Alas Purwo juga menjadi salah satu destinasi wisata alam dan edukatif bagi masyarakat. Kawasan Alas Purwo yang sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional ini memiliki banyak sekali tempat wisata yang menarik. Mulai dari kawasan savana, wisata budaya, hutan mangrove, goa kuno, hingga aneka pantai.
STRATEGI PENYULUHAN AGAMA HINDU MELALUI PROGRAM SIARAN DI STASIUN TELEVISI BALI TV Kadek Ria Parwati; Gede Agus Jaya Negara; I Kadek Edi Palguna
Vidya Darsan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/vidyadarsan.v4i2.3007

Abstract

Hindu religious counseling is a method of explaining the Hindu religion which aims to foster Hindu religious people. In everyday life, people still need guidance related to the teachings of Hinduism to be used as a way of life in order to achieve life goals. In the current era of digitalization, religious counseling has been packaged through mass media such as television. This is done by the television station BALI TV to provide education on Hinduism through constructive and educational broadcasts and impart knowledge to the wider community. The problems in this research are: (1) What are the broadcast programs on BALI TV that are used as a medium for teaching Hinduism? (2) What is the strategy of BALI TV in providing counseling on Hinduism? (3) What are the implications of the Hindu religious counseling program broadcast by BALI TV? To answer these problems, this study used a qualitative research method with a descriptive approach system. The theory used is Informative Theory and TheoryUses and Effects. The results of this study indicate (1) The broadcast program owned by BALI TV in providing counseling on Hinduism is the Dharma Wacana broadcast program and the Istadewata broadcast program (2) The strategy carried out by BALI TV in providing Hindu religious counseling is very good by considering the community's need to consume interesting program. (3) The implications of the existence of broadcast programs related to Hindu religious education are positive and constructive and are felt by various parties, both for the BALI TV television station and the community from various groups.