Irnawati Irnawati
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA KLORIN (CL) PADA BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L.) YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE KUALITATIF reski yalatri wirastuty; Irnawati Irnawati; Rexsi Mangetek
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v6i1.637

Abstract

Beras merupakan makanan pokok yang diolah menjadi nasi yang dijadikan sebagai makanan pokok dan sumber energi bagi tubuh manusia. Adapun bahan tambahan pangan yang dilarang untuk ditambahkan pada beras yaitu senyawa klorin. Tujuan penambahan klorin pada beras yaitu untuk membuat beras terlihat lebih putih bersih dan mengkilap agar memiliki harga jual yang tinggi dalam pemasarannya. Penambahan klorin pada beras dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti dapat mengganggu pencernaan, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dapat menyebabkan kanker, merusak hati serta ginjal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi adanya senyawa klorin yang terkandung dalam beras putih (Oryza sativa L.) yang beredar di Kota Makassar. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 sampel yang terbagai menjadi kelompok yaitu kelompok beras yang dijual bebas di pasar dan kelompok beras dengan merek berbeda dengan teknik purposive sampling. Identifiksi senyawa klorin pada beras menggunakan metode kualitatif yaitu uji reaksi warna. Hasil yang didapatkan dari 12 sampel uji yaitu tidak terjadi perubahan warna yang menandakan sampel negatif klorin dengan metode kualitatif, uji reaksi warna dengan amilum 1% dan kalium iodida 10%. Sedangkan hasil dari uji reaksi warna menggunakan indikator betadine yaitu terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman yang menunjukkan sampel negatif klorin. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa beras yang telah diuji tidak memiliki kandungan klorin sehingga aman untuk dikonsumsi.