Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Reformulasi Corigens dalam Sediaan Antiaging dan Joint Support Drink Mix Collagen Rousselot's Anggun Hari Kusumawati; Lia Fikayuniar; Fitri Amalia; Nopita Aliani; Irma Rahmawati
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36683

Abstract

Penurunan regeneratif sendi yang terjadi pada lanjut usia. Penggunaan Peptan® sebagai collagen peptida dengan profil asam amino yang unik mampu memperbaiki persendian dengan kekurangan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak untuk dikonsumsi, sehingga perlu dibuat produk dalam bentuk minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mereformulasi corigens saporis dan odoris dalam sediaan instan collagen rousselot’s dengan formula yang tepat. Metode yang digunakan dengan mereformulasi corigens saporis dan odoris dari  perisa dan minyak atsiri, pemanis Stevia rebaudiana (Ber.) dan sukralosa dengan konsentrasi berurutan 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% 10%.  Dan massa pengikat xanthan gum 0,05%, 0,10%, 0,15% dalam bentuk granul untuk 200 ml penyajian. Sediaan instan collagen rousselot’s di uji organoleptik (penampilan, bau, rasa dan tekstur) dari 20 responden dianalisis dengan statistika ANOVA satu arah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi xanthan gum 0,05% berpengaruh terhadap sifat fisik granul, semakin rendah konsentrasi xanthan gum, semakin rendah nilai kadar air FI=1,67%, F2=2,3% FIII=3%, dan waktu alir FI=0,98s, FII= 1,09s, FIII= 1,68s, Dari ke-3 formula yang dibuat semuanya dapat menutupi bau dan rasa yang kurang enak ketika dikonsumsi dan formula dengan kriteria yang baik berdasarkan Uji organoleptik yaitu formula I dengan nilai uji penampilan 75%, bau 60%, rasa 45% dan tekstur 65%.    
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN BODY CREAM EKSTRAK KETAN HITAM (Oryza sativa var. glutinosa) Fidya Ikrima Dewi; Anggun Hari Kusumawati; Ermi Abriyani
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.39

Abstract

Ketan hitam (Oryza sativa var glutinosa) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antioksidan yang mampu menangkal atau meredam dampak oksidatif atau radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Pada penelitian ini ekstrak ketan hitam diformulasikan menjadi sediaan body cream. Ekstrak ketan hitam diekstraksi dengan etanol 96% menggunakan metode maserasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji evaluasi sifat fisik sediaan Body Cream dan untuk mengetahui formulasi yang menghasilkan sifat fisik yang optimal. Formulasi dibuat dengan konsentrasi yang berbeda dan dilakukan uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian pada formulasi bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan yang digunakan dalam formulasi berpengaruh pada uji sifat fisik. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa formulasi optimal yang memenuhi persyaratan sifat fisik untuk sediaan body cream adalah formula 2 memiliki warna ungu bau khas dan tekstur semi padat dengan nilai pH= 5.78, viskositas= 4742 cps, daya sebar= 5.63 cm, daya lekat= 1.22 detik.body cream, ketan hitam, evaluasi fisik, Oryza sativa var glutinosa
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) Lia Fikayuniar; Anggun Hari Kusumawati; Mega Putri Silpia; Herlina Monafita; Laela Tusyaadah
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.265

Abstract

Kemangi (Ocimum x africanum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri mampu menghambat penyumbatan bahan keratin pada lapisan pilosebaseus yang dipicu oleh bakteri jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi menjadi sediaan serum antijerawat dan uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (1,25%), F2 (2,5%) dan F3 (5%). Uji aktivitas antibakteri sediaan serum antijerawat dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian pada sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki nilai F1= 10,2 mm F2= 14,4 mm dan F3= 17,4 mm. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan serum antijerawat yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan yang memiliki efektivitas antibakteri yang terbaik adalah F3 (5%) memiliki warna hijau bau khas kemangi dan tekstur liquid dengan nilai pH= 5,04, viskositas= 1996, daya sebar= 5,3 dan homogen dengan zona hambat sebesar 17,4 mm yang menunjukan bahwa sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri termasuk kedalam zona hambat kuat.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN MASKER SHEET (SHEET MASK) KOMBINASI VCO (VIRGIN COCONUT OIL), ASAM ASKORBAT DAN α-TOCOPHEROL Anggun Hari Kusumawati; Kesya Yonathan; Dadan Ridwanuloh; Ike Widyaningrum
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v5i1.975

Abstract

Kulit yang sehat dapat mencerminkan kesehatan seseorang. Menjadikan kulit sehat, bersih dan cerah merupakan idaman semua orang terutama pada wanita. Antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel seperti mengalami kulit keriput, timbul flek hitam, dan wajah kusam. Virgin Coconut Oil mengandung asam lemak jenuh yaitu asam kaproat, asam kaprilat, asam kaprat, asam laurat (±53%), asam miristat dan tokoferol (0,5 mg/100g), dan kombinasi asam askorbat dengan α-tocopherol untuk menambah efektifitas whitening pada sheet mask. Penelitian ini bertujuan membuat sheet mask dengan sifat fisik yang baik, formulasi dibuat dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda dan dilakukan uji sifat fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji iritasi. Hasil uji organoleptik dan uji homogenitas masing-masing formulasi memiliki warna putih, bau khas sakura, memiliki tekstur semi cair dan uji homogenitas dapat dikatakan homogen, hasil uji viskositas (F1) 244,4 ± 27,5 cps (F2) 242,1 ± 12,8 cps, (F3) 261,4 ± 29,6 hasil uji pH (F1) 5,81 ± 0,047 (F2) 5,39 ± 0,049 (F3) 5,28 ± 0,043 masing-masing formulasi sudah optimal sesuai dengan kriteria yang ada, dan hasil uji iritasi dari 40 panelis tidak terjadi iritasi hal ini disebabkan karena pH sediaan masih dalam rentang pH kulit yaitu 4-6. Kata kunci: Virgin Coconut Oil, Sheet mask, α-tocopherol, Asam askorbat.
ANALISIS TIMBAL DAN TEMBAGA PADA BUAH ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) YANG DIJUAL DI KOTA KARAWANG Himyatul - Hidayah; Mutiarika Indah Pratiwi; Anggun Hari Kusumawati; Surya Amal
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1241

