p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Renaissance
Idham Idham
Balai Litbang Agama Kementerian Agama Makasar, Sulawesi Selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PILKADA, POLITIK IDENTITAS DAN KEKERASAN BUDAYA Idham Idham; Suaib Amin Pranowo
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 5 Nomor 02, Agustus 2020
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v5i2.117

Abstract

Tampaknya wacana tentang dampak positif politik identitas ini belum menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan. Olehnya itu, penelitian ini hadir untuk mengulas sisi lain dari politik identitas yang kerap hadir mewarnai pergolakan politik di tingkat lokal (pilkada) serta kaitannya dengan kekerasan budaya. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kualitatif, guna menguraikan sisi yang berkaitan antara politik identitas dan kekerasan budaya. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur dari sejumlah dokumen baik berupa buku, jurnal, sumber informasi lainnya yang mengulas mengenai politik identitas dan kekerasan budaya. Studi literatur dimaksudkan selain mengulas sisi negatif dari politik identitas, peneliti juga ikut mengulas sisi positifnya. Bahwasanya politik identitas itu tidaklah selamanya berbahaya. Bahkan di satu sisi bisa berdampak positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta situasi sosial masyarakat di Indonesia yang plural, multikultur yang menyebabkan politik identitas mustahil hilang, khususnya dalam perhelatan politik baik di tingkat local maupun nasional. Meski pada dasarnya politik identitas adalah gerakan yang sifatnya positif dan bahkan bisa memperkuat gerakan demokrasi karena lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, namun dalam perkembangannya mengalami pergeseran, bahkan menuai masalah saat hadir dalam konteks politik lokal, khususnya di negara-negara plural dan multikultur. Pola gerakannya lebih mengarah pada gerakan politisasi identitas yang didasari kebencian dan bertujuan untuk mempromosikan nilai yang mengutamakan kelompok sendiri, menekankan cara pandang antagonistis terhadap kelompok identitas lain serta melegitimasi kekerasan.Kata Kunci: politik identitas, pilkada, kekerasan budaya
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SIBALIPARRI (STUDI KASUS PENDIDIKAN AGAMA DI MANDAR) Idham Idham; Ulfiani Rahman
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 5 Nomor 01, Mei 2020
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v5i1.108

Abstract

Olehnya itu, penelitian ini akan memaparkan tentang nilai-nilai sibaliparri dan kaitannya dengan pendidikan keagamaan dalam lingkup rumah tangga. Poin terpentingnya adalah pemaparan tentang nilai-nilai sibaliparri dan dengan aspek pendidikan keagamaan. Keteladanan yang menjadi bagian dari konsepsi sibaliparri, selain sarat dengan nilai-nilai agama, juga bisa menjadi modal sosial dalam upaya pembentukan karakter manusia Mandar yang religius dan berbudaya, sebagaimana yang menjadi cita-cita luhur perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, yaitu terwujudnya provinsi malaqbi (bermartabat). Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang dimaksukan untuk menggambarkan implementasi nilai-nilai sibaliparri dengan studi kasus pendidikan keagamaan di Mandar menggunakan studi literatur. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi literatur atau dokumen, baik dari jurnal, makalah, buku maupun sumber informasi lainnya yang membahas mengenai implementasi nilai-nilai sibaliparri. Literatur atau dokumen adalah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen atau literatur bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012). Sibaliparri adalah nilai-nilai kebudayaan yang sudah lama mengakar dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Mandar. Sibaliparri berasal dari suku kata si yang artinya saling, bali yang berarti lawan, namun jika diawali dengan me menjadi mebali bermakna menjawab atau membantu, sementara parri berarti susah. Sibaliparri berarti saling membantu dalam segala sesuatu baik secara materi maupun spiritual.Kata Kunci: Sibaliparri, Pendidikan Agama, Mandar