Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor Predisposisi Pasien Resiko Perilaku Kekerasan Livana PH; Titik Suerni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa Vol 1 No 1 (2019): Desember 2019, Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa
Publisher : RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan penyebab utama klien dibawa ke RSJ. Perilaku kekerasan yang ditunjukkan kepada diri pasien sendiri, orang lain, dan lingkungan termasuk alat-alat rumah tangga. Respon perilaku kekerasan yang tidak dapat dikendalikan oleh klien akan membawa dampak buruk bagi klien, dan orang-orang yang berada disekitar klien seperti keluraga dan tenaga kesehatan pada saat klien dibawa ke RSJ. Faktor penyebab perilaku kekerasan diantaranya adalah faktor predisposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Metode pengambilan sampel dalam penelitian yang dilakukan menggunakan teknik Total Sampling dengan sampel berjumlah 52 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi tentang data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin dan pendidikan terakhir, sedangkan untuk mengetahui faktor predisposisi yang meliputi faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosiokultural. Data dianalisis secara univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, pernah dirawat sebelumnya, sering mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh keluarga, mengalami kekambuhan dikarenakan pasien diprovokasi, keinginan pasien tidak terpenuhi dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Kata kunci: faktor predisposisi, pasien resiko perilaku kekerasan PREDISPOSING FACTORS FOR PATIENTS AT RISK OF VIOLENT BEHAVIOR ABSTRACT Violent behavior is the main reason clients are taken to the mental hospital. Violent behavior that is shown to patients themselves, others, and the environment including household appliances. Violent behavioral responses that cannot be controlled by the client will have a negative impact on the client, and people around the client such as family and health workers when the client is brought to the mental hospital. Factors causing violent behavior include predisposing factors. This study aims to determine predisposing factors in patients at risk of violent behavior. Quantitative research uses descriptive research design with a survey approach. The sampling method in the study conducted using the Total Sampling technique with a sample of 52 respondents. Data collection uses a questionnaire containing respondents' demographic data which includes age, sex and recent education, while to determine predisposing factors which include biological factors, psychological factors, and sociocultural factors. Data were analyzed univariately in the form of frequency distributions. The results showed that the majority of respondents stated that no family member had mental illness, had been treated before, often experienced physical violence perpetrated by the family, experienced a relapse due to the patient being provoked, the patient's wishes were not fulfilled and non-compliance with treatment. Keywords: presdisposing factors, patients at risk of violent behavior
Gambaran Kecemasan Mayarakat dalam Berkunjung ke Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi COVID-19 Livana PH; Amalia Khoerina; Edi Sofiyan; Dewi Kurnia Ningsih; Kandar Kandar; Titik Suerni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa Vol 2 No 3 (2020): Desember 2020 : Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa
Publisher : RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran COVID-19 berlangsung dengan cepat di Indonesia dan menyebabkan kekhawatiran sehingga menimbulkan perasaan cemas dan takut yang merupakan respon umum dari manusia dengan lingkungan yang tedampak. Kecemasan merupakan perasaan yang hampir sama dengan rasa takut, tetapi kecemasan cendurung kurang spesifik. penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan masyarakat ke pelayanan kesehatan dpada masa pandemi COVID-19 di desa Sendangdawung Kecamatan Kangung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain deskriptif survey. Hasil penelitian terhadap 20 responden di ketahui bahwa 90,0% masyarakat merasa cemas untuk datang ke pelayanan kesehatan dan data terrendah masyarakat tidak memeriksakan diri selama paandemi COVID – 19 sebesar (45,0%).
Implementasi Mindfulness Spiritual dengan Metode Stop dalam Meningkatkan Kesadaran Pasien Resiko Perilaku Kekerasan Melakukan Proses Pengobatan Livana PH; Titik Suerni; Kandar Kandar; Amin Kuncoro
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.1003-1008

Abstract

Era globalisasi dan persaingan bebas menambah kecenderungan jiwa semakin meluas, hal ini menyebabkan adanya stresor dalam kehidupan semakin kompleks. Ganggun jiwa adalah gangguan dalam cara perbikir (cognitive), keauan (volition), eomosi (affaectife), tindakan (psychomotor). Terapi Mindfulness diterapkan karena memiliki pengaruh yang positif terhadap pasien gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pasien dengan gangguan jiwa dengan mengukur pasien dengan tanda dan gejala resiko peilaku kekerasan dengan menggunakan mindfulness. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest. instrumen yang digunakan penulis sebagai alat pengumpulan data adalah lembar evaluasi tanda gejala resiko perilaku kekerasan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien gangguan jiwa dengan diagnosa perilaku kekerasan yang di rawat di ruang UPIP RSJD Amino Gondohutomo semarang. Jumlah sampel 12 pasien dengan konsecutife sampling. Mindfulness mampu meningkatkan insting pasien melalui kesadaran akan perilaku yang membuat pasien menderita, mindfulness juga berhasil memberikan kesadaran tentang pentingnya melakukan proses pengobatan.
Gambaran Kemandirian Pasien Skizofrenia dalam Mengendalikan Halusinasi Yulia Susanti; Livana PH; Titik Suerni; Kandar Kandar; Mohammad Fatkhul Mubin
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.1009-1014

Abstract

Halusinasi sebagai salah satu gejala yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia sangat besar dampaknya bagi kehidupan pasien, sehingga pasien kehilangan control terhadap dirinya berakibat munculnya bunuh diri suicide, membunuh orang lain homicide bahkan merusak lingkungan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran kemandirian pasien skinzofrenia dalam mengendalikan halusinasi di RSJD Amino Gondhohutomo. Desain penelitian cross sectional dengan populasi berjumlah 22 responden menjadi 10 responden dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner kontrol halusinasi yang valid. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mampu mengontrol kemandirian halusinasi dengan baik.