Abstract

Logam berat merupakan salah satu sumber cemaran buah-buahan yang dijual di pinggir jalan, hal ini disebabkan karena buah-buahan yang dijual di pinggir jalan memiliki risiko lebih tinggi terpapar polusi udara, sehingga logam berat seperti timbal dan tembaga dapat dengan mudah masuk ke dalam buah-buahan melalui pori-pori kulit buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan logam berat timbal dan tembaga pada buah Anggur Merah yang beredar di wilayah Kota Karawang. Penelitian ini diawali dengan analisis kualitatif yang terdiri dari reaksi perubahan warna dan endapan, kemudian dilanjutkan dengan analisa kuantitatif menggunakan instrument Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil dari analisa kualitatif logam berat Pb dan Cu pada buah Anggur Merah yang dijual dan ditanam di wilayah Kota Karawang yaitu seluruh sampel positif mengandung Pb dan Cu yang ditampakan dengan adanya perubahan warna dan terbentuknya endapan. Lalu hasil dari analisa kuantitatif yaitu konsentrasi logam berat timbal pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 0,6 mg/kg, kemudian 0,55 mg/kg pada paparan hari ke-1 dan 0,52 mg/kg pada paparan hari ke-3. Ambang batas maksimum pencemaran logam berat timbal pada buah-buahan yaitu 0,2 mg/kg, sehingga konsentrasi timbal di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang berada di atas ambang batas maksimum. Sedangkan konsentrasi logam berat tembaga pada buah Anggur Merah pada paparan hari ke-0 rata-rata 1,16 mg/kg, lalu pada paparan hari ke-1 rata-rata 0,8 mg/kg dan rata-rata konsentrasi pada paparan hari ke-3 yaitu 0,49 mg/kg, sehingga konsentrasi tembaga di dalam Buah Anggur Merah yang beredar di Kota Karawang masih berada dibawah ambang batas maksimum pencemaran logam berat tembaga pada buah-buahan yaitu 5,0 mg/kg. Kata kunci: tembaga, logam berat, timbal, buah anggur merah
GERAKAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA DUREN, KECAMATAN KLARI Anggun Hari Kusumawati; Ermi Abriyani; Sukma Dewi Apriana; Sisy Sahevtiani; Khuzaimah Nurul Fadhilah
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 3 No 1 (2021): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.646 KB) | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v3i1.1530

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu diatasi karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, terhambatnya perkembangan motorik, dan pertumbuhan mental. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, melaporkan jumlah penduduk wilayah ini yang mengalami stunting mencapai 12 persen. Adapun, jumlah penduduk wilayah dengan sebutan kota pangkal perjuangan ini lebih dari 2,2 juta jiwa. Dengan begitu, warga dengan permasalahan stunting di wilayah Karawang sekitar 264 ribu jiwa. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2013) Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting balita usia 12-36 bulan di Desa Talagamulya sebesar 38,2% dan status gizi TB/U normal sebesar 61,8%. Analisis uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara berat lahir, panjang lahir, asupan energi, asupan protein, asupan zat besi, riwayat pemberian ASI eksklusif, dan pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Faktor yang paling dominan dengan kejadian stunting adalah panjang lahir setelah dikontrol variabel asupan energi, berat lahir, asupan lemak, asupan besi, asupan seng pemberian ASI dan pengetahuan gizi. Untuk data lokasi Kecamatan atau Desa yang terdata sebagai lokus stunting di karawang yang masuk ke Dinkes sebanyak 54 Lokus. Dari data-data di atas maka, peneliti ingin ikut berkontribusi terkait penuntasan kejadian stunting yang terjadi di Karawang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami gejala stunting pada anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh peserta dari 100 undangan. Kata kunci—3-5 kata kunci, pengabdian, masyarakat, pendidikan Stunting is a public health problem that needs to be addressed because it is associated with an increased risk of illness and death, impaired motor development, and mental growth. The Health Office of Karawang Regency reported that the total population of this area who experienced stunting reached 12 percent. Meanwhile, the population of the area known as the city where this struggle is based is more than 2.2 million. That way, there are about 264 thousand people with stunting problems in the Karawang area. Research conducted by Pratiwi (2013) The results showed that the prevalence of stunting of children aged 12-36 months in Talagamulya Village was 38.2% and the nutritional status of normal TB / U was 61.8%. Analysis of statistical tests showed a significant relationship between birth weight, birth length, energy intake, protein intake, iron intake, history of exclusive breastfeeding, and maternal education with the incidence of stunting. The most dominant factor with the incidence of stunting was birth length after controlling for variables of energy intake, birth weight, fat intake, iron intake, zinc intake, breastfeeding, and nutritional knowledge. For district or village location data that are recorded as stunting loci in Karawang, there is 54 Locus of the Health Office. From the data above, researchers want to contribute related to the completion of the stunting incident that occurred in Karawang. This Community Service Activity is an activity that aims to increase public awareness about the importance of understanding the symptoms of stunting in children, pregnant women, and nursing mothers. This Community Service activity ran smoothly and was attended by participants from 100 guests. Keywords—3-6 keywords, Algorithm A, B algorithms, complexity