Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE RESISTANCE ASPECT OF FISHING BOAT SKIPJACK POLE AND LINE Wolter R Hetharia; Eliza R de Fretes; Reico H Siahainenia
ALE Proceeding Vol 4 (2021): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.4.2021.1-7

Abstract

The operation of fishing vessels skipjack pole and line contributes in catching tuna and skipjack fishes particularly in Indonesian waters. A previous study conducted by the authors found that there was no suitable method provided for the resistance computation atearly ship design phase. Besides, there was aninitial trim existed on the vessel during the operation which contributes for the resistance. The purpose of the study is to find the difference of resistance between the model test and the existing methods. The study was executed also to find the effect of initial trim of the vessel. The study began with collecting the database of a parent ship then to develop and transform into a model-scale for testing purpose in the towing tank. The results of model test were converted to the full-scale vessel. The resistance of full-scale vessel was computed based on the Holtrop and Guldhammer methods. The result of full-of resistance obtained from the model test and the methods were collected, evaluated and compared. The results showed the difference of the resistance for all methods. The result of model test is greater 21 % than that of Holtrop method at the service speed of 10 knots. Meanwhile, the result of model test is lower 14 % than that of Gulhammer method at the same speed. In addition, at the speed of 10 knots the initial trim of 0.5O increase 5 % ofthe resistance, the initial trim of 1O increase 10 % of resistance and the initial trim of 2O increase 16 % of resistance compared to the vesselwithout initial trim. In conclusion, the existing resistance methods are not suitable to be applied for skipjack pole and line fishing vessels. In addition, the initial trim contributes to increase the resistance and should be avoided during the vessel operation.
INOVASI KONSTRUKSI PERAHU TRADISIONAL; SATU UPAYA MEMPERBAIKI AKSES PERAHU PENYEBERANGAN TELUK AMBON Reico H. Siahainenia
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.7-11

Abstract

Akses masuk-keluar penumpang perahu menjadi salah satu kendala konstruktif lemahnya kompetisi perahu dengan angkutan kota yang melalui jembatan penyeberangan Merah Putih. Bubungan atap rendah (± 1,4m di buritan, 1m di haluan) sehingga penumpang dewasa harus menunduk ±(60-80)°. Pandangan penumpang terhalang karena konstruksi atap permanen dengan najung perahu. Waktu penyeberangan lama karena setelah mendekati tempat tujuan perahu harus berbalik arah. Kendala ini diselesaikan dengan cara menerapkan kunstruksi atap yang dapat diatur, dibuka dan ditutup. Balok bubungan terbagi dua (kiri-kanan) dan berkunci. Balok kuda-kuda sisi kiri dan kanan dibagi dua dan dikoneksi dengan engsel berkunci. Saat penumpang akan naik, atap dibuka, dan bila diinginkan dibiarkan terbuka, tetapi bila ingin ditutup, maka atap dapat ditutup dan dikunci selama perjalanan. Penentuan dimensi konstruksi atap dilakukan pada softwere Ansys Workbench. Bila atap dibuka, terdapat jalan bebas sepanjang perahu dan selebar 0,80 m. Hambatan udara ditentukan terhadap luas proyeksi terbesar perahu, setelah melakukan variasi luas proyeksi perahu. Hambatan maksimum udara posisi atap tertutup adalah sebesar 2,88 Kg, saat terbuka 1,09 Kg. Dimensi penampang balok : Bubungan (5x7)cm, Kuda-kuda (5x5)cm, Najung (5x5)cm, Antar Najung (5x5)cm, skor (5x7). Kapabilitas baru perahu penyeberangan yang beratap unik ini akan memberi peluang lebih besar pada pilihan penyeberang Poka-Galala pulang pergi.
DESAIN DEWI-DEWI RADIAL BERBAHAN DASAR PIPA PADA KAPAL KM. CAKRAWALA MARITIM Reico H. Siahainenia; Phatiwarisang Lubis
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.1-4

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka merancang-bangun dewi-dewi bagi operasional sekoci dinas pada kapal KM. Cakrawala Maritim. Dewi-dewi tipe radial tunggal direkomendasi berdasarkan pertimbangan: kemampuan akomodasi spasial, kesederhanaan konstruksi dan cara kerja, serta biaya rendah, dan kemudahan memperoleh material. Tujuan penelitian ini untuk menetapkan diameter, Æ, dan tebal pipa (t) dewi-dewi, pipa tiang dan lengan, dewi-dewi yang optimal berdasarkan beban 500Kg yang disyaratkan pemilik kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-komparatif. Penelitian spasial menggunakan software SkechUp untuk menemukan tinggi tiang dan panjang lengan dewi-dewi, sedangkan penelitian kekuatan dewi-dewi menggunakan simulasi komputasi untuk menemukan hubungan antara diameter dewi-dewi dengan tegangan (s) dan deformasi (DV) desain, yang memenuhi syarat kekuatan struktur, s = k.|s|. Hasil eksperimen menunjukan bahwa baik tegangan dan deformasi desain yang terjadi menurun seiring pertambahan diameter dan ketebalan pipa. Perubahan signifikan terjadi pada diameter 1,5” dan 2,5”. Rekomendasi diberikan kepada pipa diameter 5”, tebal 9,5mm sebagai pipa pembuat dewi-dewi.
ANALISIS INSUBMERSIBILITAS KAPAL RAKYAT: TINJAUAN KASUS PADA KM. SAFIRA A. M. A. Daeng Parany; Reico H. Siahainenia; Debby R. Lekatompessy
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.140-144

Abstract

Ruang dalam lambung kapal KM. Safira tidak memiliki Sekat Kedap Air (SKA) melintang. Apabila kapal ini mengalami kebocoran maka kapal akan tenggelam akibat air yang masuk akan menggenangi seluruh lambung dan menambah berat kapal dan mendesak keluar udara sebagai sumber daya apung. Kondisi ini menyebabkan kapal kehilangan insubmersibilitas, kemampuan bertahan pada permukaan air ketika satu atau beberapa kompartemen bocor dan kemasukan air, sebelum akhirnya tenggelam. Solusi atas permasalahan terhadap KM. Safira, yakni dengan cara menerapkan SKA melintang disepanjang kapal. Penelitian ini bertujuan menentukan letak SKA melintang pada KM. Safira menggunakan metode Krylov. Lengan kebocoran (ℓi) melibatkan koefisien permeabilitas (μ) yang memenuhi persyaratan (ℓmax < μ). Perhitungan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan kedudukan SKA antara lain yaitu : menghitung luas penampang melintang, menghitung Bonjean serta menentukan garis margin, menghitung volume kebocoran (vi), menghitung volume momen statis pada tinggi sarat maksimum, menghitung integra volume, menggambar kurva panjang lengan kebocoran, menghitung koefisien permeabilitas (μ), menentukan SKA melintang. Hasil penelitian menunjukan ada lima SKA melintang yang harus diaplikasikan pada KM. Safira, antara lain; SKA 01 = 1.30 m, SKA 02 = 5.49 m, SKA 03 = 11.38 m, SKA 04 = 17.25 m, SKA 05 = 21.94 m diukur dari Fore Perpendicular (FP).