Reski Yalatri Wirastuty
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

In-vitro Anti-tuberculosis Activity and Phytochemical Screening of Lantana (Lantana camara L.) Flower Ferna Indrayani; Reski Yalatri Wirastuty
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9108

Abstract

This study aimed to determine the quality of raw materials, screen the phytochemicals, and evaluate the anti-tuberculosis activity of Lantana (Lantana camara L.) flower extract. The method used was direct observation in the laboratory. Lantana flower were processed into crude drugs and then extracted using 70% ethanol solvent. The extract obtained was evaluated for phytochemical screening and anti-tuberculosis activity assay. The in-vitro anti-tuberculosis activity assay was carried out using the Lowenstein-Jensen method. The results showed that the ethanolic extract of the Lantana flower was thick, dark brown with an aromatic odour and tasteless. The ethanolic extract of the Lantana flower showed a specific gravity of 1.0028 g/ml, the ethanol-soluble extractable of 1.15%, water-soluble extractable of 1.187%, the loss on drying of 8.21%, and total ash content of 9.40%. It contained chemical compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and glycosides. The in-vitro results showed that extract at concentrations of 25, 50, and 100 µg/ml showed no colonies on the media from the 1st to the 6th week. Hence can be reported as susceptible. It can be concluded that the ethanol extract of the Lantana flower contains chemical compounds that potentially as anti-tuberculosis.
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA YANG TERKANDUNG PADA DAUN MURBEI (Morus alba L) Reski Yalatri Wirastuty
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Murbei (Morus alba L) di indonesia dikenal sebagai tanaman yang digunakan sebagai makanan ulat sutera dan juga dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Secara tradisional, daunnya digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Pada penelitian ini telah dilakukan identifikasi senyawa kimia yang terkandung pada Murbei (Morus alba L) dari Sulawesi Selatan. Daun Murbei (Morus alba L) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pearut etanol. Pemisahan dan pemurnian dilaksanakan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Hasil kromatografi dengan fase diam silica gel dan fase gerak etil asetat : n-heksan dengan perbandingan 7:3 dengan ini diperoleh 7 noda. Flavanoid dengan nilai Rf (0,98), (0,90), (0,87),Tanin dengan nilai Rf (0,8), Alkaloid dengan nilai Rf (0,69), Saponin dengan nilai Rf (0,45),(0,30). Dimana daun Murbei (Morus alba L) positif mengandung Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavanoid.
SUMBER ALTERNATIF BAHAN BAKU OBAT THYPOID DARI HERBA DAUN MENGKUDU ( Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella sp Ferna Indrayani; Muthmainnah B; Reski Yalatri Wirastuty
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L) adalah tanaman yang sejak lama digunakan masyarakat sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan. Salah satu bagian dan tumbuhan mengkudu(Morinda citrifolia L) dapat digunakan sebagai obat adalah daun. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui apakah daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif sebagai bakterisida terhadap Salmonella sp.. Penelitian ini merupakan orservasi langsung pada laboratorium dengan tahapan meliputi . Ekstraksi senyawa aktif daun mengkudu , uji aktivitas antibakteri, identifikasi ekstrak daun mengkudu, kemudian analisa data. Adapun hasil dari penelitin ini yaitu menujukkan bahwa ekstrak etanol daun mengudu (Morinda citrifolia L) mengandung flavonoid dengan nilai Rf 0,89, alkaloid dengan nilai Rf 0,30, saponin dengan nilai Rf 0,78, dan tannin dengan nilai Rf 0,60sedangan metode spektrofotometri UV-Vis dengan konsentrasi 20ppm dengan nilai absorben 0,149,konsentrasi 40ppm dengan nilai absorben 0,214, konsentrasi 60ppm dengan nilai absorben 0,306, konsentrasi 80ppm dengan nilai absorben 0,395 dan konsentrasi 100ppm dengan nilai absorben 0,480. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa herba daun mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung senyawa aktif bakterisida yaitu flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin.
IDENTIFIKASI SENYAWA KLORIN (CL) PADA BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L.) YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE KUALITATIF reski yalatri wirastuty; Irnawati Irnawati; Rexsi Mangetek
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v6i1.637

Abstract

Beras merupakan makanan pokok yang diolah menjadi nasi yang dijadikan sebagai makanan pokok dan sumber energi bagi tubuh manusia. Adapun bahan tambahan pangan yang dilarang untuk ditambahkan pada beras yaitu senyawa klorin. Tujuan penambahan klorin pada beras yaitu untuk membuat beras terlihat lebih putih bersih dan mengkilap agar memiliki harga jual yang tinggi dalam pemasarannya. Penambahan klorin pada beras dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti dapat mengganggu pencernaan, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dapat menyebabkan kanker, merusak hati serta ginjal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi adanya senyawa klorin yang terkandung dalam beras putih (Oryza sativa L.) yang beredar di Kota Makassar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 sampel yang terbagai menjadi kelompok yaitu kelompok beras yang dijual bebas di pasar dan kelompok beras dengan merek berbeda dengan teknik purposive sampling. Identifiksi senyawa klorin pada beras menggunakan metode kualitatif yaitu uji reaksi warna. Hasil yang didapatkan dari 12 sampel uji yaitu tidak terjadi perubahan warna yang menandakan sampel negatif klorin dengan metode kualitatif, uji reaksi warna dengan amilum 1% dan kalium iodida 10%. Sedangkan hasil dari uji reaksi warna menggunakan indikator betadine yaitu terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman yang menunjukkan sampel negatif klorin. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa beras yang telah diuji tidak memiliki kandungan klorin sehingga aman untuk dikonsumsi.